Padang - Memperingati Hari Anak Nasional tahun 2025, RSUP Dr. M. Djamil bersama Departemen Ilmu Kesehatan Anak (IKA) Fakultas Kedokteran Universitas Andalas/RSUP Dr. M. Djamil, dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Sumatera Barat (Sumbar), menyelenggarakan serangkaian kegiatan edukatif dan menghibur. Acara yang turut melibatkan Instalasi Promosi Kesehatan dan Pemasaran ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan anak dan memberikan edukasi kepada orang tua pasien.
Peringatan Hari Anak Nasional diadakan di pelataran lantai 1 dan Poliklinik Anak Gedung Administrasi dan Instalasi Rawat Jalan ini diawali dengan antusiasme melalui kegiatan mewarnai. Puluhan anak-anak dari berbagai usia berkumpul di area pelataran, menunjukkan bakat dan kreativitas mereka dalam menggoreskan warna di atas kertas.
Suasana ceria dan penuh semangat terpancar dari wajah-wajah mungil yang serius namun gembira berpartisipasi. Kegiatan mewarnai ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana untuk merangsang imajinasi dan kemampuan motorik halus anak-anak, sekaligus memberikan mereka kesempatan untuk berekspresi secara positif.
Selain kegiatan mewarnai, momen penting lainnya dalam perayaan ini adalah penyuluhan kesehatan yang disampaikan oleh dr. Revi Rilliani, Sp.A di Poliklinik Anak. Dalam sesinya, dr. Revi membawakan materi yang relevan dan penting bagi setiap orang tua yakni Mengenal Kegawatdaruratan Anak di Rumah.
Dalam penyuluhan tersebut, dr. Revi Rilliani menjelaskan kegawatdaruratan pada anak adalah suatu kondisi pada anak yang memerlukan pertolongan medis segera, dimana pada kondisi ini anak sudah mengalami gangguan kesadaran, sesak nafas atau syok.
"Pada kondisi ini, sebaiknya orang tua sudah mengenali tanda dan gejala dan segera membawa ke fasilitas Kesehatan atau IGD rumah sakit untuk ditangani sehingga kegawatdaruratan lebih lanjut tidak terjadi," sebutnya.
Berbagai tanda dan gejala kegawatdaruratan pada anak yang harus diwaspadai oleh orang tua di rumah. Meliputi demam tinggi dan kejang demam, gangguan pernapasan, dehidrasi, trauma dan kecelakaan serta perubahan kesadaran. "Pentingnya orang tua untuk tetap tenang dalam menghadapi situasi darurat dan segera mencari pertolongan medis jika tanda-tanda kegawatan muncul," tukasnya. (*)