Tanah Datar - Pengungsi dari Nagari Guguak Malalo dan Nagari Padang Laweh Malalo, Kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar, memberikan sambutan hangat atas kehadiran tim kesehatan dari RSUP Dr. M. Djamil. Kehadiran tim medis dari rumah sakit rujukan utama Sumatera Barat ini dinilai membantu warga yang mulai mengeluhkan berbagai gangguan kesehatan selama berada di lokasi pengungsian.
Pelayanan kesehatan yang dipusatkan di posko Masjid Taqwa, Jorong Tanjung Mutiara, Nagari Batu Taba, menjadi harapan bagi warga yang membutuhkan penanganan medis lebih lanjut. Salah satu pengungsi dari Nagari Guguak Malalo, Joni Amalo, terlihat ikut mengantre untuk memeriksakan kondisinya.
Kepada tim medis, Joni mengeluhkan rasa gatal pada kulit yang mulai ia rasakan sejak beberapa waktu terakhir di pengungsian. Setelah menjalani pemeriksaan, Joni menyampaikan rasa syukurnya atas perhatian tim medis yang datang jauh-jauh dari Padang.
Ia mengaku merasa jauh lebih tenang setelah mendapatkan penjelasan dan pengobatan dari dokter spesialis.
“Kami berterima kasih dengan adanya tim kesehatan dari RSUP Dr. M. Djamil ini. Jujur saja, selama di pengungsian saya merasa tidak nyaman karena gatal-gatal, tapi setelah diperiksa dan diberikan obat, saya merasa sangat terbantu dan diperhatikan,” ujar Joni Amalo dengan nada lega.
Kehadiran tim spesialis ini juga diapresiasi oleh petugas kesehatan yang telah berjaga di posko tersebut. dr. Nila, salah seorang tim medis dari Puskesmas Lintau Buo Utara 2 yang sedang bertugas piket di Posko Jorong Tanjung Mutiara, menyatakan kolaborasi ini memperkuat pelayanan kesehatan bagi masyarakat terdampak.
“Keterlibatan dokter spesialis secara langsung memberikan rasa aman dan penanganan yang lebih tepat sasaran bagi para pengungsi yang merasa sangat terbantu dengan adanya tambahan personel dan keahlian medis tersebut,” tuturnya.
Berdasar pengamatan di lapangan, sebagian besar pengungsi mengeluhkan penyakit yang umum muncul di lokasi pengungsian, seperti batuk, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), penyakit kulit, serta gangguan pencernaan. Namun, dr. Nila memberikan kabar baik bahwa seiring dengan rutinnya pemeriksaan dan ketersediaan bantuan medis, intensitas keluhan dari warga cenderung mengalami penurunan.
“Secara bertahap, kondisi kesehatan para pengungsi mulai stabil dan keluhan yang masuk kepada tim medis makin hari makin berkurang dibandingkan pada awal masa pengungsian,” ungkap dr. Nila.
Sementara itu, Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil, Dr. dr. Dovy Djanas, Sp.OG, KFM, MARS, FISQua saat di posko utama di Nagari Batu Taba, Kecamatan Batipuh Selatan menegaskan kehadiran tim medis ini adalah bentuk komitmen nyata rumah sakit dalam meringankan beban masyarakat.
“Kegiatan ini merupakan panggilan kemanusiaan bagi institusi kesehatan untuk memberikan akses pengobatan yang berkualitas bagi masyarakat yang kesulitan menjangkau fasilitas kesehatan akibat dampak bencana,” katanya didampingi Ketua DWP RSUP Dr. M. Djamil Ny Winanda Dovy dan jajaran direksi.(*)