Padang (02/07) - RSUP Dr. M. Djamil menggelar drill simulasi gempa bumi berkekuatan 7,9 Skala Richter. Latihan berskala besar ini melibatkan 620 personel gabungan dari direksi dan civitas hospitalia rumah sakit, BPBD Sumbar, Basarnas Padang, RAPI, Dinas Kesehatan Sumbar, PMI Sumbar dan Kepolisian. Kegiatan ini juga disaksikan oleh perwakilan dari 27 rumah sakit lain di wilayah tersebut dan Pusat Krisis Kesehatan, menunjukkan komitmen bersama dalam kesiapsiagaan bencana.
Simulasi yang dipimpin langsung oleh Komandan Rumah Sakit sekaligus Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil, Dr. dr. Dovy Djanas, Sp.OG, KFM, MARS, FISQua, dan didukung oleh Komandan Bencana sekaligus Direktur Medik dan Keperawatan, Dr. dr. Bestari Jaka Budiman, Sp.THT-KL (K), ini dimulai sekitar pukul 09.45. Skenario yang diangkat adalah gempa bumi berkekuatan 7,9 SR dengan pusat gempa di koordinat 1°23 LS dan 98°54 BT, sekitar 80 km di barat Kota Padang, pada kedalaman 10 km, dan berpotensi tsunami.
Dalam skenario ini, tim penyelamat berhasil mengevakuasi 63 pasien selamat dan 245 petugas rumah sakit juga dinyatakan selamat. Simulasi ini juga menguji kemampuan tim dalam menghadapi situasi kritis, seperti adanya laporan tiga orang terjebak.
Dari ketiga korban tersebut, dua berhasil diselamatkan, namun satu orang dinyatakan meninggal dunia dalam skenario latihan ini, menekankan pentingnya respons cepat dan terkoordinasi.
Simulasi ini tersebar di beberapa lokasi strategis di dalam kompleks rumah sakit. Yakni, Ambun Pagi, Gedung IPD lantai 3, dan Gedung IKA lantai 3, ICU Tulip dan CVCU, Bangsal THT dan Mata, IGD, IRJ, Gedung IPJT, Gizi. Kemudian, IPS Non Medik dan Instalasi Kamar Jenazah, IPS Medis, K3RS dan Mutu sebagai Posko Utama Bencana dan Direksi. Penentuan titik kumpul yang beragam ini bertujuan untuk menguji efektivitas alur evakuasi dari berbagai area rumah sakit.
Selama drill, terlihat bagaimana tim medis dengan sigap mengevakuasi pasien dari berbagai bangsal, termasuk pasien dengan kondisi khusus yang memerlukan penanganan ekstra hati-hati.
Dovy Djanas menyatakan simulasi ini sangat krusial untuk menguji prosedur standar operasional (SOP) rumah sakit dalam menghadapi bencana. “Kita berada di daerah rawan gempa, dan kesiapsiagaan adalah kunci. Melalui simulasi ini, kita dapat mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan memastikan bahwa seluruh personel memahami peran dan tanggung jawabnya saat terjadi bencana sesungguhnya,” ujar Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil.
Simulasi gempa bumi ini, sebutnya, merupakan bagian dari komitmen RSUP Dr. M. Djamil untuk menjadi rumah sakit yang tangguh bencana dan mampu memberikan pelayanan kesehatan optimal dalam segala kondisi. “Hasil dari evaluasi simulasi ini akan menjadi dasar untuk penyempurnaan rencana kontingensi rumah sakit, memastikan keselamatan pasien dan petugas selalu menjadi prioritas utama,” harapnya.
Senada dengan itu, Bestari Jaka Budiman menekankan pentingnya koordinasi antarunit dan kecepatan respons. “Setiap detik sangat berharga dalam situasi darurat. Latihan ini membantu kita menyelaraskan langkah, mulai dari evakuasi, triase, hingga penanganan medis awal. Hasilnya cukup memuaskan, namun tentu akan ada evaluasi menyeluruh untuk perbaikan ke depan,” tambah Direktur Medik dan Keperawatan ini. (*)