Jumat, 13 September 2024 08:28 WIB

2nd Anniversary BGSi, Menkes Meluncurkan Satu DNA

Responsive image
DNI/ANT - Sekretariat Direktorat Jenderal Kesehatan Lanjutan
603

JAKARTA (12/09) – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meluncurkan portal untuk program partisipatif dan layanan biomedis berbasis informasi genetik (genom) terintegrasi bernama “SatuDNA”. 

Peluncuran SatuDNA bertepatan dengan perayaan 2nd Anniversary Biomedical & Genome Science Initiative (BGSi) dengan tajuk “Future Directions in Genomics: Setting the Agenda for the Next Decade”.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan beserta para tamu undangan dari rumah sakit, universitas, laboratotium kesehatan maupun perusahaan mitra genomic.

SatuDNA terbuka bagi seluruh masyarakat Indonesia, baik sebagai pasien dengan kondisi tertentu maupun individu yang sehat. Untuk berpartisipasi, masyarakat dapat mendaftarkan diri melalui fitur SatuDNA di SATUSEHAT Mobile dengan akun yang telah terverifikasi.

Dengan menjadi partisipan SatuDNA, masyarakat dapat mengakses layanan pemeriksaan farmakogenomik secara gratis guna mengetahui informasi kesesuaian pengobatan berdasarkan DNA yang dimiliki.

“Melalui SatuDNA, masyarakat juga dapat berkontribusi membantu Pemerintah Indonesia dalam membangun pangkalan data genomik yang komprehensif untuk pengembangan pengobatan presisi dan penanggulangan penyakit di masa depan,” jelas Menkes.

Menteri Luhut menyampaikan bahwa ide genomic sequensing bermula saat covid. 

“Walaupun di Indonesia terbilang terlambat dimulai dibanding negara lain, namun Indonesia bisa mengejar dengan researcher Indonesia, anak-anak bangsa berbakat yang membanggakan,” tambah Luhut.

Program BGSi mendukung inovasi kesehatan, penelitian dan pengembangan untuk memberikan manfaat maksimal kepada pasien.

"SatuDNA telah didukung dan dilaksanakan di sepuluh rumah sakit vertikal yang berfokus pada sepuluh penyakit utama. Meliputi penyakit kanker, metabolik, infeksi, neurodegeneratif, kardiovaskular, kesehatan usia lanjut, kecantikan dan kebugaran, kesehatan mental, ibu dan anak, hingga penyakit langka,” jelas Dirjen Yankes. 

Berkaitan dengan pengobatan personal terkait penyakit infeksius dan kanker, berada di RSUP Persahabatan, RSPI Sulianti Saroso, dan RS Kanker Dharmais.Untuk skrining dan diagnosis penyakit diabetes di RSCM, penyakit langka di RSUP Sardjito dan untuk KIA di RSAB Harapan Kita. Sedangkan yang berhubungan dengan farmakogenomik, untuk jantung di RS Jantung Harapan Kita, Otak dan Syaraf di RS PON, sedangkan untuk anti penuaan, nutrisi dan kesehatan di RSUP Ngoerah dan untuk kesehatan jiwa di RS Marzoeki Mahdi