Bandung (14/02) – Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan (PKR) Ditjen Yankes mengadakan kegiatan Penguatan Manajemen Tim PONEK (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif) di Bandung, 13 – 15 Februari 2023. Peserta kegiatan tersebut merupakan perwakilan dari Tim PONEK dari beberapa rumah sakit seperti RSAB Harapan Kita, RSUD dr. R.Soedarsono Kota Pasuruan, RSUD Brebes, RSUD Abdul Manap Jambi, RSUD Kota Kendari, RSUD Soreang, RSUD Subang, RSUD Pandega Pangandaran, dan RSUD Bayu Asih Purwakarta.
Kegaian ini turut mengundang tim POGI (Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia), IBI (Ikatan Bidan Indonesia), IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) dan IPANI (Ikatan Perawat Anak Indonesia) sebagai narasumber.
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang menjadi indikator kualitas kesehatan masyarakat di suatu negara masih tergolong tinggi di Indonesia. Salah satu Faktor yang berpengaruh terhadap tingginya AKI dan AKB adalah proses rujukan yang masih belum optimal, antara lain karena rujukan yang terlambat dan ketidaksiapan fasilitas kesehatan terutama di tingkat rujukan primer (puskesmas) dan ditingkat rujukan sekunder (RS Kabupaten/Kota) untuk melakukan Pelayanan Obstetri Neonatus Emergensi Komprehensif (PONEK). Untuk itulah dibutuhkan penguatan manajemen tim PONEK dalam kegawatdaruratan pada maternal dan neonatal.
Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan drg. Yuli Astuti Saripawan, M.kes dalam sambutannya berharap kegiatan tersebut dapat memberikan dampak positif.
“Saya sangat berharap dengan pertemuan ini akan memberikan dampak positif sehingga tim PONEK di rumah sakit siap dalam memberikan pelayanan kepada ibu dan bayi secara terintegrasi sesuai dengan kewenangan masing – masing sehingga penurunan kematian ibu dan bayi dapat tercapai.” Ujarnya.