Rabu, 21 Mei 2025 11:52 WIB

Syarat dan Manfaat Donor Darah

Responsive image
84
Promosi Kesehatan, Tim Kerja Hukum dan Humas - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Donor darah adalah kegiatan mendonorkan atau menyumbangkan darah secara sukarela. Donor ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan orang-orang yang memerlukan tambahan darah, seperti penderita trauma berat yang kehilangan banyak darah, anemia, talasemia, hemofilia, hingga leukemia. Tujuan donor darah adalah untuk kepentingan sosial dan kemanusiaan. Prosedur ini berada di bawah pengawasan Palang Merah Indonesia (PMI) dan telah dijamin keamanannya dalam UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Darah dari setiap pendonor akan dikumpulkan lewat jarum steril sekali pakai, kemudian ditampung dalam kantong darah steril. Umumnya dalam sekali mendonor, darah akan diambil sebanyak sekitar 500 ml, atau Ini kurang lebih 8?ri total keseluruhan darah. Prosedur ini bisa jadi dilakukan dengan menyumbangkan darah utuh atau komponen darah tertentu (donor apheresis), seperti trombosit atau plasma. Jumlah yang diberikan dalam prosedur penyumbang darah ini akan bergantung pada tinggi badan, berat badan, dan jumlah trombosit. Donor darah di Indonesia diatur oleh Peraturan Pemerintah (PP) No. 7 Tahun 2011 tentang Pelayanan Darah. Syarat donor darah penting diperhatikan guna menjaga kesehatan pendonor maupun calon penerima donor darah. Ada kriteria tertentu yang harus dipenuhi oleh pendonor, sehingga tidak semua orang bisa mendonorkan darahnya, agar proses donor darah dapat berjalan lancar dan aman, baik bagi pendonor maupun penerima darah.

Syarat Donor Darah

Berikut ini adalah beberapa persyaratan dasar untuk melakukan donor darah :

  1. Berusia 17-60 tahun untuk orang yang baru pertama kali mendonorkan darah.
  2. Pendonor pertama kali yang berusia lebih dari 60 tahun dan pendonor ulang yang berusia lebih dari 65 tahun dapat mendonorkan darah, tetapi mendapatkan perhatian khusus berdasarkan kondisi kesehatannya.
  3. Memiliki berat badan minimal 45 kg.
  4. Memiliki tekanan darah normal atau berkisar antara 90/60-150/80 mmHg.
  5. Memiliki kadar hemoglobin sekitar 12,5-17 g/dL dan tidak lebih dari 20 g/dL.
  6. Jarak waktu donor darah terakhir minimal 3 bulan atau 12 minggu, jika sebelumnya sudah pernah menjadi pendonor darah.
  7. Tidak sedang dalam kondisi sakit atau memiliki keluhan tertentu, seperti lemas, batuk, atau demam.
  8. Tidak sedang hamil atau menyusui.
  9. Bersedia menyumbangkan darah secara sukarela dengan menyetujui informed consent.

Selain itu, ada beberapa syarat donor darah lain yang  tidak boleh dimiliki oleh seorang pendonor darah, antara lain :

  1. Menderita penyakit tertentu, seperti diabetes, kanker, penyakit jantung, masalah paru-paru, atau gangguan fungsi ginjal.
  2. Memiliki tekanan darah tinggi atau rendah.
  3. Menderita epilepsi atau sering kejang.
  4. Menderita penyakit menular atau berisiko tinggi terkena penyakit menular, seperti sifilis, HIV/AIDS, hepatitis B, hepatitis C, atau malaria.
  5. Mengonsumsi obat-obatan atau sedang menjalani pengobatan tertentu.
  6. Memiliki gangguan perdarahan, seperti hemofilia.
  7. Memiliki riwayat penggunaan narkoba dalam bentuk suntik.
  8. Memiliki kecanduan terhadap minuman keras.

Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Donor Darah

Sebelum melakukan donor darah :

  1. Pastikan kondisi tubuh sedang sehat. Untuk menjaga kualitas darah sebelum melakukan donor darah, hindari konsumsi makanan berlemak dan usahakan untuk mencukupi asupan protein, vitamin C, dan zat besi. Selain itu, jangan lupa pula untuk minum air putih yang banyak.
  2. Tidak melakukan aktivitas fisik atau olahraga berat dan tidak mengonsumsi minuman keras setidaknya 1 hari sebelum melakukan donor darah.

