Padang (29/7) - RSUP Dr. M. Djamil terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Kali ini, RSUP Dr. M. Djamil menyelenggarakan Pelatihan Penatalaksanaan Perioperatif Pasien di Kamar Bedah bagi Perawat di lantai II Gedung Diklat, Selasa (29/7). Pelatihan yang berlangsung selama 11 hari ini dirancang untuk mengoptimalkan kompetensi dan profesionalisme perawat, khususnya mereka yang bertugas di kamar bedah.
Direktur Sumber Daya Manusia, Pendidikan, dan Penelitian RSUP Dr. M. Djamil, dr. Maliana, M.Kes., menyatakan pelatihan ini merupakan langkah strategis untuk memastikan bahwa perawat memiliki pengetahuan dan keterampilan terkini dalam memberikan asuhan perioperatif yang komprehensif. "Pelatihan ini akan menambah kompetensi dan profesionalisme dari RSUP Dr. M. Djamil, khususnya perawat kamar bedah. Hal ini memang sudah optimal kami lakukan untuk terus memberikan pelayanan terbaik bagi pasien," ujar dr. Maliana.
Turut hadir Manajer Diklat Ns. Venny Dwita Zola Anwar, S.Kep, Asisten Manajer Pelatihan Ns. Rihaliza, S.Kep, M.Kep dan peserta pelatihan terdiri dari perawat yang berhubungan langsung di ruangan kamar bedah dengan jumlah peserta 25 orang.
Dengan adanya pelatihan ini, tuturnya, diharapkan perawat kamar bedah RSUP Dr. M. Djamil akan semakin terampil dan percaya diri dalam menjalankan tugasnya. Peningkatan kompetensi ini secara langsung akan berdampak pada peningkatan kualitas layanan, mengurangi risiko komplikasi, dan mempercepat proses pemulihan pasien.
"RSUP Dr. M. Djamil berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam pengembangan sumber daya manusia guna mempertahankan posisinya sebagai salah satu rumah sakit rujukan terkemuka di Sumatera Barat," tekad dr. Maliana.
Manajer Diklat Ns. Venny Dwita Zola Anwar, S.Kep mengatakan tugas dan tanggung jawab perawat kamar bedah bukan hal yang ringan untuk dipikul. Perawat kamar bedah bertanggung jawab menyediakan fasilitas sebelum pembedahan dan mengelola paket alat pembedahan selama tindakan pembedahan berlangsung, administrasi dan dokumentasi semua aktivitas/tindakan keperawatan selama pembedahan dan kelengkapan dokumen medik.
Antara lain kelengkapan status pasien, laporan pembedahan, laporan anastesi, pengisian formulir patologi, check-list patient safety di kamar bedah, mengatasi kecemasan dari pasien yang akan di operasi. Kemudianpersiapan alat, mengatur dan menyediakan keperluan selama jalannya pembedahan baik menjadi scrub nurse ataupun sirkuler nurse, dan asuhan keperawatan setelah pembedahan di ruang pulih sadar (recovery room).
"Diharapkan dengan diselenggarakannya pelatihan ini dapat menjadikan stimulan bagi perawat yang sudah bekerja untuk dapat meningkatkan kompetensinya dan bagi perawat yang belum bekerja dapat menjadi modal dalam melaksanakan tugas ditempat bekerja serta mendapatkan peluang kerja seluas-luasnya," harapnya.
Bagi rumah sakit yang pada saat ini sangat membutuhkan tenaga perawat terampil dan siap kerja di kamar bedah, akan mendapatkan kemudahan dalam memenuhi kebutuhan tenaga sesuai dengan tuntutan masyarakat. "Yaitu pelayanan keperawatan kamar bedah yang bermutu dan profesional," ucap Venny.
Agar pelatihan tersebut di atas dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan maka disusunlah kurikulum Pelatihan Penatalaksanaan Perioperatif Pasien di Kamar Bedah bagi Perawat yang menjadi acuan dalam penyelenggaraan proses pembelajaran. "Setelah mengikuti pelatihan, peserta diharapkan mampu melakukan penatalaksanaan keperawatan perioperatif di kamar bedah sesuai standar," tukas Venny.