Jumat, 23 Desember 2022 20:24 WIB

Pelatihan In Housetraining Perioperatif Bedah Saraf Dilingkungan RS PON Prof. Dr. Dr. Mahar Mardjono Jakarta

Responsive image
Teguh Andenoworeh - RS Pusat Otak Nasional Prof. Dr.dr.Mahar Mardjono Jakarta
373

JAKARTA -  Rabu, 20 Desember 2022, Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof Dr dr Mahar Mardjono Jakarta mengadakan pelatihan In Housetraining Perioratif Bedah, pelatihan ini dikhususkan untuk tenaga medis internal. Pelaksanan pelatihan ini dilaksanakan selama 3 hari mulai 20 sampai dengan 23 Desember 2022.

Materi pertama disampaikan oleh Ranati Pusmaranga, S. Kep., Ners, yang menyampaikan materi mengenai Perencanaan Pulang (Discharge Planning) Dan Edukasi. Berdasarkan data statistik Central Brain Tumor Registry of the United States (CBTRUS), tumor otak merupakan neoplasma terbanyak yang ditemukan pada usia 0-14 tahun. Insidensi pada usia tersebut rata-rata 5,54/ 100.000 penduduk per tahun. Meningioma merupakan tumor otak yang paling banyak terdiagnosis secara histologi (36,8%), diikuti dengan tumor pituitari (16,2%), dan glioblastoma (14,9%). Glioblastoma merupakan tumor otak maligna yang paling banyak ditemukan (47,1%), sedangkan tumor otak jinak paling banyak adalah meningioma. Belum ada data epidemiologi nasional mengenai tumor otak di Indonesia. Sebuah penelitian di Bandar Lampung melaporkan selama periode 2009-2013 terdapat 173 pasien dengan diagnosis tumor otak berdasarkan hasil histopatologi Pada penelitian tersebut pasien berjenis kelamin perempuan lebih banyak daripada laki-laki (1,8:1). Jenis tumor yang paling banyak ditemukan adalah meningioma (57,8%) dan astrositoma (28,9%) dengan lokasi tumor terbanyak di regio frontal (30,1%).

Discharge Planning adalah suatu proses yang sistematis dalam pelayanan kesehatan untuk membantu pasien dan keluarga dalam menetapkan kebutuhan, mengimplementasikan serta mengkoordinasikan rencana perawatan yang akan dilakukan setelah pasien pulang dari rumah sakit sehingga dapat meningkatkan atau mempertahankan derajat kesehatannya (Zwicker & Picariello, 2003)

Menurut Spath (2003) tujuan discharge planning sebagai berikut:

  • Menyiapkan pasien dan keluarga secara fisik dan psikologis, untuk pulang dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan
  • Mempersiapkan keluarga secara emosional dan psikologis terhadap perubahan kondisi pasien
  • Memberikan informasi pada pasien dan keluarga sesuai kebutuhan mereka baik secara tertulis maupun secara verbal
  • Memfasilitasi kelancaran perpindahan dan meyakinkan bahwa semua fasilitas kesehatan dan lingkungan pasien telah siap menerima kondisi pasien
  • Meningkatkan kemandirian pasien dan keluarga untuk meningkatkan derajat kesehatan pasien
  • Memberikan kontinuitas perawatan antara RS dengan lingkungan baru pasien dengan menjalin komunikasi yang efektif

Materi selanjutnya disampaikan oleh Winda Yuniarsih, M.Kep.,Sp.KMB yang menyampaikan mengenai Tatalaksana Eliminasi Urin Dan Bowel Pada Pasien Paska Kraniotomi, pada materinya menyampaikan Fase Post operatif merupakan tahap lanjut dari perawatan pre & intra operatif yang dimulai ketika klien diterima di ruang pemulihan (recovery room) pasca anestesi dan berakhir sampai evaluasi tindak lanjut pada tatanan klinik atau di rumah dan Aktivitas keperawatan berfokus pada peningkatan penyembuhan pasien & melakukan penyuluhan, perawatan tindak lanjut & rujukan yang penting untuk penyembuhan, rehabilitasi serta pemulangan ke rumah.