Bandung (14/11) – Di Indonesia lebih dari 300.000 ribu kasus henti jantung mendadak terjadi setiap tahunnya. Sayangnya, angka kelangsungan hidup pasien tersebut masih sangat rendah. Salah satu penyebab utamanya adalah keterlambatan penanganan awal sebelum pasien tiba di rumah sakit. Padahal pertolongan resusitasi jantung di lima menit pertama bisa meningkatkan peluang menyelamatkan pasien. Hal itu disampaikan oleh Direktur Organisasi Sumber Daya Manusia, Pendidikan dan Penelitian, Dr. dr. Andi Basuki Prima Birawa, Sp.S(K)., MARS dalam kegiatan Edukasi Bantuan Hidup Dasar untuk Awam dalam rangka peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-61 di Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu.
dr. Andi dalam sambutannya mengatakan, edukasi Bantuan Hidup Dasar bagi awam sangat penting dikenalkan kepada masyarakat awam dari mulai mengenali tanda-tanda, cara meminta bantuan, sampai melakukan pertolongan pertama. “Harapannya masyarakat mampu memahami dan bisa memberikan pertolongan pertama pada orang henti jantung di lingkungan sekitarnya, ujar dr Andi.”
Kegiatan Edukasi Bantuan Hidup Dasar untuk Awam merupakan salah satu rangkaian kegiatan peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-61 yang dilaksanakan di Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu. Kegiatan diikuti oleh sekitar 70 pendaftara dari berbagai golongan masyarakat yang berasal dari warga di sekitar Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu, Relawan Palang Merah Indonesia, Palang Merah Remaja, serta Relawan Komunitas Ambulance.
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Gemi Nastiti, Sp.JP yang menjadi narasumber kegiatan Edukasi Bantuan Hidup Dasar untuk Awam mengungkapkan, pengenalan BHD untuk masyarakat awam diharapkan menjadi langkah awal membangun masyarakat yang lebih tanggap, lebih peduli, dan lebih siap menyelematkan sesama. “Setiap orang berhak untuk tahu dan mampu menolong dengan benar ketika terjadi kegawatdaruratan di sekitarnya,“ ujar dr. Gemi.
Salah satu peserta bernama Ayunda dari Palang Merah Remaja SMAN 23 Bandung mengatakan acara BHD ini sangat bermanfaat karena jadi tahu cara resusitasi jantung yang benar. Jadi ke depannya kalau masyarakat yang membutuhkan bantuan sudah siap. Sedangkan Rian dari Komunitas Lintas Ambulance Indonesia berharap acara seperti ini lebih sering diadakan karena acara tersebut sangat bermanfaa bagi masyarakat.
Selain Edukasi BHD untuk Awam, dalam memeriahkan Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-61 Rumah Sakit Paru Dr. H. A. Rotinsulu juga menyelenggarakan berbagai kegiatan lainnya seperti Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Donor Darah, Seminar Kesehatan Deteksi Dini Kanker Paru, dan Upacara Tabur Bunga bagi Pahlawan Kesehatan.***