Padang (23/08) - Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil, Dr. dr. Dovy Djanas, Sp.OG, KFM, MARS, FISQua, menghadiri Rapat Kerja (Raker) Departemen Ilmu Bedah FK Unand/RSUP Dr. M. Djamil di Auditorium Lantai IV Gedung Administrasi dan Instalasi Rawat Jalan. Dalam raker tersebut, Dirut RSUP Dr. M. Djamil menyampaikan perubahan besar yang akan segera diterapkan di rumah sakit, yaitu layanan rumah sakit berbasis kompetensi.
“Rumah sakit berbasis kompetensi adalah model pengelolaan rumah sakit yang berfokus pada peningkatan mutu layanan melalui peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dan fasilitas yang dimiliki. Sistem baru ini direncanakan akan mulai diberlakukan pada November mendatang. Kalau berbasis kompetensi, kita harus siap semua,” tegas Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil, Dr. dr. Dovy Djanas, Sp.OG, KFM, MARS, FISQua.
Turut hadir Kepala Dinas Kesehatan Sumbar dr. Lila Yanwar, MARS, Dekan Fakultas Kedokteran Unand Dr. dr. Sukri Rahman, Sp.THT-BKL, Subsp. Onk (K), FACS, FFSTEd, Kepala Departemen Ilmu Bedah FK Unand/RSUP Dr. M. Djamil Dr. dr. Alvarino, Sp.B, Sp.U (K) dan staf Departemen Ilmu Bedah.
Sebagai rumah sakit tipe A, sebutnya, RSUP Dr. M. Djamil memiliki tanggung jawab besar untuk menjadi pelopor dalam penerapan sistem ini. Kabar baiknya, saat Workshop Klasifikasi Layanan Rumah Sakit Berbasis Kompetensi di Yogyakarta, bahwa dari 24 klasifikasi rumah sakit, RSUP Dr. M. Djamil menduduki posisi puncak. “Artinya, RSUP Dr. M. Djamil harus kita siapkan,” ujarnya.
Dengan sistem berbasis kompetensi, sebutnya, alur rujukan pasien akan mengalami perubahan. Pasien tidak lagi dirujuk berdasar alur rujukan, melainkan berbasis kompetensi artinya akan disesuaikan dengan kesiapan sumber daya manusia (SDM) dan kelengkapan sarana prasarana di rumah sakit rujukan. Hal ini bertujuan untuk memastikan pasien mendapatkan penanganan yang paling sesuai dan optimal.
Menanggapi perubahan ini, Dr. Dovy Djanas mengajak seluruh jajaran, khususnya Departemen Ilmu Bedah, untuk berkolaborasi dan bersiap menghadapi tantangan. “Ke depan, mari kita bersama-sama menyiapkan sarana prasarana rumah sakit. Kita harus berkolaborasi dengan memperkuat rumah sakit jejaring,” tambahnya.
Ia juga berharap RSUP Dr. M. Djamil dapat menjadi fasilitator dan mentor bagi rumah sakit lain di wilayah Sumatera Barat. “Dengan Raker ini, diharapkan kompetensi ilmu bedah dapat terus ditingkatkan, termasuk dalam pengembangan subspesialis yang nantinya dapat didistribusikan ke rumah sakit jejaring. Inisiatif ini merupakan langkah proaktif RSUP Dr. M. Djamil untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, memastikan efisiensi rujukan, dan memperkuat jejaring rumah sakit di Sumatera Barat,” ungkap Dirut.
Kepala Dinas Kesehatan Sumbar dr. Lila Yanwar, MARS mengatakan rapat kerja Departemen Ilmu Bedah menjadi momen penting mengevaluasi capaian kinerja, mempersiapkan rencana strategi dan pemaparan Program Kerja Departemen dan Program Studi agar berjalan sesuai arah dan kebijakan pengembangan yang direncanakan.
“Termasuk juga memikirkan bagaimana tenaga medis pelosok di Sumbar dapat menangani penyakit tertentu maupun kegawatdaruratan. Pasalnya keberadaan mereka menjadi garda terdepan dalam sistem pelayanan kesehatan, sehingga kemampuan mereka dalam memberikan pertolongan pertama, diagnosis, dan penanganan awal sangat menentukan keselamatan pasien,” ungkap dr. Lila.
Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Unand Dr. dr. Sukri Rahman, Sp.THT-BKL, Subsp. Onk (K), FACS, FFSTEd menekankan pelayanan yang baik identik dengan pendidikan yang baik. “Apabila kita melakukan proses pendidikan yang baik tentu identik dengan pelayanan yang baik. Oleh karena itu kami yakin bedah merupakan departemen yang besar dan sudah membuktikan selama ini. Bahwa ada kontribusi besar terutama pendidikan,” tukasnya. (*)