Apa Saja Manfaat Donor Darah untuk Kesehatan?

Prosedur menyumbangkan darah tidak hanya bermanfaat untuk orang lain, tetapi juga bagi seseorang sebagai pendonor. Berikut adalah manfaat donor darah untuk kesehatan :

1.   Meningkatkan kesehatan jantung. 

     Prosedur ini secara teratur dapat mengurangi kekentalan darah, yang merupakan salah satu faktor risiko dari penyakit jantung. Donor darah juga dapat mengurangi risiko terkena serangan jantung dan stroke.

2.   Mengurangi risiko kanker. 

     Prosedur ini juga dapat mengurangi risiko kanker, seperti kanker hati, kanker paru-paru, kanker usus besar, dan kanker tenggorokan.

3.   Membakar kalori

     Dengan menyumbangkan darah sekitar 500 ml, sebenarnya kita juga telah membakar kalori sekitar 650 kalori. 

4.   Mengurangi kadar kolesterol.

     Donor darah dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida dalam darah. Jika kadar kolesterol terkontrol, maka risiko penumpukan plak lemak di pembuluh darah arteri (aterosklerosis) akan berkurang, sehingga aliran darah menjadi lebih lancar.

5.   Menjaga kesehatan jantung.

     Donor darah secara rutin dapat membuat jantung berdetak lebih stabil dan teratur. Apabila sirkulasi darah lancar, maka organ tubuh juga akan berfungsi dengan baik. Di samping itu, rutin mendonorkan darah juga dapat menurunkan risiko serangan jantung, stroke, dan kanker. Bahkan, kadar zat besi dalam darah bisa lebih stabil dengan rutin mendonorkan darah.

6.   Meningkatkan produksi eritrosit baru.

     Sel darah merah baru dapat mengangkut oksigen dengan lebih efektif ke seluruh organ tubuh, sehingga tubuh akan menjadi lebih sehat. Manfaat ini bisa diperoleh karena selama menjalani donor darah, sel darah merah dalam tubuh akan berkurang. Kemudian, untuk mengganti sel darah merah yang hilang tersebut, sumsum tulang akan memproduksi eritrosit dan hemoglobin baru yang lebih sehat.

7.   Deteksi dini penyakit

     Sebelum melakukan donor darah, setiap pendonor dapat menjalani pemeriksaan kesehatan secara gratis. Fasilitas ini bisa dimanfaatkan sebagai upaya untuk mendeteksi beberapa penyakit menular serius, seperti malaria, sifilis, hepatitis B dan C, hingga HIV.

8.   Membantu menjaga kesehatan mental.

     Tidak hanya memelihara kesehatan tubuh secara fisik, rutin melakukan donor darah juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan mental. Pasalnya, pendonor akan merasa termotivasi untuk menjalani hidup yang lebih sehat sekaligus membantu orang lain, mengingat bahwa setiap tetesan darah sangat berarti bagi orang yang membutuhkan. Sering melakukan kegiatan atau hal yang positif juga bisa membuat kondisi mental menjadi lebih sehat.

 

 

 

Referensi :

Udi Budi Harsiwi, dkk. 2018. Tinjauan Kegiatan Donor Darah Terhadap Kesehatan di PMI Karanganyar, Jawa Tengah Tahun 2018. Jurnal Pengabdian Masyarakat, Apikes Citra Medika Surakarta.

Fauziah Azzuardini Ginting, dkk. 2023. Analisis Pengetahuan tentang Donor Darah untuk Kesehatan Kepada Masyarakat di PMI Kota Medan. Jurnal Pengabdian Masyarakat, Universitas Islam Negri Medan Sumatra Utara.

World Health Organization. Blood Donor Selection : Guidelines on Assessing Donor Suitability for Blood Donation.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 91 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Transfusi Darah.

O’Keefe Osborn, C. Healthline. 2018. The Best Foods to Eat Before Donating Blood.