Padang (11/09) - Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil, Dr. dr. Dovy Djanas, Sp.OG, KFM, MARS, FISQua, menghadiri Simposium Nasional Kependudukan 2025 dengan tema "Membangun Penduduk Berkualitas, Keluarga Tangguh, dan Ekonomi Inklusif untuk Indonesia Maju" yang diselenggarakan di Auditorium Universitas Negeri Padang (UNP). Kehadiran Dirut menyoroti peran penting sektor kesehatan dalam mewujudkan visi pembangunan kependudukan yang holistik.
"Keluarga adalah unit terkecil yang memegang peran krusial dalam membentuk individu berkualitas. Keluarga yang tangguh adalah fondasi dari masyarakat yang sehat dan kuat. Kami di RSUP Dr. M. Djamil berkomitmen untuk mendukung kesehatan keluarga melalui layanan komprehensif, mulai dari poliklinik kebidanan, anak, hingga layanan psikologi," kata Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil, Dr. dr. Dovy Djanas, Sp.OG, KFM, MARS, FISQua usai menghadiri simposium.
Simposium tersebut dihadiri Sekretaris Kemendukbangga/Sekretaris Utama BKKBN Prof. Budi Setiyono, S.Sos, M.Pol.Admin, Ph.D, Staf Ahli Gubernur Sumbar Nizam Ul Muluk, Rektor UNP Krismadinata, Ph.D, jajaran rektor se-Indonesia yang tergabung dalam Forum Rektor Indonesia, Ahli Gizi Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D, dan peserta simposium.
Ia menambahkan, kesehatan keluarga yang baik akan berdampak positif pada produktivitas dan partisipasi ekonomi. Dengan demikian, kesehatan bukan hanya biaya, melainkan investasi jangka panjang untuk kemajuan bangsa.
"Kesehatan yang baik memungkinkan individu untuk belajar, bekerja, dan berinovasi. Sebaliknya, penyakit kronis dapat menjadi hambatan besar bagi partisipasi ekonomi," ucapnya.
Dovy juga mengajak seluruh pemangku kepentingan, baik dari pemerintahan, akademisi, maupun swasta, untuk berkolaborasi dalam menciptakan ekosistem yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. "RSUP Dr. M. Djamil terbuka untuk kerja sama dalam penelitian, pengabdian masyarakat, dan program-program yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan penduduk," ucapnya.
Sekretaris Kemendukbangga/Sekretaris Utama BKKBN Prof. Budi Setiyono, S.Sos, M.Pol.Admin, Ph.D mengatakan pemerintah telah menetapkan Visi Indonesia Emas 2045 yang salah satunya ditandai dengan terwujudnya ekonomi yang maju dan berkelanjutan. Visi tersebut tidak bisa direduksi dengan capaian angka pertumbuhan ekonomi dan teknologi canggih saja. Namun, jauh dari itu, butuh kesiapan generasi muda yang memiliki kualitas paripurna dari sisi kesehatan, berintelektualitas tinggi, berkarakter kuat serta menjunjung tinggi integritas.
Menurut Sekretaris Kemendukbangga, generasi yang sedang disiapkan tidak hanya sekadar untuk tenaga kerja melainkan juga sebagai pemikir, inovator dan pemimpin yang mampu menyeimbangkan kemajuan material lewat kematangan moral. "Tanpa fondasi manusia yang unggul, segala pencapaian ekonomi dan teknologi tidak akan bermakna utuh bagi keberlanjutan bangsa," tuturnya.
Pada kesempatan itu, Budi mengatakan Indonesia sedang bersiap atau berada pada masa bonus demografi. Situasi tersebut hanya akan menjadi anugerah apabila Indonesia bisa melahirkan generasi muda yang sehat, cerdas, adaptif serta memiliki karakter yang tangguh. "Tanpa sumber daya manusia yang berkualitas maka peluang emas ini bisa berubah menjadi beban atau bencana demografi," tukasnya.(*)