Sabtu, 01 November 2025 21:35 WIB

RSCM Dorong Kolaborasi Nasional Dalam Pengendalian Kanker Payudara Di Indonesia

Responsive image
Yogi - RSUP dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
164

Jakarta (17/10) - Dalam rangka memperingati Breast Cancer Awareness Month 2025, RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) melalui Tim Tata Kelola Pengembangan Pelayanan dan Pengampuan Kanker Terpadu menyelenggarakan kegiatan sarasehan bertajuk “Bincang Asik Seputar Kanker: Kolaborasi di Bulan Peduli Kanker Payudara”. Acara ini berlangsung di Hall RSCM Kiara Lantai 12, dan dihadiri sekitar 200 peserta yang terdiri dari para dokter, tenaga kesehatan, komunitas penyintas kanker, serta masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap isu kesehatan perempuan.

Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan RSCM dalam memperkuat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya deteksi dini, diagnosis tepat waktu, dan tata laksana yang menyeluruh dalam penanganan kanker payudara. Ketiga aspek tersebut sejalan dengan pilar utama The Global Breast Cancer Initiative yang dicanangkan oleh World Health Organization (WHO). Melalui sarasehan ini, RSCM menegaskan komitmennya untuk mendukung strategi nasional eliminasi kanker payudara dengan mengedepankan kolaborasi antara tenaga medis, komunitas, penyintas, dan masyarakat luas.

Acara berlangsung interaktif dengan menghadirkan para pakar dari berbagai disiplin keilmuan yang berperan dalam pengobatan kanker payudara, termasuk Bedah Onkologi, Hemato-Onkologi Medik, Onkologi Radiasi, Radiologi, Patologi Anatomi, Rehabilitasi Medik, Psikiatri, Gizi Klinik, Kedokteran Okupasi, serta Tim Paliatif RSCM. Pendekatan multidisiplin tersebut menjadi ciri khas pelayanan RSCM yang tidak hanya berfokus pada aspek medis, tetapi juga menekankan pentingnya dukungan psikologis, pemulihan fungsional, dan kualitas hidup pasien setelah pengobatan.

Selain sesi ilmiah, sarasehan ini juga menghadirkan penyintas kanker payudara yang berbagi kisah perjuangan dan pengalaman hidupnya selama menjalani pengobatan. Cerita-cerita inspiratif tersebut memberi makna lebih dalam terhadap pentingnya dukungan sosial dan emosional dalam proses penyembuhan. Melalui dialog dua arah antara dokter, penyintas, dan peserta, forum ini menciptakan ruang komunikasi yang empatik dan edukatif, sekaligus menjadi wadah berbagi pengetahuan dan motivasi bagi masyarakat agar lebih peduli terhadap deteksi dini kanker.

Ketua Tim Tata Kelola Pengembangan Pelayanan dan Pengampuan Kanker Terpadu RSCM, Prof. Dr. dr. Soehartati Gondhowiardjo, Sp.Onk.Rad(K), dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menekan angka kematian akibat kanker payudara di Indonesia. Ia menyatakan bahwa deteksi dini dan tata laksana yang tepat waktu merupakan langkah paling efektif untuk meningkatkan peluang kesembuhan pasien. Menurutnya, upaya eliminasi kanker tidak dapat dilakukan oleh satu pihak saja, melainkan memerlukan sinergi antara tenaga kesehatan, komunitas, penyintas, dan masyarakat secara luas.

Sebagai rumah sakit rujukan nasional, RSCM terus memperkuat perannya dalam menyediakan pelayanan kanker yang holistik, berbasis bukti ilmiah, dan berorientasi pada pasien. Melalui kegiatan edukatif seperti sarasehan ini, RSCM berharap dapat memperluas jejaring kolaborasi, meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap deteksi dini, serta memperkuat akses terhadap layanan pengobatan kanker yang merata di seluruh Indonesia. Dengan semangat kolaborasi dan dukungan semua pihak, kegiatan “Bincang Asik Seputar Kanker” diharapkan menjadi langkah konkret menuju masyarakat yang lebih peduli, tanggap, dan berdaya dalam menghadapi kanker payudara untuk peningkatan derajat kesehatan bangsa.