Padang (18/10) - RSUP Dr. M. Djamil, sebagai rumah sakit rujukan utama di Sumatera Barat, menunjukkan komitmen terhadap peningkatan kualitas pelayanan melalui perhatian serius pada kesehatan mental tenaga kesehatan. Hal ini diwujudkan dalam Seminar Nasional "Merawat Diri, Melayani Sepenuh Hati; Kesehatan Mental sebagai Kunci Service Excellent" yang diselenggarakan bekerja sama dengan Akselerasi Puskesmas Indonesia (Apkesmi) Sumatera Barat.
Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil, Dr. dr. Dovy Djanas, Sp.OG, KFM, MARS, FISQua, dalam sambutannya menekankan kesehatan mental tenaga kesehatan merupakan fondasi penting dalam memberikan pelayanan yang berkualitas, atau yang dikenal sebagai Service Excellent.
"Seorang tenaga kesehatan yang sehat secara mental akan mampu bekerja dengan empati, sabar, dan profesional — nilai-nilai utama dalam mewujudkan service excellent di rumah sakit," ujar Dovy Djanas di Auditorium Lantai IV Gedung Administrasi dan Instalasi Rawat Jalan.
Seminar nasional ini menghadirkan narasumber yakni dr. Eldi Sauma, Sp.KJ memaparkan tentang Kesehatan Mental Tenaga Kesehatan, Dr. Ns. Alfitri, S.Kep, M.Kep, Sp.MB, FISQua, CHAE memaparkan tentang Service Excellent dalam Perspektif Manajemen: Membangun Lingkungan Kerja yang Sehat dan Humanis serta Nila Anggreiny, S.Pi. M.Psi, Psikolog memaparkan tentang Merawat Diri untuk Mencegah Burn Out: Strategi Self-care dan Regulasi Emosi. Dan dihadiri manajemen RSUP Dr. M. Djamil, Ketua DPW Apkesmi Sumbar dr. Mela Aryati, M.Kes serta jajaran pengurus dan ratusan tenaga kesehatan dari berbagai fasilitas kesehatan di Sumatera Barat baik hadir secara luring maupun daring.
Ia menyoroti realitas tantangan yang dihadapi oleh para tenaga kesehatan. "Kita menyadari bahwa beban kerja tenaga kesehatan semakin kompleks: mulai dari tuntutan pelayanan, situasi darurat, tekanan emosional dari pasien dan keluarga, hingga tanggung jawab moral yang tinggi," sebutnya.
Jika kompleksitas beban kerja ini tidak diimbangi dengan kesadaran dan strategi self care (merawat diri) yang tepat, menurut Dovy Djanas, maka bukan hanya individu tenaga kesehatan yang terdampak, tetapi juga mutu pelayanan kepada masyarakat.
"Melalui seminar ini, kita berharap dapat meningkatkan pemahaman bersama bahwa merawat diri adalah bagian dari melayani dengan sepenuh hati. Dengan menjaga kesehatan mental dan keseimbangan diri, kita sesungguhnya sedang menjaga kualitas pelayanan kepada pasien — sebuah wujud nyata dari nilai-nilai kemanusiaan yang menjadi roh profesi kesehatan," tegasnya.
Seminar yang merupakan hasil kolaborasi strategis antara RSUP Dr. M. Djamil dengan Apkesmi Sumbar ini menjadi sarana untuk berbagi ilmu dan praktik terbaik mengenai cara mengelola stres kerja, membangun ketahanan diri, dan menciptakan lingkungan kerja yang suportif.
RSUP Dr. M. Djamil berkomitmen untuk terus mengembangkan budaya kerja yang sehat, inklusif, dan suportif. Kegiatan edukatif seperti seminar ini menjadi bagian integral dari upaya rumah sakit dalam membangun sumber daya manusia yang tangguh, berempati, dan berorientasi pada mutu serta keselamatan pasien.
"Kolaborasi dengan Apkesmi Sumbar ini juga menegaskan pentingnya sinergi antara rumah sakit rujukan dengan fasilitas kesehatan tingkat pertama, dimana peningkatan kualitas layanan harus dimulai dari setiap tingkatan, mulai dari puskesmas hingga rumah sakit. Tujuannya adalah menciptakan sistem layanan kesehatan yang kokoh dan humanis di seluruh Sumatera Barat," ungkapnya.
Ketua DPW Apkesmi Sumbar dr. Mela Aryati, M.Kes mengatakan seminar nasional ini diharapkan menjadi langkah awal yang berkelanjutan untuk menjadikan kesehatan mental sebagai prioritas. "Serta memastikan bahwa para pelayan kesehatan dapat memberikan yang terbaik kepada pasien setelah terlebih dahulu merawat dan mengisi diri sendiri," ucapnya.
Ia juga mengatakan seminar ini sebagai langkah awal kolaborasi Apkesmi dengan RSUP Dr. M. Djamil. "Ke depan, RSUP Dr. M. Djamil sebagai rumah sakit rujukan di wilayah Sumatera Bagian Tengah yang juga dititipkan program-program Kementerian Kesehatan akan berkolaborasi dengan puskesmas dalam upaya membekali para tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan. Namun juga pada aplikasinya tidak hanya puskesmas saja tapi juga untuk rumah sakit maupun klinik yang ada," pungkas dr. Mela. (*)