Kamis, 24 Oktober 2024 12:55 WIB

Optimalkan Pemulihan Stroke: RS Fatmawati Edukasi Pasien Tentang Diet Sehat

Responsive image
Promkes - RSUP Fatmawati Jakarta
94

Jakarta (22/10) - Unit Promosi Kesehatan (UPK) RS Fatmawati bekerjasama dengan Tim Gizi RS Fatmawati menyelenggarakan edukasi tatap muka yang mengusung  tema Tatalaksana Diet Pada Pasien Stroke. Kegiatan ini menghadirkan Ovi Lesiana, S.Gz.RD sebagai narasumber. Kegiatan edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peserta mengenai pilihan makanan yang mendukung kesehatan pasien stroke.

 Kegiatan edukasi ini dihadiri 38 peserta, yang terdiri dari pasien dan keluarga pasien yang sedang menunggu panggilan berobat jalan di ruang tunggu Poli Saraf RS Fatmawati.

 Dalam pemaparannya, narasumber menjelaskan bahwa stroke terjadi ketika sel-sel otak mati akibat gangguan aliran darah karena sumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak. Penyebab utamanya adalah penyempitan, sumbatan, atau pecahnya pembuluh darah yang mengakibatkan kerusakan sel otak. Faktor-faktor yang memicu terjadinya stroke antara lain hipertensi, penyakit jantung koroner, diabetes melitus, obesitas, hiperkolesterol, serta gaya hidup tidak sehat.

 Narasumber juga memberikan penjelasan mengenai jenis makanan yang dianjurkan untuk pasien stroke, yaitu :

  1. Karbohidrat: nasi, nasi tim, bubur, maizena, tepung beras, tepung hunkwe dan sagu
  2. Protein hewani:  daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, ikan, susu krim dan putih telur
  3. Protein nabati: tahu kacang-kacangan, susu kedelai, sari kacang hijau dan tempe
  4. Sayur dan buah: jeruk, tomat, papaya, sirsak dan apel
  5. Minuman: teh encer, sirup, air gula dan madu
  6. Lemak: minyak nabati

 Sebaliknya, bahan makanan yang tidak dianjurkan meliputi:

  1. Karbohidrat: produk olahan yang dibuat dengan garam dapur, kue telur manis dan gurih
  2. Proten hewani: daging sapi dan ayam berlemak, jeroan, otak, hati, ginjal, lidah, sarden, keju, daging ikan dan telur yang diawetkan
  3. Protein nabati:  kacang tanah dan semua produk olahan kacang yang diawetkan dengan garam atau digoreng
  4. Sayur yang menimbulkan gas: nangka, sawi,kol, kembang kol, lobak dan daun singkong
  5. Minuman: teh, kopi, coklat dalam jumlah banyak dan kental
  6. Lemak: margarin dan mentega biasa, minyak kelapa, santan kental, krim dan produk gorengan

 Cara mengatur pola makan pasien stroke yang dianjurkan adalah sebagai berikut:

  • Gunakan minyak kedelai, minyak kacang, dan minyak jagung dalam jumlah terbatas.
  • Batasi konsumsi daging merah, maksimal dua kali seminggu.
  • Perbanyak konsumsi ikan sebagai pengganti daging.
  • Masak dengan cara merebus, mengukus, menumis, atau memanggang.
  • Batasi penggunaan garam, terutama bagi pasien dengan hipertensi atau penyakit jantung.

Setelah penyampaian materi, peserta diberikan kesempatan untuk melakukan tanya jawab kepada narasumber. Salah satu pertanyaan yang diajukan sebagai berikut :

Q : “Bagaimana solusi kebutuhan gizi pada pasien dengan kondisi kolesterol tinggi dan gula darah tinggi?”

A : “Untuk konsumsi telur, disarankan untuk membatasi kuning telur, kurangi penggunaan minyak dalam pengolahan makanan dan lebih dianjurkan metode pengolahan seperti merebus atau memanggang. Untuk susu, pilihlah susu rendah lemak dan bebas gula.”

 Setelah mengikuti edukasi ini, pasien dan keluarga diharapkan dapat menerapkan pola makan yang lebih sehat dan sesuai anjuran, sehingga dapat membantu proses pemulihan, mencegah komplikasi, serta mengurangi risiko terjadinya serangan stroke berulang. Selain itu, edukasi ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan asupan gizi yang tepat untuk menunjang kesehatan secara menyeluruh, memperbaiki kualitas hidup, dan mencegah penyakit lain yang berhubungan dengan pola makan yang tidak sehat.