Makassar (28/04) - Dalam mewujudkan penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan yang berkualitas, RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar (RSWS) bersama Fakultas Kedokteran UNHAS mengadakan “Sarasehan Bersama Menuju Pendidikan Spesialis Yang Beretika dan Berkualitas” di Auditorium Lantai 8 Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak.
Direktur Utama RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, Prof. Dr. dr. Syafri Kamsul Arif, Sp.An-KIC, KAKV mengapresiasi kegiatan yang selenggarakan oleh Komite Koordinasi Pendidikan (Komkordik) RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo bekerjasama dengan Pusat Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dan Sub Program Pendidikan Dokter Spesialis (SUBPPDS) Fakultas Kedokteran UNHAS.
“Ini adalah hal yang sangat penting dan saya mengapresiasi Komkordik dan Pusat Pendidikan PPDS tentunya atas arahan kita bersama kami dan bu dekan untuk senantiasa membuat satu awareness untuk kita semuanya,” ujar Syafri.
Sebagai salah satu institusi besar pendidikan dan pelayanan yang tidak bisa jalan sendiri-sendiri, Syafri berharap kegiatan seperti ini bisa diadakan secara reguler.
“Saya harapkan secara reguler ini ibu dekan, ada pertemuan-pertemuan seperti ini, karena ini kan sebenarnya awareness untuk kita semua, mungkin saat ini di Wahidin, 3-4 bulan berikutnya di FK UNHAS, ini kan rumah kita semua,” harapnya.
Sementara, Dekan Fakultas Kedokteran UNHAS, Prof. Dr. dr. Haerani Rasyid, M.Kes.,Sp.GK., Sp.PD-KGH(K)., FINASIM dalam sambutannya menyampaikan bahwa luaran PPDS selain menghasilkan dokter spesialis yang kompeten secara ilmiah juga harus menjunjung nilai-nilai etika dan profesional. ?
“tentunya sepakat bahwa kita akan menghasilkan dokter spesialis yang kompeten secara ilmiah tetapi juga harus menjunjung nilai-nilai etika dan codes profesionalisme,” ungkap Haerani.
Ia mengatakan bahwa saat ini ada 3 hal yang perlu menjadi perhatian yaitu pembukaan prodi baru di Rumah Sakit Pendidikan Penyelenggara Utama (RSPPU), pendidikan bebas kekerasan serta uji kompetensi dan seleksi mahasiswa secara nasional.
“Saya mohon kita selesaikan bersama kalau misalnya ada masalah-masalah yang menyangkut tentang tiga hal ini; pengembangan RSPPU, isu pendidikan bebas kekerasan dan uji kompetensi dan seleksi mahasiswa”, ucapnya.
Haerani menambahkan sampai saat ini sinergitas RSWS dan FK UNHAS masih menjadi contoh bagi instutitusi lain.
“sampai saat ini kita masih menjadi contoh bagaimana kita bisa mengembangkan sinergi antara rumah sakit Wahidin Sudirohusodo dengan Fakultas Kedokteran UNHAS”, tambahnya.
Sarasehan yang dihadiri oleh dokter pendidik klinis dan para peserta PPDS ini menghadirkan tiga narasumber yaitu Direktur SDM Pendidikan dan Penelitian RSWS, Dr. dr. Nu'man AS Daud, Sp.PD.K-GEH,FINASIM, Ketua Komkordik, Prof Dr.dr.Siti Maisuri Tadjuddin Calid, SpOG (K) dan Kepala Pusat PPDS dan SubPPDS FK UNHAS, Dr. dr. Andi Muhammad Takdir Musba, Sp. An-KMN serta dimoderatori oleh Direktur Medik dan Keperawatan, Dr. dr. Asvin Nurulita, M.Kes, Sp.PK(K).
Selama mengikuti pendidikan, peserta didik memiliki hak yang harus dilindungi yaitu memperoleh pelindungan dalam mengikuti proses belajar mengajar termasuk pelindungan dari perlakuan yang tidak menyenangkan serta wajib menjunjung tinggi etika profesi.