Padang (18/11) - Jajaran Direksi dan manajemen RSUP Dr. M. Djamil melaksanakan kegiatan ziarah dan tabur bunga di makam Pahlawan Kesehatan Dr. Mohammad Djamil, MPH, DPH Datuk Rangkayo Tuo di kompleks pemakaman yang berlokasi di Kayu Tanam, Kecamatan 2X11 Enam Lingkung, Padangpariaman. Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil, Dr. dr. Dovy Djanas, Sp.OG, KFM, MARS, FISQua, ini merupakan bagian dari rangkaian memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 dan HUT ke-72 RSUP Dr. M. Djamil.
"Kegiatan tabur bunga dan ziarah ini diselenggarakan sebagai bentuk penghormatan dan pengenangan jasa-jasa besar para pahlawan, khususnya Dr. Mohammad Djamil yang namanya diabadikan menjadi nama rumah sakit rujukan utama di Sumatera Barat ini. Semangat juang dan kontribusi beliau dalam dunia kesehatan dan perjuangan kemerdekaan menjadi teladan yang harus terus dihidupkan," kata Direktur Utama, Dr. dr. Dovy Djanas, Sp.OG, KFM, MARS, FISQua.
Turut hadir Direktur Medik dan Keperawatan Dr. dr. Bestari Jaka Budiman, Sp.THT-KL (K), Direktur Layanan Operasional drg. Ade Palupi Muchtar, MARS, Direktur Perencanaan dan Keuangan Luhur Joko Prasetyo, manajemen dan keluarga besar Dr. Mohammad Djamil.
Ia menyampaikan Dr. Mohammad Djamil bukan hanya seorang dokter dan tokoh kesehatan, melainkan juga seorang pejuang yang gigih. Ziarah ini bukan sekadar rutinitas tahunan, tetapi adalah napak tilas untuk meresapi nilai-nilai kepahlawanan, dedikasi, dan pengorbanan yang telah beliau berikan. Jasa beliau tidak terhingga dalam meletakkan dasar-dasar pelayanan kesehatan yang humanis dan berstandar.
"Di tengah perayaan HKN ke-61 dan HUT ke-72 RSUP Dr. M. Djamil, semangat kepahlawanan Dr. Mohammad Djamil harus menjadi motivasi bagi seluruh staf rumah sakit untuk terus meningkatkan mutu pelayanan dan memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat," ajaknya.
Melalui kegiatan ziarah ini, Dirut menegaskan kembali komitmen untuk menjaga warisan Dr. M. Djamil, yaitu dedikasi tinggi terhadap ilmu pengetahuan, pelayanan masyarakat, dan semangat pantang menyerah. "Peringatan HKN ke-61 dan HUT ke-72 RSUP Dr. M. Djamil menjadi momentum untuk terus meningkatkan mutu pelayanan sebagai rumah sakit rujukan utama di Sumatera, sejalan dengan visi pahlawan yang namanya mereka sandang," harapnya.
Ziarah dimulai dengan suasana yang penuh khidmat, diawali dengan Upacara Penghormatan kepada arwah para pahlawan. Seluruh jajaran direksi dan peserta yang hadir berdiri tegak, menyanyikan lagu kebangsaan, dan dilanjutkan dengan momen Hening Cipta yang dipimpin oleh Direktur Utama.
Setelah upacara penghormatan selesai, kegiatan dilanjutkan dengan Tabur Bunga di pusara Dr. Mohammad Djamil, MPH, DPH Datuk Rangkayo Tuo. Secara bergantian, satu per satu pimpinan rumah sakit menaburkan bunga sebagai simbol cinta, penghormatan, dan terima kasih atas pengorbanan beliau. Kegiatan ini ditutup dengan pembacaan doa bersama, memohon rahmat dan ampunan bagi arwah pahlawan yang telah gugur mendahului.
Diketahui, Dr. Mohammad Djamil, DPH gelar Datuk Rangkayo Tuo (23 November 1898 – 20 Juni 1962) adalah sosok luar biasa yang berhasil menyeimbangkan karier cemerlang di bidang kesehatan dengan peran aktif dalam perjuangan kemerdekaan. Kontribusi di bidang kesehatan yakni Dr. M. Djamil dikenal sebagai perintis kesehatan masyarakat. Ia adalah orang Indonesia pertama yang meraih dua gelar doktor dari universitas di negara berbeda. Yakni Doctor Medicinae Interne Ziekten (Doktor Ahli Penyakit Dalam) dari Universitas Utrecht, Belanda, tahun 1932 dan Doctor of Public Health (DPH) dalam bidang bakteriologi, dari Universitas Johns Hopkins, Amerika Serikat, tahun 1933, melalui beasiswa Rockefeller.
Saat bertugas di Hindia Belanda, ia aktif melakukan riset. Laporan risetnya tentang TBC dan Malaria di Koto Gadang, Sianok, dan Tapanuli Selatan mendapat penghargaan dari Ratu Wilhelmina. Risetnya tentang malaria bahkan berhasil menekan anggaran pemerintah untuk pemberantasannya. Ia mendapat julukan "Malaria-Loog" atau ahli malaria.
Pasca-kemerdekaan, Ia berperan besar dalam pendirian Fakultas Kedokteran dan Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Andalas di Bukittinggi.
Selain sebagai dokter, Dr. M. Djamil juga aktif sebagai pejuang dan pemimpin. Ia pernah menjabat sebagai Residen Sumatera Barat dan kemudian sebagai Gubernur Muda Sumatera Tengah (mengkoordinasikan Keresidenan Sumbar, Riau, dan Jambi) di masa-masa sulit Perang Kemerdekaan. Sikapnya yang pemberani dan jujur menjadikannya salah satu tokoh kunci di Sumatera Barat saat itu.
Nama beliau diabadikan menjadi RSUP Dr. M. Djamil Padang pada tahun 1978, menggantikan nama RSUP Jati Padang, sebagai wujud pengakuan pemerintah atas jasa-jasa beliau sebagai pahlawan kesehatan dan pejuang kemerdekaan.(*)