Padang - RSUP Dr. M. Djamil mengambil langkah maju dalam modernisasi layanan kesehatan dengan menandatangani perjanjian uji coba lisensi perangkat lunak dengan Qure.ai Technologies Inc., sebuah perusahaan rintisan teknologi kesehatan berbasis di New York, Amerika Serikat. Penandatanganan ini menjadi bagian dari kolaborasi strategis, melibatkan dua rumah sakit vertikal lain, yakni RS Pusat Otak Nasional (RSPON) Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono dan RSUP Fatmawati.
Kerja sama ini berfokus pada implementasi percontohan (pilot project) dua solusi perangkat lunak andalan Qure.ai: qXR dan qTrack. Kedua teknologi ini memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk mempercepat dan meningkatkan akurasi diagnostik pencitraan medis, khususnya dalam mendeteksi kasus tuberkulosis (TB).
Penandatanganan yang berlangsung di Ruang Rapat DireksiĀ RSUP Dr. M. Djamil dan hybrid ini diwakili oleh Direktur Sumber Daya Manusia, Pendidikan, dan Penelitian, dr. Maliana, M.Kes., yang bertindak atas nama Direktur Utama, Dr. dr. Dovy Djanas, Sp.OG, KFM, MARS, FISQua. Turut disaksikan oleh Sekretaris Jenderal Direktorat Kesehatan Lanjutan Kementerian Kesehatan, dr. Sunarto, M.Kes, dan manajemen RSUP Dr. M. Djamil.
Tujuan dari implementasi percontohan ini adalah untuk berkontribusi pada surveilans penyakit terpusat dengan memungkinkan pelaporan data real-time dan integrasi dengan Sistem Pengarsipan dan Komunikasi Gambar (PACS) terpusat Kementerian Kesehatan melalui platform qTrack Qure, mendukung deteksi dini TB dan penyakit paru-paru lainnya dengan menerapkan analisis sinar-X dada bertenaga AI di seluruh alur kerja radiologi untuk meningkatkan kecepatan dan akurasi diagnostik.
Kemudian meningkatkan efisiensi surveilans dan pelaporan TB dengan mengurangi ketergantungan pada film sinar-X fisik dan merampingkan pengelolaan data pencitraan secara digital, meningkatkan pengambilan keputusan klinis dengan memungkinkan dokter mendeteksi TB dan lebih dari 20 temuan radiologi prioritas lainnya. Serta menunjukkan kesiapan untuk peningkatan teknologi AI secara nasional sebagai bagian dari inisiatif digitalisasi kesehatan Indonesia.
Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil, Dr. dr. Dovy Djanas, dalam pernyataan terpisah, menekankan kolaborasi ini adalah langkah nyata dalam mendukung target eliminasi TBC di Indonesia. "Kolaborasi dengan Qure.ai ini adalah salah satu cara kami untuk mengadopsi teknologi terdepan dalam rangka memperkuat surveilans penyakit nasional dan mempercepat penemuan kasus TBC," ujarnya.
Direktur SDM, Pendidikan, dan Penelitian, dr. Maliana, M.Kes., menambahkan inisiatif ini sepenuhnya sejalan dengan visi pemerintah untuk mewujudkan transformasi kesehatan digital. "Kami yakin bahwa pemanfaatan AI dalam diagnostik medis akan merevolusi cara kami bekerja, meningkatkan efisiensi, dan yang paling penting, memberikan layanan yang lebih baik kepada pasien," katanya.
Kerja sama ini tidak hanya sebatas implementasi teknologi, tetapi juga mencakup penelitian komprehensif untuk mengevaluasi efektivitas dan dampak dari solusi Qure.ai di lingkungan rumah sakit Indonesia. "Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi implementasi teknologi serupa di seluruh fasilitas kesehatan di Indonesia di masa mendatang," tambah Maliana.
Dengan adanya kolaborasi ini, Maliana berharap RSUP Dr. M. Djamil dan dua rumah sakit vertikal lainnya menjadi pionir dalam pemanfaatan teknologi AI untuk masa depan layanan kesehatan di Indonesia. "Ini menandai babak baru dalam upaya digitalisasi kesehatan nasional," tukasnya.(*)