Senin, 21 Oktober 2024 14:58 WIB

Grand Launching Program Telementoring Extension for Community Healthcare Outcomes (ECHO)

Responsive image
rfs/ant - Sekretariat Direktorat Jenderal Kesehatan Lanjutan
198

Jakarta (16/10) – Kementerian Kesehatan secara resmi meluncurkan resmi Program Telementoring Extension for Community Healthcare Outcomes (ECHO) di Indonesia. Program ini merupakan langkah maju yang besar dalam komitmen untuk mempercepat program Transformasi Layanan Kesehatan di Indonesia. Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, dr. Andi Saguni, MA berkesempatan melakukan seremoni peluncuran Program Telementoring Extension for Community Healthcare Outcomes (ECHO) di Jakarta. 

Program Telementoring ECHO memiliki potensi besar untuk mengubah layanan kesehatan di seluruh negeri. Kementerian Kesehatan memiliki target untuk memperluas program ECHO hingga menjangkau 514 distrik, 3.000 rumah sakit, 10.000 pusat kesehatan masyarakat, dan melibatkan 100.000 peserta. Perluasan ECHO Hub ke rumah sakit yang bertanggung jawab untuk memberikan 10 layanan kesehatan prioritas di seluruh provinsi merupakan langkah strategis yang akan secara signifikan meningkatkan kapasitas untuk menyediakan layanan kesehatan berkualitas bagi seluruh masyarakat Indonesia. Hal tersebut sejalan dengan dengan investasi yang telah dilakukan melalui Penguatan Jaringan Rujukan Layanan Kesehatan Indonesia (SIHREN), yang telah mengalokasikan sumber daya yang substansial, termasuk peralatan medis, ke rumah sakit di seluruh negeri. Dengan terintegrasinya program ECHO akan memastikan investasi yang telah dilakukan dapat dimanfaatkan sepenuhnya, sehingga dapat memberikan dampak yang maksimal pada pemberian layanan kesehatan, khususnya di daerah terpencil dengan sumber daya terbatas.

Sejak awal berdirinya, program ECHO di Indonesia telah mengalami kemajuan yang luar biasa. Sebanyak 18 hub telah diluncurkan, yang memungkinkan program ini memperluas kesempatan pelatihan secara signifikan dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Melalui 38 program ECHO yang telah diselenggarakan sejauh ini, kami telah menyelesaikan 261 sesi, yang dihadiri oleh lebih dari 17.709 profesional kesehatan. 

Grand Launching program Telementoring ECHO bertujuan untuk mencapai tiga tujuan utama, yaitu  untuk memperkenalkan program ECHO secara lebih luas kepada para pemangku kepentingan di sektor kesehatan, kemudian untuk mengomunikasikan manfaat ECHO, dan terakhir untuk menandai dimulainya secara resmi perluasan program ECHO untuk transformasi layanan kesehatan di seluruh provinsi di Indonesia.

Kementerian Kesehatan telah mengambil langkah penting untuk mendukung pengembangan layanan kesehatan melalui model ECHO, dengan diterbitkannya peraturan berdasarkan Keputusan Menteri No. 174 Tahun 2024, yang mendukung digitalisasi dan pengembangan layanan telemedicine, termasuk pendampingan ECHO. Kebijakan ini memungkinkan rumah sakit jaringan menjadi Hub ECHO, yang memungkinkan para spesialis untuk membimbing para profesional medis di daerah terpencil.

Dalam sambutannya, Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan menyampaikan apresiasi atas kerja sama dengan Project ECHO yang telah memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kualitas layanan kesehatan di Indonesia. Program tele-mentoring ini telah memberikan dampak yang besar, terutama dalam memperkuat kapasitas tenaga kesehatan di seluruh negeri. Kami juga berterima kasih kepada seluruh fasilitas kesehatan yang telah berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan program ini.

“Kami menganjurkan Anda untuk memaksimalkan penggunaan platform ECHO guna mengakses pelatihan dan bimbingan dari para ahli di pusat rujukan. Teknologi ini berfungsi sebagai jembatan untuk meningkatkan keterampilan para profesional medis, terutama di daerah terpencil yang sangat membutuhkan pelatihan berkelanjutan. Kami juga berharap fasilitas kesehatan akan menjalin kerja sama yang kuat dengan ECHO Hub setempat. Dengan demikian, kami dapat lebih memperluas kapasitas tenaga kesehatan melalui telementoring, memastikan bahwa layanan kesehatan yang diberikan memenuhi standar tertinggi. Selain itu, kami mendesak fasilitas perawatan kesehatan untuk berinvestasi dalam infrastruktur digital untuk mengoptimalkan penerapan program ECHO, terutama dalam meningkatkan konektivitas internet dan akses ke teknologi yang dibutuhkan untuk telementoring dan telekonsultasi.” Ungkap dr. Andi Saguni. MA dalam sambutannya.

Selanjutnya kepada para Kepada mitra kami di ECHO, diharapkan dukungan dan kolaborasi yang berkelanjutan untuk memperluas model telementoring ini di seluruh Indonesia. Sehingga harapannya ECHO akan terus menambah jumlah hub, terutama di daerah yang kurang terlayani, sehingga lebih banyak tenaga kesehatan dapat mengakses bimbingan dan pelatihan yang mereka butuhkan. Lebih jauh lagi, diharapkan materi dan program pelatihan akan disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan dan tantangan setempat, memastikan panduan yang diberikan memiliki dampak langsung dan berarti pada peningkatan kualitas perawatan kesehatan.

Dalam akhir sambutannya dr. Andi Saguni, MA berpesan bahwa “Indonesia menghadapi tantangan yang signifikan dalam bidang kesehatan, khususnya dalam memastikan akses pelatihan dan pendidikan bagi tenaga medis di daerah terpencil. Tantangan global ini diperparah oleh distribusi pengetahuan dan keterampilan medis yang tidak merata, yang membutuhkan solusi inovatif. Diharapkan Melalui telementoring, ECHO memungkinkan spesialis perawatan kesehatan dari pusat-pusat untuk memberikan pelatihan, bimbingan, dan dukungan secara langsung kepada tenaga medis di daerah terpencil tanpa perlu mereka pindah lokasi. Untuk itu mari kita Bersama-sama, melalui kolaborasi dan komitmen, saya yakin kita dapat mewujudkan visi bersama untuk memberikan layanan kesehatan yang bermutu, merata, dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Indonesia.” Tutup Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan.