Senin, 10 November 2025 13:41 WIB

KAMPANYE TOSS TBC DI CFD UNHAS RSUP Dr WAHIDIN SUDIROHUSODO SOSIALISASIKAN PENGGUNAAN FITUR PENGINGAT MINUM OBAT DI SATUSEHAT Mobile

Responsive image
Tim Kerja Humas RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo - RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
123

Makassar (9/11)  - Pada Minggu (9/11/2025) RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo turut barpartisipasi pada kampanye TOSS Temukan Obati Sampai Sembuh TBC di Car Free Day (CFD) UNHAS, Tamalanrea Makassar. Hal ini guna sosialisasi penggunaan fitur aplikasi SATUSEHAT Mobile (SSM) dalam upaya akselerasi eliminasi Tuberkulosis (TBC) di Indonesia. Adapun fitur SSM yang sosialisasikan adalah Pengingat Minum Obat untuk pasien TBC.
Hari ini kita ikut dalam Kampanye TOSS TBC yang dilakukan serentak di 8 provinsi untuk mensosialisasikan penggunaan SATUSEHAT Mobile khususnya fitur pengingat minum obat, ujar dr. Marsella Wahyuni Olli, M.Kes, Direktur Layanan Operasional RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo.
Fitur-fitur pada SATUSEHAT Mobile dapat dimanfaatkan untuk mencari informasi kesehatan, memantau kondisi tubuh, hingga menjadi ‘asisten pribadi’ dalam membantu menjaga kesehatan pengguna.
Sebagai aplikasi kesehatan masyarakat milik Kemenkes RI, SATUSEHAT Mobile
menghadirkan fitur pengingat minum obat yang dapat memberikan kemudahan akses dan manfaat lebih untuk membantu masyarakat khususnya penderita TB, tambah dr. Marsela.


Dengan adanya fitur pengingat minum obat ini, diharapkan agar para pasien pasien tuberkulosis (TBC) disiplin dan patuh menjalani pengobatan minimal enam bulan agar tidak berisiko mengalami kekebalan obat (resistance).
Sementara, Sekretaris Direktorat Jenderal Penanggulangan Penyakit dr. Andi Saguni, MA mengapresiasi terselenggaranya kegiatan kampanye ini sebagai bagian dari upaya untuk menurunkan kasus TBC yang merupakan salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) atau Quick Win Presiden Prabowo menuju Indonesia Emas 2045.
Pertama-tama saya mau apresasi dulu Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan atas
semangatnya dalam melaksanakan kegiatan ini yang bergerak serentak di kab/kota lain di Sulawesi Selatan, ujar Andi. Ia mengajak semua unit pelaksana teknis (UPT) Kementerian Kesehatan yang ada di Sulawesi Selatan untuk bahu membahu dan bergerak bersama dalam menanggulangi tuberkulosis di daerah.
Bapak/Ibu terutama yang ada di UPT Kemenkes, ayo kita bahu membahu, harus bergerak bersama serta turut juga membuat program prioritas untuk tuberkulosis, terang dr. Andi.

Salah satu target eliminasi tuberkulosis adalah penurunan angka kejadian tuberkuloasis
menjadi 65/100.000 penduduk. Sementara untuk tahun 2025, Provinsi Sulawesi Selatan
menargetkan 45.472 kasus tuberkulosis.