Bandung (03/07) - (Sinergi antara industri farmasi nasional dan institusi layanan kesehatan adalah salah satu modal untuk mewujudkan kemandirian dan ketahanan sektor kesehatan Indonesia. Salah satu bentuk sinergitas ini adalah distribusi Radiofarmaka Fludeoxyglukose (FDG-18) atau yang dikenal juga sebagai FloDeg dari Bio Farma kepada RSUP Dr. Hasan Sadikin (RSHS).
Untuk pertama kalinya Bio Farma secara resmi mendistribusikan produk radiofarmaka FloDeg ke RSHS dengan pengiriman awal sebesar 50 mCi. Radiofarmaka tersebut diserahkan langsung oleh Direktur Utama Biofarma kepada Direktur Utama RSHS di Lobi Utama RSHS Jl. Pasteur 38 Bandung.
Dirut RSHS, dr. Rachim Dinata Marsidi SP.B, Finac .,M.Kes mengungkapkan bahwa sebagai rumah sakit rujukan nasional kedokteran nuklir dan satu-satunya rumah sakit pusat pendidikan kedokteran nuklir di Indonesia, RSHS tentunya menyambut baik hal ini. Ketersediaan FloDeg dapat menjawab kebutuhan pasien akan pelayanan kedokteran nuklir dan teranostik RSHS khususnya dalam pemeriksaan PET Scan.
“ Radiofarmaka FDG-18 ini akan sangat dapat penunjang layanan diagnostik di RSHS khususnya untuk pemeriksaan PET Scan yang memiliki peran signifikan dalam deteksi dini penyakit-penyakit seperti kanker, gangguan neurologis, serta kelainan jantung,” Ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Utama Biofarma, Shadiq Akasya mengungkapkan bahwa FloDeg sendiri telah mendapatkan sertifikat CPOB dari BPOM serta Nomor Izin Edar (NIE), menandakan kesiapan produk ini untuk digunakan secara klinis. Bio Farma berkomitmen untuk terus mengembangkan produk-produk baru di bidang radiofarmaka maupun teranostik molekuler, yang menawarkan hasil diagnostik dan terapi yang lebih presisi, sesuai dengan kebutuhan klinis di Indonesia.
Penyerahan radiofarmaka FloDeg dari Biofarma kepada RSHS bukan hanya ceremonial semata. Lebih jauh dari itu, semoga kerja sama ini dapat terus terjalin dengan baik dan menjadi landasan bagi kolaborasi-kolaborasi strategis lainnya di masa mendatang, demi peningkatan kualitas layanan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.