Padang (11/08) - Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan kuliah umum di Universitas Negeri Padang (UNP) di Auditorium UNP. Menkes dalam kuliah tersebut memaparkan tentang enam kebijakan transformasi kesehatan yang digulirkan oleh Kementerian Kesehatan.
"Ada enam pilar utama transformasi kesehatan Indonesia yang digulirkan oleh Kementerian Kesehatan," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin saat kuliah umum pada Pembukaan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) UNP.
Turut hadir Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Lanjutan Kementerian Kesehatan dr. Sunarto, M.Kes, Direktur Penyediaan SDM Kesehatan Kementerian Kesehatan Anna Kurniati, S.KM, M.A, Ph.D, jajaran Direksi RSUP Dr. M. Djamil, Kepala Dinas Kesehatan Sumbar dr. Lila Yanwar, MARS, direksi rumah sakit se-Sumbar, Kepala PDRPI Fakultas Kedokteran Unand Dr. dr. Andani Eka Putra, M.Sc, Rektor UNP Krismadinata, Ph.D, Senior Eksekutif UNP Prof. Ganefri, Ph.D, Wakil Rektor, Majelis Wali Amanat (MWA), Senat Akademik Universitas (SAU), civitas akademika, dan mahasiswa baru.
Pada kesempatan itu, Menkes Budi Gunadi Sadikin didampingi Rektor UNP Krismadinata, Ph.D, Senior Eksekutif UNP Prof. Ganefri, Ph.D memasangkan jaket almamater kepada mahasiswa baru. Dan Menkes pun menerima cenderamata dari Rektor UNP Krismadinata, Ph.D.
Pertama, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) konsentrasi pada transformasi layanan primer. Hal ini mencakup edukasi penduduk, pencegahan primer dan sekunder, serta meningkatkan kapabilitas dan kapabilitas layanan primer.
Kedua, transformasi layanan rujukan yang konsentrasi pada peningkatan akses dan mutu layanan sekunder dan tersier. Transformasi ketiga, transformasi sistem ketahanan kesehatan yang mencakup meningkatkan ketahanan sektor farmasi dan alat kesehatan serta memperkuat ketahanan tanggap darurat.
Transformasi keempat, lanjut Menkes, transformasi sistem pembiayaan kesehatan. Dimana regulasi pembiayaan kesehatan dengan tiga tujuan yakni tersedia, cukup, yang bermuara pada izin pembiayaan kesehatan dengan tujuan tersedia, cukup, dan berkelanjutan.
Kelima, transformasi sumber daya manusia kesehatan. Salah satu fokus Kementerian Kesehatan RI yakni mendorong pendidikan dokter spesialis berbasis rumah sakit atau hospital based untuk pemerataan layanan kesehatan. "Hampir seluruh provinsi mengalami kekurangan dokter spesialis, terutama di daerah terpencil dan perbatasan. Hal ini menjadi salah satu penghambat utama dalam memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada masyarakat," ungkapnya.
Untuk mengatasi permasalahan ini, Kemenkes telah meluncurkan program pendidikan profesi dokter spesialis berbasis rumah sakit atau hospital based. PPDS Berbasis Rumah Sakit Pendidikan Penyelenggara Utama akan memprioritaskan dokter-dokter putra daerah sebagai peserta pendidikan dokter spesialis di rumah sakit pendidikan.
"Nanti pemenuhan dokter spesialis ke seluruh daerah akan dilakukan bersama-sama, baik pendidikan melalui universitas maupun pendidikan yang berbasis rumah sakit," katanya.
Setidaknya, sebutnya, saat ini terdapat enam rumah sakit pendidikan yang dimaksud yakni RS Mata Cicendo, RS Ortopedi Soeharso, RS Pusat Otak Nasional (PON), RS Kanker Dharmais, RSAB Harapan Kita, dan RSJPD Harapan Kita. "Kami menawarkan ke RSUP Dr. M. Djamil untuk dapat melaksanakan program pendidikan profesi dokter spesialis berbasis rumah sakit ini. Silakan RSUP Dr. M. Djamil untuk memilih satu dari tujuh program studi spesialis. Tujuh program studi spesialis itu yakni jantung dan pembuluh darah, neurologi, ortopaedi dan traumtaologi, penyakit dalam, kesehatan mata, kesehatan anak dan onkologi radiasi," ajak Menkes.
Terakhir, transformasi digital kesehatan. Pada aspek ini, lanjut dia, Kementerian Kesehatan konsentrasi pada pengembangan dan pemanfaatan teknologi, digitalisasi dan bioteknologi di sektor kesehatan. "Salah satunya, RSUP Dr. M. Djamil telah ditunjuk untuk site penelitian terkait teknologi AI untuk Radiologi/ Chest X-Ray dan CT Brain. Kita sedang mencoba di RSUP Dr. M. Djamil agar bisa terbaca 124," sebutnya.
Sementara itu, Rektor UNP Krismadinata mengatakan siap mendukung transformasi kesehatan yang digagas Kementerian Kesehatan lewat Fakultas Kedokteran (FK) kampus tersebut. Selain berencana membuka Fakultas Kedokteran Gigi, Kebidanan, Farmasi dan Fisioterapi, perguruan tinggi itu juga bertekad membangun Rumah Sakit Pendidikan UNP di Kota Bukitttinggi.
"Kami berharap langkah-langkah yang dilakukan kampus tersebut bisa menjawab berbagai persoalan di tengah masyarakat, terutama terkait kesehatan, serta mendukung transformasi kesehatan yang diinisiasi Kemenkes," harapnya.(*)