JAKARTA (16/02) – Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan menyelenggarakan pertemuan Pra-Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Pra-Rakerkesnas) sebagai kegiatan awal sebelum dilaksanakannya Rakerkesnas Tahun 2023 yang bertujuan untuk mencapai sinergitas antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, khususnya daerah bina wilayah (binwil) untuk mempercepat pelaksanaan transformasi kesehatan.
Dalam pertemuan koordinasi tersebut, hadir Staf Ahli Bidang Hukum, Direktur, PMO, dan Ketua Tim Kerja di lingkungan Ditjen Yankes beserta Dinas Kesehatan Propinsi Binwil, RS Kanker Dharmais (Pengampu Layanan Kanker), RSJPD Harapan Kita (Pengampu Layanan Jantung), RSPON (Pengampu Layanan Stroke), RSCM (Koordinator Pengampuan Uronefrologi dan KIA), RSAB Harapan Kita (Koordinator Pengampuan KIA), BPJS serta Pimpinan Faskes daerah binwil.
Mengawali diskusi dengan binwil, Direktur Pelayanan Kesehatan Primer, dr. Yanti Herman, SH, MH.Kes menyampaikan permasalahan yang menjadi isu terhadap pelayanan Kesehatan di Indonesia antara lain kurangnya akses ke layanan primer, kurangnya kapasitas pelayanan rujukan di rumah sakit, ketahanan kesehatan yang masih lemah, pembiayaan kesehatan yang belum efektif dan efisien, SDM Kesehatan yang masih kurang dan tidak merata, dan minimnya integrasi data dan teknologi Kesehatan serta inovasi bioteknologi. Hal ini pulalah yang kemudian melatarbelakangi ide transformasi kesehatan.
Sejak Tahun 2022, Kementerian Kesehatan telah melakukan implementasi transformasi kesehatan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Pada Transformasi Layanan Primer, mencakup upaya promotif preventif yang komprehensif, perluasan jenis imunisasi, penguatan kapasitas skrining di layanan primer dan peningkatan akses, SDM, obat dan kualitas layanan. Transformasi Layanan Rujukan, yaitu dengan perbaikan mekanisme rujukan dan peningkatan akses dan mutu layanan rumah sakit. Pada Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan, dengan kemandirian kefarmasian dan alat kesehatan, serta peningkatan kapasitas kesiapsiagaan sistem Kesehatan. Transformasi Pembiayaan Kesehatan, untuk menjamin pembiayaan yang selalu tersedia dan transparan, efektif dan efisien, serta berkeadilan. Pada Transformasi SDM kesehatan, menjamin ketersediaan dan pemerataan jumlah, jenis, dan kapasitas SDM Kesehatan. Sedangkan pada Transformasi Teknologi Informasi Kesehatan, mencakup integrasi dan pengembangan Sistem Data Kesehatan yang nantinya akan diintegrasikan pada platform Satu Sehat.
Tentunya pengimplementasian program transformasi Kemenkes tidak dapat lepas dari dukungan implementasi di daerah binwil. Plt. Sesditjen Pelayanan Kesehatan, dr. Sunarto, M.Kes berharap agar forum ini menghasilkan diskusi antara Ditjen Yankes dan binwilnya (Propinsi DKI Jakarta, Lampung, Papua Pegunungan, NTB, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur) terkait implementasi transformasi kesehatan meliputi capaian, komitmen dan kesiapan serta masukan bagi pusat yang selanjutnya akan menjadi bahan diskusi pada Rakerkesnas Kementerian Kesehatan mendatang.