RS Kanker Dharmais

Inisiatif pendirian Rumah Sakit Kanker Dharmais berawal pada tahun 1988, sebagai bagian dari gagasan besar untuk membangun rumah sakit kanker terpadu di Indonesia. Upaya ini muncul dari kesadaran akan perlunya fasilitas kesehatan khusus yang mampu menangani kasus kanker secara komprehensif, mulai dari pencegahan, diagnosis, pengobatan, hingga penelitian. Pada tahun yang sama, Ketua Yayasan Dharmais, Bapak H. M. Soeharto, meminta Prof. Dr. dr. Arry Harryanto Reksodiputro, Sp.PD-KHOM, untuk merancang model rumah sakit kanker yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Menindaklanjuti permintaan tersebut, pada Oktober 1988 Prof. Arry bersama sejumlah pakar dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan Departemen Kesehatan membentuk tim untuk menyusun usulan pendirian rumah sakit tersebut. Proses penyusunan berlangsung intensif dan berhasil diselesaikan pada Desember 1988. Selanjutnya, usulan resmi tersebut diserahkan kepada Yayasan Dharmais pada Januari 1989 sebagai landasan awal pembangunan rumah sakit. Pembangunan fisik Rumah Sakit Kanker Dharmais dimulai pada Mei 1991 dan selesai pada 5 Juli 1993. Setelah seluruh persiapan rampung, rumah sakit ini diresmikan secara resmi oleh Presiden Republik Indonesia, H. M. Soeharto, pada tanggal 30 Oktober 1993. Sejak tahun 2017 RS Kanker Dharmais ditetapkan sebagai Pusat Kanker Nasional sekaligus Pengampu Nasional Jejaring Layanan Kanker, yang membina 18 rumah sakit vertikal, 34 rumah sakit provinsi, dan 507 rumah sakit kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Selanjutnya, pada tanggal 29 Juli 2024, RS Kanker Dharmais juga resmi ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan Penyelenggara Utama (RSPPU) untuk Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). RS Kanker Dharmais saat ini memiliki visi "Pusat Kanker Nasional Bertaraf Level Asia Dengan unggulan Precision Treatment Yang Tumbuh Berkelanjutan". Visi ini mencerminkan komitmen rumah sakit untuk menjadi pusat layanan kanker terdepan di kawasan Asia melalui penerapan pengobatan yang presisi, berorientasi pada kebutuhan individual pasien, serta pengembangan berkelanjutan dalam bidang pelayanan, pendidikan, dan penelitian kanker.