Selasa, 14 Oktober 2025 09:19 WIB

Hadiri Annual Expert Meeting Dirut RSUP Dr M Djamil Tekankan Akurasi Klinis Diagnostik Prenatal Komprehensif

Responsive image
Humas - RSUP dr. Djamil Padang
20

Padang (11/10) - Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil, Dr. dr. Dovy Djanas, Sp.OG, KFM, MARS, FISQua, menegaskan kemajuan dalam diagnostik prenatal harus berfokus pada ketepatan klinis, pengambilan keputusan berbasis bukti, dan keselamatan ibu-janin. Penegasan ini disampaikan Dovy saat Workshop The 2nd Annual Expert Meeting Subspecialist Program 2025 bertajuk “Comprehensive Prenatal Diagnostic in Ultrasound” di Hotel Santika Premiere Padang.

Workshop yang diselenggarakan oleh Program Studi Obstetri dan Ginekologi Program Subspesialis, Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK Unand) ini berlangsung hingga Minggu (12/10), melengkapi rangkaian simposium hybrid yang telah diadakan pada 9–10 Oktober 2025.

Dirut menjelaskan ilmu ini mencakup spektrum yang sangat luas, mulai dari penapisan trimester pertama—termasuk fetal biometri awal, soft marker, dan early anomaly scan—hingga pemeriksaan terfokus trimester kedua, penilaian pertumbuhan janin, doppler, dan penemuan kelainan di trimester ketiga.“Keunggulan ilmu ini bukan hanya pada kecanggihan teknologi, tetapi terutama pada ketepatan klinis, pengambilan keputusan berbasis bukti, dan keselamatan ibu-janin,” tegas Dovy di hadapan peserta.

Workshop ini menghadirkan narasumber Dr. Prashant Acharya (Paras Advanced Center for Fetal Medicine Ahmedabad India), serta pakar nasional: Prof. Dr. dr. Noroyono Wibowo, Sp.OG(K), Dr. dr. Rima Irwinda, Sp.OG(K), Dr. dr. Aria Wibowo, Sp.OG(K), dan Prof. Dr. dr. Yusrawati, Sp.OG(K). Dekan Fakultas Kedokteran Unand, Dr. dr. Sukri Rahman, Sp.THT-BKL, Subsp. Onk (K), FACS, FFSTEd, Ketua POGI Sumatera Barat, Dr. dr. Bobby Indra Utama, Sp.OG, Subsp.Urogin.RE, beserta pengurus POGI, turut hadir dalam acara ini.

RSUP Dr. M. Djamil sebagai rumah sakit rujukan tersier, sebutnya, peningkatan mutu diagnostik prenatal akan berdampak langsung pada deteksi dini kelainan struktural dan fungsional janin, stratifikasi risiko pada preeklampsia, kelahiran prematur, SGA/IUGR, dan komorbid maternal. “Perencanaan tata laksana multiprofesi—menghubungkan obstetri, fetomaternal, anestesi, neonatologi, kardiologi anak, serta disiplin lain, dan kesinambungan riset translasi yang menghubungkan temuan sonografi dengan biomarker dan luaran klinis ibu-bayi,”ungkap Dirut.

Dovy menyambut baik pendekatan workshop yang dianggapnya komprehensif dan sangat praktis. Mulai dari kuliah inti, live demo anatomi normal-abnormal trimester pertama, soft marker lintas trimester, doppler (uterine, umbilikal, MCA, ductus venosus), hingga neurosonogram dan fetal echocardiography berbasis bidang potong kunci (4CH, LVOT, RVOT, 3VV, 3VTV). “Ini adalah paket keterampilan inti yang harus dikuasai setiap klinisi agar standar pelayanan di lini rujukan semakin seragam dan berdaya saing,” tegasnya.

Sejalan dengan semangat peningkatan kompetensi, Direktur Utama menegaskan beberapa komitmen yang akan diemban oleh RSUP Dr. M. Djamil. Komitmen tersebut meliputi memperkuat ekosistem pelatihan berkelanjutan (continuing professional development) berbasis kompetensi dan luaran klinis. Mendorong integrasi pendidikan-pelayanan-penelitian untuk melahirkan panduan praktik lokal yang evidence-based, termasuk pembentukan registri kelainan kongenital dan luaran obstetri-neonatal.

“Membuka ruang kolaborasi dengan FK Unand, POGI, jejaring rumah sakit pendidikan, dan mitra internasional agar praktik terbaik global dapat diadaptasi secara kontekstual di Sumatera Barat,” ucapnya.

Dovy mengajak seluruh peserta untuk memanfaatkan forum ini semaksimal mungkin. “Manfaatkanlah forum ini untuk bertanya, berdiskusi, dan berlatih secara mendalam. Jangan ragu berbagi kasus, tantangan, dan pengalaman lapangan. Saya yakin, dengan bimbingan para narasumber, kita akan pulang membawa keterampilan praktis yang siap diterapkan di ruang pelayanan, demi menekan morbiditas-mortalitas ibu dan bayi serta meningkatkan pengalaman klinis yang lebih aman dan manusiawi,” tukasnya. (*)