Rabu, 30 April 2025 08:59 WIB

Instalasi Promkes dan Departemen Ilmu Kesehatan Anak Adakan Penyuluhan tentang Imunisasi

Responsive image
Humas RSUP M Djamil - RSUP dr. Djamil Padang
6

Padang (29/4) - Instalasi Promosi Kesehatan dan Pemasaran RSUP Dr. M. Djamil bersama Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Andalas/RSUP Dr. M. Djamil mengadakan penyuluhan kesehatan tentang Imunisasi di Poliklinik Tumbuh Kembang Anak Terpadu, hari ini (29/4). Kegiatan yang diadakan dalam rangka Pekan Imunisasi Dunia itu menghadirkan narasumber dr. Riri Dwipinta Sari, Sp.A.

"Imunisasi adalah upaya menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang baik secara aktif maupun pasif terhadap suatu penyakit. Sehingga apabila terpajan dengan penyakit tersehut tidak akan sakit atau hanya sakit ringan," kata dokter spesialis anak dr. Riri Dwipinta Sari, Sp.A saat memberikan penyuluhan.

Ia mengatakan biasanya, imunisasi terbagi menjadi dua jenis, yaitu imunisasi aktif dan imunisasi pasif. Vaksinasi termasuk dalam imunisasi aktif sebagai upaya memicu tubuh mengeluarkan antibodi terhadap penyakit tertentu.

"Berbeda dengan imunisasi aktif, imunisasi pasif berarti tubuh diberikan antibodi dan bukan dipancing untuk menghasilkan ketahanan tubuh, misalnya dengan suntikan imunoglobulin. Imunisasi aktif dapat bertahan lebih lama untuk jangka panjang hingga seumur hidup, sedangkan imunisasi pasif hanya bertahan dalam hitungan minggu hingga bulan," sebutnya.

Informasi terkait imunisasi, sebutnya, harus sering diulang. Alasannya setiap hari sekitar 13.600 bayi lahir, setiap hari ada orang tua baru dan setiap tahun sekitar 5 juta bayi lahir di Indonesia. Kemudian banyak penyakit berbahaya yang dapat dicegah dengan imunisasi. "Dan banyak keluarga belum tahu atau lupa atau ragu belum melengkapi imunisasi anak, cucu, dan keponakan," ucapnya.

Ia mengatakan banyak penyakit berbahaya di sekitar kita yang dapat dicegah dengan imunisasi. Di antaranya hepatitis B, TBC, polio, pneumonia, muntah berak, difteri, pertusis. "Kemudian tetanus, influenza, campak, rubella, JE. Varisela, hepatitis A, tifoid, dengue serta kanker leher rahim," paparnya.

Ada pun jadwal imunisasi, sebutnya, untuk bayi dan batita yakni Hepatitis B diberikan pada saat lahir, 1 bulan, dan 6 bulan. BCG diberikan pada saat lahir. Polio diberikan dalam bentuk tetes (bOPV) pada usia 1, 2, 3, dan 4 bulan. DPT-HB-Hib diberikan pada usia 2, 3, dan 4 bulan. 

Kemudian PCV (Pneumococcal) diberikan pada usia 2, 4, dan 6 bulan, dengan dosis booster pada usia 12-15 bulan. Rotavirus (RV) diberikan pada usia 2, 3, dan 4 bulan (pentavalent) atau 2 kali dengan interval minimal 4 minggu (monovalent). 

"Campak Rubella (MR/MMR) diberikan pada usia 9 bulan dan 15-18 bulan. Varicella (Chickenpox) diberikan pada usia 12-15 bulan, kemudian ulangan pada usia 4-6 tahun. Hepatitis A diberikan pada usia 12-23 bulan, kemudian ulangan sesuai dengan pedoman yang berlaku di wilayah masing-masing," sebutnya.

Sementara jadwal imunisasi untuk usia sekolah yakni campak Rubella (MR/MMR) diberikan pada usia 5-7 tahun sebagai bagian dari program BIAS. Difteri Tetanus (DT) diberikan pada anak kelas 1 SD. "Tetanus Difteri (Td) diberikan pada anak kelas 2 dan 5 SD. Dan HPV diberikan pada anak perempuan kelas 5 dan 6 SD (program BIAS)," paparnya.