Selasa, 23 September 2025 18:13 WIB

RSUP Dr M Djamil jadi Tujuan Studi Tiru Pelayanan Transplantasi Ginjal

Responsive image
Humas - RSUP dr. Djamil Padang
100

Padang (19/09) - RSUP Dr. M. Djamil menerima kunjungan studi tiru dari jajaran direksi RSUP Dr. Kariadi Semarang, RSP dr. Ario Wirawan Salatiga, dan RSP Dr. H. A. Rotinsulu. Kunjungan yang berlangsung di ruang rapat direksi  ini bertujuan untuk mendalami program transplantasi ginjal yang telah berhasil dilaksanakan oleh RSUP Dr. M. Djamil.

Rombongan tamu disambut langsung oleh Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Dr. M. Djamil, Dr. dr. Bestari Jaka Budiman, Sp.THT-KL (K), serta Direktur Perencanaan dan Keuangan, Luhur Joko Prasetyo.

Hadir Direktur Utama RSUP Dr. Kariadi dr. Agus Akhmadi, M.Kes, Direktur Layanan Operasional Dr. dr. Ninung Rose Diana Kusumawati, M.Si. Med, Sp.A(K). Direktur Utama RSP dr. Ario Wirawan Salatiga dr. Tarsisius Glory dan Direktur Utama RSP Dr. H. A. Rotinsulu Dr. drg. Tri Fajari Agustini, Sp.KGA.,MARS.

"Kami menyambut baik kedatangan rekan-rekan dari RSUP Dr. Kariadi, RSP dr. Ario Wirawan Salatiga, dan RSP Dr. H. A. Rotinsulu. Ini adalah kehormatan bagi kami untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang pelaksanaan transplantasi ginjal. Sampai saat ini, kami telah berhasil melakukan 31 kali transplantasi ginjal dengan hasil yang memuaskan," kata Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Dr. M. Djamil, Dr. dr. Bestari Jaka Budiman, Sp.THT-KL (K).

Bestari menyampaikan RSUP Dr. M. Djamil menjalani transplantasi ginjal sejak tahun 2015 dan telah berhasil melakukan 31 kali. Keberhasilan ini tidak lepas dari kerja sama tim yang solid dan dukungan penuh dari manajemen rumah sakit. "Proses transplantasi ginjal di RSUP Dr. M. Djamil melibatkan tim transplantasi ginjal yang terdiri dari dokter spesialis bedah urologi, nefrologi, anestesi, serta perawat dan tenaga medis lainnya," sebutnya.

Selain tim medis yang kompeten, Bestari juga menekankan pentingnya persiapan matang, baik dari sisi medis maupun psikologis, bagi calon donor dan penerima. Proses ini tidak hanya melibatkan pemeriksaan fisik yang ketat, tetapi juga tim advokasi yang berperan penting dalam memberikan edukasi dan dukungan emosional kepada pasien dan keluarga. Hal ini memastikan bahwa semua pihak memahami risiko dan manfaat dari prosedur ini, serta siap secara mental untuk menjalaninya.

"Kami berharap apa yang kami bagikan ini bisa menjadi referensi yang bermanfaat bagi RSUP Dr. Kariadi, RSP dr. Ario Wirawan Salatiga, dan RSP Dr. H. A. Rotinsulu dalam mengembangkan program serupa di rumah sakit mereka," ungkap Bestari.

Sementara itu, Direktur Utama RSUP Dr. Kariadi dr. Agus Akhmadi, M.Kes, menyatakan studi tiru ini merupakan bagian dari upaya mereka untuk terus belajar dan meng-update ilmu. Meskipun RSUP Dr. Kariadi telah melaksanakan transplantasi ginjal, mereka ingin menimba ilmu lebih dalam dari pengalaman RSUP Dr. M. Djamil. "Konsep saya, amati, tiru, dan modifikasi," tegasnya.

Senada dengan itu, Direktur Layanan Operasional RSUP Dr. Kariadi, Dr. dr. Ninung Rose Diana Kusumawati, M.Si. Med, Sp.A(K), berharap kunjungan ini dapat memberikan hal baru yang bisa diterapkan di rumah sakitnya. "Mudah-mudahan ada hal baru yang bisa kita tiru dan terapkan di RSUP Dr. Kariadi," harapnya.

Sementara itu, Direktur Utama RSP dr. Ario Wirawan Salatiga, dr. Tarsisius Glory, menekankan pentingnya kerja sama antar rumah sakit untuk memajukan layanan kesehatan di Indonesia. "Studi tiru seperti ini sangat bermanfaat. Kami bisa melihat secara langsung praktik terbaik yang ada, dan mengadopsinya untuk diterapkan di rumah sakit kami," katanya.

Studi tiru ini diisi dengan diskusi dan sesi tanya jawab. Para direksi tamu juga diajak meninjau fasilitas Unit Transplantasi Ginjal RSUP Dr. M. Djamil yang digunakan termasuk ruang pemulihan, dan ruang rawat inap khusus.(*)