Padang (15/11) - RSUP Dr. M. Djamil kembali menunjukkan komitmennya sebagai rumah sakit rujukan nasional di wilayah Indonesia bagian barat. Kali ini, Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil, Dr. dr. Dovy Djanas, Sp.OG, KFM, MARS, FISQua, turut menghadiri dan memberikan sambutan pada pembukaan 9th Annual Meeting of Indonesian Transplantation Society (InaTS) In Conjunction with 6th Padang Nephron.
Acara yang menghadirkan pakar-pakar nefrologi dan transplantasi ginjal nasional maupun regional ini diselenggarakan di Hotel Pangeran Beach secara hybrid, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan ilmiah yang berlangsung selama tiga hari.
"Sebagai rumah sakit rujukan nasional untuk wilayah barat Indonesia, RSUP Dr. M. Djamil memiliki mandat untuk tidak hanya memberikan pelayanan kuratif. Tetapi juga mendorong inovasi, penelitian, dan pengembangan kompetensi tenaga medis," kata Dovy Djanas.
Turut hadir Dewan InaTs Prof. Dr. dr. Endang Susalit, Sp.PD-KGH, FINASIM, Ketua Pernefri Korwil Sumbar Kepri Riau Dr. dr. Harnavi Harun, SpPD, KGH FINASIM, Wakil Ketua Pernefri Dr. dr. Maruhum Bonar H Marbun, SpPD-KGH dan peserta pertemuan ilmiah.
Ia menekankan kegiatan ilmiah berskala besar seperti ini merupakan bagian integral dari ekosistem pembelajaran rumah sakit. "Kegiatan ini menjadi bagian dari ekosistem pembelajaran yang kami harap dapat menguatkan integrasi pelayanan, pendidikan, dan penelitian, tridharma kesehatan yang kita upayakan bersama," tegas Dovy.
Forum ilmiah ini, sebutnya, diharapkan dapat memperkuat ekosistem akademik dan klinis rumah sakit, sekaligus membuka ruang kolaborasi dengan pusat-pusat transplantasi lain. "Tujuan utamanya adalah memberikan manfaat langsung bagi peningkatan mutu layanan yang diberikan kepada pasien, khususnya di bidang nefrologi," ungkapnya.
RSUP Dr. M. Djamil saat ini menempati posisi terdepan dalam layanan transplantasi ginjal di luar Pulau Jawa. Rumah sakit ini telah memiliki Unit Transplantasi Ginjal yang diresmikan beberapa waktu lalu. "Hingga saat ini, RSUP Dr. M. Djamil sudah melakukan 32 transplantasi ginjal, dan ini merupakan yang terbanyak di luar pulau Jawa," ungkapnya.
Pencapaian ini, menurut Dovy, membuktikan kolaborasi dan jejaring merupakan kunci utama dalam kemajuan ilmu kedokteran. "Kolaborasi dalam forum ini menunjukkan perkembangan ilmu kedokteran tidak mungkin dicapai oleh satu institusi saja. Kita membutuhkan jejaring yang kuat antar rumah sakit, antar pusat transplantasi, antar fakultas kedokteran, hingga antar organisasi profesi," jelasnya.
Direktur Utama meyakini kehadiran pakar-pakar nasional dan regional dari Pernefri (Perhimpunan Nefrologi Indonesia) dan InaTS dalam pertemuan ini akan menjadi katalisator penting. "Dengan hadirnya pakar-pakar nasional dan regional dari Pernefri dan InaTS, saya optimis kegiatan ini akan menjadi katalisator bagi berbagai peningkatan standar layanan dan pembaruan klinis yang lebih terintegrasi ke depan," ujarnya.
Dovy Djanas berharap seluruh rangkaian simposium, workshop, dan diskusi ilmiah selama tiga hari ini dapat diikuti dengan antusias oleh seluruh peserta. "Semoga ilmu yang diperoleh tidak hanya memperkaya wawasan, tetapi juga dapat diterapkan langsung dalam pelayanan klinis, sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan oleh pasien dan masyarakat," tuturnya.
Sementara itu, Wakil Dekan II Fakultas Kedokteran Unand Dr. dr. Noza Hilbertina, M.Biomed, Sp.PA, D.H.B (K) mengatakan bahwa FK Unand sangat mendukung penyelenggaraan forum ilmiah bergengsi seperti 9th Annual Meeting of InaTS In Conjunction with 6th Padang Nephron ini. "Kegiatan ini melibatkan disiplin ilmu nefrologi dan transplantasi yang memiliki keterkaitan erat dengan pendidikan dan penelitian di Fakultas Kedokteran Unand," ujar Noza.
Ia menekankan kolaborasi antara rumah sakit pendidikan, seperti RSUP Dr. M. Djamil, dan institusi pendidikan, yakni FK Unand, adalah kunci untuk melahirkan tenaga medis yang kompeten dan mendorong inovasi. "Sinergi antara pelayanan klinis, pendidikan, dan penelitian atau Tri Dharma Perguruan Tinggi akan semakin kuat melalui forum seperti ini. Diharapkan kegiatan ini juga menjadi motivasi bagi para peserta didik kami untuk mendalami bidang nefrologi dan transplantasi ginjal," tukasnya. (*)