Padang (21/11) - RSUP Dr. M. Djamil kembali menegaskan perannya sebagai rumah sakit pendidikan utama dan pusat rujukan regional melalui penerimaan kunjungan dari akademisi dan praktisi terkemuka. RSUP Dr. M. Djamil mendapat kunjungan dari Ketua Program Studi dan Kepala Departemen Ilmu Bedah Saraf Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI)-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Rombongan yang dipimpin Ketua Departemen Ilmu Bedah Saraf FK UI-RSCM Dr. dr. Setyo Widi Nugroho, Sp.BS, Subsp.N-Vas (K) dan Ketua Program Studi Spesialis Ilmu Bedah Saraf Dr. dr. Renindra Ananda Aman, Sp.BS (K) ini disambut oleh Direktur SDM, Pendidikan dan Penelitian dr. Maliana, M.Kes beserta jajaran manajemen di Ruang Rapat Direksi RSUP Dr. M. Djamil. Kunjungan ini selain sebagai ajang silaturahmi yang mempererat hubungan baik antar institusi, juga bertujuan untuk memperkuat kerja sama yang telah terjalin selama lima bulan terakhir dalam Program Studi Ilmu Bedah Saraf.
Direktur SDM, Pendidikan dan Penelitian, dr. Maliana, M.Kes, dalam sambutannya menyatakan apresiasi atas kunjungan tersebut. Kolaborasi antara RSUP Dr. M. Djamil dan FK UI-RSCM merupakan langkah strategis dalam peningkatan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan di Indonesia, khususnya di bidang bedah saraf.
"Kami menyambut baik kunjungan ini. Kerja sama yang sudah berjalan lima bulan ini adalah bukti nyata komitmen kami untuk menjadi center of excellence tidak hanya dalam pelayanan, tetapi juga dalam pendidikan. Kolaborasi ini sangat krusial untuk mencetak dokter spesialis bedah saraf yang kompeten," ujar dr. Maliana.
Sebagai tindak lanjut dari kerja sama ini, Program Studi Ilmu Bedah Saraf FK UI-RSCM telah mengirimkan peserta didik untuk menjalani stase pendidikan di Padang. Saat ini, dua orang Peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Bedah Saraf FK UI-RSCM tengah menjalani stase pendidikan mereka di RSUP Dr. M. Djamil. Selama stase dua bulan, para PPDS ini mendapatkan pengalaman klinis yang sangat berharga.
"RSUP Dr. M. Djamil, sebagai rumah sakit rujukan wilayah Sumatera bagian tengah, secara rutin menangani berbagai kasus bedah saraf yang beragam dan kompleks. Tingginya volume dan kompleksitas kasus ini menjadi keunggulan utama yang didapatkan oleh para peserta didik. Mereka tidak hanya belajar teori, tetapi juga berinteraksi langsung dengan pasien dan kasus-kasus klinis yang jarang ditemukan di rumah sakit lain," ungkapnya.
Kerja sama yang solid antara RSUP Dr. M. Djamil dan FK UI-RSCM ini tidak hanya berdampak positif pada ranah pendidikan kedokteran spesialis. Tetapi yang paling utama adalah semakin memperkuat layanan kesehatan kepada masyarakat.
"Dengan adanya transfer ilmu, pengalaman, dan teknologi melalui program stase dan kerja sama ini, diharapkan kualitas dan kapasitas layanan Bedah Saraf di RSUP Dr. M. Djamil semakin meningkat. Hal ini akan memastikan bahwa masyarakat di wilayah Sumatera Bagian Tengah dan sekitarnya dapat mengakses layanan bedah saraf berkualitas tinggi tanpa harus menempuh perjalanan jauh ke pusat ibukota," harap dr. Maliana.
Kunjungan yang berakhir dengan diskusi ini diharapkan dapat merumuskan langkah-langkah kerja sama selanjutnya, memperluas cakupan kolaborasi, dan secara berkelanjutan meningkatkan mutu pendidikan serta pelayanan kesehatan di RSUP Dr. M. Djamil.(*)