Padang - RSUP Dr. M. Djamil kembali menjadi rumah sakit rujukan yang dipercaya untuk melaksanakan uji coba alat Non-Invasive Vascular Analyzer (NIVA) selama enam bulan ke depan. Yang membanggakan, NIVA ini merupakan hasil riset yang dikembangkan sejak tahun 2013 oleh para inventor Institut Teknologi Bandung, sebuah langkah signifikan menuju kemandirian bangsa di bidang alat kesehatan.
"Kami bersyukur dan bangga RSUP Dr. M. Djamil dipercaya menjadi bagian dari pengembangan teknologi kesehatan dalam negeri. Uji coba NIVA ini bukan hanya tentang inovasi diagnostik, tetapi juga tentang kontribusi nyata terhadap kemandirian teknologi kesehatan nasional," kata Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil, Dr. dr. Dovy Djanas, SpOG, K.FM, MARS, FISQua.
Turut dihadir Direktur Layanan Operasional, drg. Ade Palupi Muchtar, MARS, dan Direktur Sumber Daya Manusia, Pendidikan, dan Penelitian, dr. Maliana, M.Kes, Direktur Perencanaan dan Keuangan Luhur Joko Prasetyo, manajemen, dr. Eka Fithra Elfi, Sp.JP (K) dan tim PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk.
Ia mengatakan NIVA yang akan di uji coba ini adalah bukti nyata bahwa anak bangsa memiliki kapasitas untuk menciptakan alat kesehatan berteknologi tinggi. "Dengan kemampuan deteksi dini yang lebih mudah diakses dan minim risiko, kami berharap dapat membantu lebih banyak masyarakat dalam menjaga kesehatan vaskuler mereka," tambah Dovy.
Ia mengatakan kepercayaan yang diberikan kepada RSUP Dr. M. Djamil untuk menguji coba NIVA karya anak bangsa ini merupakan angin segar bagi industri alat kesehatan dalam negeri. "Ini menunjukkan adanya sinergi yang kuat antara sektor riset, industri, dan layanan kesehatan untuk menghasilkan produk inovatif yang dapat mengurangi ketergantungan pada alat kesehatan impor," tuturnya.
Dovy menegaskan mendorong kemandirian teknologi adalah investasi jangka panjang untuk kesehatan dan perekonomian bangsa. "Jika kita bisa memproduksi alat kesehatan berkualitas sendiri, kita tidak hanya menjamin ketersediaan dan aksesibilitas, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan daya saing global," ucapnya.
Ia meminta untuk mengawal dan menggunakan NIVA ini dengan baik. "NIVA hadir sebagai solusi inovatif yang memungkinkan diagnosis kondisi pembuluh darah secara non-invasif, cepat, dan tanpa rasa sakit," harap Dirut.
Diketahui, NIVA merupakan perangkat non-invasif menggunakan sensor PPG (photoplethysmograph) dan sensor tekanan darah ini akan menganalisis pembuluh darah yang ada di dalam tubuh manusia. Alat ini dirancang untuk mengukur fungsi vaskuler dengan 6 parameter, dan tingkat risiko vaskuler untuk 5 parameter secara sekaligus.(*)