Sabtu, 27 September 2025 11:45 WIB

Dirut RSUP M Djamil Ajak FK Unand Transformasi Rumah Sakit Pendidikan

Responsive image
Humas - RSUP dr. Djamil Padang
10

Padang (24/09) - Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil, Dr. dr. Dovy Djanas, Sp.OG, KFM, MARS, FISQua, menghadiri Rapat Kerja Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Andalas (Unand) yang berlangsung di Aula Student Center Prof. dr. M. Syaaf, Kampus Jati. Dirut RSUP Dr. M. Djamil  menekankan pentingnya perubahan fundamental dalam peran rumah sakit pendidikan, terutama dalam memenuhi harapan tinggi masyarakat.

Dovy Djanas dalam sambutannya mengungkapkan saat ini masyarakat memiliki harapan yang sangat tinggi terhadap pelayanan kesehatan. "Harapan masyarakat saat ini sangat tinggi. Mereka ingin dilayani dengan baik, dan outputnya bisa sembuh," kata Dirut saat memberikan sambutan.

Raker ini turut dihadiri Dekan Fakultas Kedokteran Unand, Dr. dr. Sukri Rahman, Sp.THT-BKL, Subsp. Onk (K), FACS, FFSTEd, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Unand Syah Aidil Fitri, ST., M.Si, Direktur Keuangan dan Perencanaan RS Unand Mohamad Fany Alfarisi, SE, MS Fin, PhD, Wakil Dekan dan Manajer serta pimpinan FK Unand.

Ia menyoroti citra rumah sakit pendidikan sebagai tempat utama bagi para dokter untuk menempuh pendidikan spesialis harus diubah. Citra ini seringkali mengesampingkan aspek pelayanan langsung kepada pasien. Oleh karena itu, perlunya mengubah proses transfer ilmu pengetahuan (transfer knowledge) di rumah sakit pendidikan utama.

"Proses ini tidak hanya harus fokus pada aspek akademik, tetapi juga harus berorientasi pada kualitas pelayanan dan kepuasan pasien. Tujuannya adalah agar para dokter yang sedang menempuh pendidikan spesialis tidak hanya terampil secara klinis, tetapi juga memiliki empati dan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan pasien. Ini sejalan dengan tuntutan masyarakat yang semakin kritis dan menginginkan pelayanan yang optimal," tegasnya.

Dovy Djanas juga mengajak FK Unand untuk memperkuat kolaborasi dalam riset translasional. Riset translasional merupakan jembatan antara penelitian dasar dan aplikasi klinis. Dengan kolaborasi ini, penemuan-penemuan ilmiah yang dihasilkan dapat segera diterapkan untuk meningkatkan diagnosis, pengobatan, dan pencegahan penyakit di masyarakat.

"Kita harus berkolaborasi dalam riset translasional. Ini penting agar hasil riset kita tidak hanya berhenti di jurnal, tetapi bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," tambah Dovy.

Dekan Fakultas Kedokteran Unand, Dr. dr. Sukri Rahman, Sp.THT-BKL, Subsp. Onk (K), FACS, FFSTEd mengatakan peran strategis FK Unand sebagai salah satu fakultas kedokteran tertua di Indonesia yang memiliki tanggung jawab besar dalam mencetak tenaga kesehatan profesional. Pencapaian visi dan misi tersebut tidak bisa dilakukan secara parsial, melainkan membutuhkan sinergi yang kuat antara pimpinan, dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa. "Sinergi adalah kunci untuk mewujudkan FK Unand yang unggul dan berdaya saing. Kita harus bekerja sama, saling mendukung, dan memecahkan tantangan bersama-sama," ujarnya.

Sukri Rahman juga menyampaikan apresiasi atas capaian-capaian yang telah diraih FK Unand selama ini, baik di bidang akademik, penelitian, maupun pengabdian kepada masyarakat. "Namun, kami juga mengingatkan tantangan ke depan akan semakin kompleks. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang adaptif dan inovatif agar FK Unand tetap relevan dan mampu bersaing di kancah nasional maupun internasional," tukasnya. (*)