Jumat, 25 April 2025 09:29 WIB

RSUP Dr. M. Djamil Terima Kunjungan Tim TBC RO Kementerian Kesehatan

Responsive image
Humas - RSUP dr. Djamil Padang
10

Padang (24/04) - RSUP Dr. M. Djamil menerima kunjungan tim TBC RO Kementerian Kesehatan di Ruang Rapat Direksi. Kunjungan tim ini dalam rangka melakukan audit klinis layanan TBC RO di RSUP Dr. M. Djamil.

Kedatangan tim dipimpin Fokal Point TBC RO Kementerian Kesehatan dr. Meilina Farikha ini diterima oleh Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Dr. M. Djamil Dr. dr. Bestari Jaka Budiman, Sp.THT-KL (K) didampingi Manajer Pelayanan Medik dr. Nirza Warto, Sp.THT-KL (K). 

Turut dihadiri tim layanan TBC RO RSUP Dr. M. Djamil, Manajer dan Asisten Manajer, dr. Fathiyah Isbaniah, Sp.P(K), M.Pd. Ked (TAK Eksternal – RSUP Persahabatan), Dina Frasasti, SKM (TO PMDT Pusat), tim TBC RO Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar dan Dinas Kesehatan Kota Padang.

“Pengendalian tuberkulosis merupakan salah satu dari tiga prioritas utama Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto dalam bidang kesehatan. Komitmen ini menunjukkan bahwa persoalan TBC tidak bisa dianggap sepele, karena masih menjadi salah satu penyebab utama kematian akibat penyakit menular di Indonesia,” kata Dr. dr. Bestari Jaka Budiman, Sp.THT-KL (K) saat memberikan sambutan.

Maka dari itu, sebutnya, kegiatan audit klinis ini menjadi sangat strategis dan relevan dalam mendukung capaian program nasional tersebut. Audit klinis merupakan salah satu instrumen penting dalam memastikan bahwa layanan yang kita berikan kepada pasien khususnya pasien TBC RO benar-benar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

“Kegiatan ini tidak hanya menjadi tolok ukur dalam mengevaluasi tata laksana pengobatan dari sisi klinis, tetapi juga sebagai Upaya penguatan sistem program pengendalian TBC RO di Indonesia,” ungkap Bestari.

a mengatakan melalui kegiatan ini, kita berharap dapatMemastikan tata laksana pengobatan pasien TBC RO telah sesuai standar, sehingga kualitas dan keamanan layanan dapat terus ditingkatkan. Memastikan pencatatan dan pelaporan, baik secara manual maupun melalui sistem SITB, dilakukan secara akurat, lengkap, dan tepat waktu.

Kemudian meninjau pelaksanaan manajemen Efek Samping Obat (ESO) dan Investigasi Kontak (IK) untuk menjamin keselamatan pasien maupun tenaga kesehatan. “Dan mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di lapangan, baik dari aspek klinis maupun program, untuk kemudian dicarikan solusi yang tepat dan berkelanjutan,” tuturnya.

Bestari menekankan kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen bersama kita untuk memastikan bahwa angka enrollmen pasien TBC RO khususnya di RSUP Dr. M. Djamil Padang dapat terus meningkat. “Lebih dari itu, bahwa keberhasilan pengobatannya pundapat dicapai secara optimal,” tukasnya. (*)