Kamis, 05 Juni 2025 16:49 WIB

Layanan Kedokteran Nuklir di RS Adam Malik, Bisa Periksa Beragam Penyakit

Responsive image
Ade - RSUP H. Adam Malik Medan
26

Medan (5/6) Pemeriksaan penunjang atau pemeriksaan diagnostik menjadi salah satu bagian penting dalam upaya membantu dokter untuk menegakkan diagnosis penyakit pada pasien. Salah satunya adalah kedokteran nuklir, yang memanfaatkan isotop radioaktif untuk mendiagnosis berbagai penyakit, terutama menilai fungsi organ dan sistem tubuh. Layanan kedokteran nuklir ini tersedia di RS Adam Malik dan sudah beroperasi sejak tahun 2013.

Saat ini, layanan kedokteran nuklir di RS Adam Malik menggunakan SPECT CT, teknologi pencitraan medis yang menggabungkan SPECT (Single Photon Emission Computed Tomography) dan CT (Computed Tomography). Sebelumnya dengan Gamma Camera, hingga beralih pada SPECT CT sejak 2022, yang memungkinkan melihat fungsi organ dan struktur anatomi tubuh secara bersamaan untuk mendapat informasi lebih dalam tentang kondisi pasien.

“Dengan alat ini, kita bisa melakukan banyak pemeriksaan. Misalnya, pasien kanker. Paling sering adalah bone scan, untuk melihat metastasis atau penyebaran kanker. Gunanya untuk dokter onkologi mau melakukan kemoterapi, atau menentukan tindakan mana yang duluan, kemoterapi dulu baru operasi, atau kalau tidak ada penyebaran bisa langsung operasi,” jelas Kepala Sub Instalasi Kedokteran Nuklir RS Adam Malik dr Edison SpKN Subsp Onk(K) MKes belum lama ini.

Tak hanya kanker, kedokteran nuklir juga bermanfaat untuk pemeriksaan jantung, ginjal, hingga tiroid. “Untuk pasien jantung, kita di RS Adam Malik bisa melakukan Cardiac SPECT atau MPI (Myocardial Perfusion Imaging), untuk melihat alirah darah ke otot jantung pada pasien rencana pasang stent (ring jantung) atau operasi bypass jantung, apakah jantungnya masih berfungsi, atau ada manfaat gak tindakannya nanti, berapa persen fungsi jantungnya,” lanjut dr Edison.

Sedang pada penyakit ginjal, kedokteran nuklir bisa melakukan pemeriksaan renogram untuk mengetahui fungsi ginjal, terutama pada pasien penderita batu ginjal. Lalu, ada pemeriksaan tiroid untuk mengecek fungsi kelenjar tiroid, sebelum dilakukan tindakan lebih lanjut oleh dokter spesialis endokrinologi. “Ada banyak pemeriksaan yang bisa kita lakukan dengan kedokteran nuklir di RS Adam Malik, termasuk pemeriksaan sidik seluruh tubuh,” ungkap dr Edison.

Menariknya, teknologi kedokteran nuklir ternyata tidak hanya bermanfaat untuk menegakkan diagnosis penyakit, tetapi juga bisa digunakan untuk skrining kesehatan, terutama pada orang-orang dengan risiko tinggi penyakit jantung. “Kedokteran nuklir juga bisa untuk skrining jantung. Apalagi kalau (pasien) risikonya ada diabetes, hipertensi, merokok lagi. Maka akan bagus dilakukan skrining jantung dengan kedokteran nuklir,” tambah dr Meutia Sari SpKN Subsp Onk(K) yang juga bertugas di Sub Instalasi Kedokteran Nuklir RS Adam Malik.

Lebih lanjut ditambahkan dr Edison, meskipun menggunakan zat radioaktif yang dimasukkan ke dalam tubuh, pemeriksaan penunjang dengan kedokteran nuklir ini aman dilakukan terhadap pasien, karena dengan dosis yang sangat kecil. “Yang perlu diperhatikan adalah efek radiasinya ke sekitar lingkungan. Makanya pasien diusahakan banyak minum supaya cepat keluar radiasinya, dan jaga jarak, pasien jangan banyak kontak dengan lingkungan sekitar,” pungkasnya.

Kabar baiknya lagi, layanan kedokteran nuklir ini bisa didapatkan dengan menggunakan jaminan BPJS Kesehatan. Pasien akan menjalani pemeriksaan dengan teknologi kedokteran nuklir sesuai rujukan dari dokter yang menanganinya. Sebagai informasi, kedokteran nuklir RS Adam Malik sendiri merupakan yang pertama di Pulau Sumatera dan di luar Pulau Jawa, dan saat ini masih satu-satunya di wilayah Sumatera bagian utara