Minggu, 04 Mei 2025 18:01 WIB

UK - Indonesia Jalin Kerja Sama Majukan Pengembangan Genomik

Responsive image
NRI - ROY - Sekretariat Direktorat Jenderal Kesehatan Lanjutan
21

Jakarta (02/05) – Menteri Kesehatan RI yang diwakili oleh Direktur Jenderal Kesehatan Lanjutan Kemenkes RI dr. Azhar Jaya, S.H., SKM, MARS  menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) antara CRUK (Cancer Research UK) Scotland Institute dan Kementerian Kesehatan RI di Auditorium Cendana, RS Kanker Dharmais Jakarta.

Kegiatan ini merupakan bagian dari kerja sama strategis antara CRUK Scotland Institute dan Kemenkes RI, yang diharapkan dapat mendukung transfer pengetahuan, peningkatan kapasitas, serta akselerasi penerapan ekosistem genomika di Indonesia. Sejalan dengan kegiatan tersebut, RSK Dharmais bersama PathGen, University of Glasgow, UCL Genomics, dan Cancer Research UK Scotland Institute menjalin kolaborasi dalam mengadakan forum ilmiah “UK-Indonesia Medical Genomics Summit 2025” yang menargetkan para peneliti, klinisi, industri, pembuat kebijakan, dan pemangku kepentingan lainnya termasuk masyarakat umum di Indonesia.

Selain menghadirkan para pembicara tingkat tinggi dari Indonesia, UK, Middle East, dan USA, forum ini juga telah mendapat dukungan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London, yang memperkuat komitmen kolaborasi dalam memajukan pengembangan genomik.

Perkembangan teknologi genomik telah merevolusi bidang penelitian, kesehatan, dan bioteknologi. Teknologi ini memungkinkan identifikasi faktor risiko, diagnosis dini suatu penyakit, dan pengobatan yang lebih tepat berdasarkan profil genetik pasien. Di negara maju, teknologi genomik telah diadopsi secara luas dan memberikan kontribusi dalam meningkatkan efektivitas layanan kesehatan. 

Dalam sambutannya, dr. Azhar Jaya, S.H., SKM, MARS menyebutkan bahwa kolaborasi antara CRUK Scotland Institute dan Kemenkes RI ini sangat bermanfaat untuk akselerasi penerapan ekosistem genomik di Indonesia.

“Kementerian Kesehatan saat ini tengah melakukan transformasi sistem kesehatan dengan salah satu pilar transformasi teknologi kesehatan dengan melalui inisiasi Biomedical and Genome Science Initiative (BGSi) sebagai upaya strategis untuk mengintegrasikan riset genomik ke dalam sistem layanan kesehatan kita. Melalui BGSi, kita mulai mengembangkan clinical genomics, memperkuat laboratorium rujukan, serta membangun ekosistem penelitian yang terintegrasi dari hulu ke hilir—dari laboratorium, ke klinik, hingga kebijakan.

Kolaborasi dengan lembaga-lembaga seperti CRUK Scotland Institute menjadi pengungkit penting dalam transfer teknologi, pengembangan SDM, dan tata kelola riset yang lebih baik untuk akselerasi penerapan ekosistem genomik di Indonesia.” Jelasnya.

Kemenkes RI telah menginisiasi program Biomedical Genome Science Initiative (BGSi) sejak tahun 2022. Program ini dirancang untuk memperkuat fondasi layanan kesehatan berbasis biomedis dan teknologi genomik, dengan fokus pada penyakit prioritas nasional, termasuk kanker. Saat ini, BGSi telah melibatkan sejumlah rumah sakit rujukan nasional sebagai pusat biobank dan analisis data, salah satunya adalah RS Kanker Dharmais.

Melalui inisiatif ini, diharapkan penerapan pengobatan presisi (precision oncology) yang memungkinkan terapi disesuaikan dengan profil genetik dan molekuler pasien dapat dipercepat. Pendekatan ini diyakini mampu meningkatkan efektivitas terapi, meminimalkan efek samping, dan menghemat pembiayaan jangka panjang. (NRI/ROY)