Makassar (28/10) - Dalam upaya meningkatkan kualitas klaim, RS Wahidin Sudirohusodo Makassar menyelenggarakan Workshop Coding Pembahasan Solusi Permasalahan Pending Klaim JKN Terkait Ketepatan Kodefikasi ICD 10 dan ICD 9 Sesuai Regulasi Yang Berlaku.
Bertempat di Ruang Rapat Direksi Gedung Private Care Center (PCC) Lt. 5, kegiatan ini dihadiri oleh para perekam medis, dokter, kepala instalasi dan Direktur Layanan Operasional, dr. Marsella Wahyuni Olii, , M.Kes yang sekaligus membuka kegiatan workshop tersebut.
Pemahaman koder di rumah sakit dalam menelaah rekam medis dan menentukan dan mengentry koding diagnosis dan prosedur sangat berpengaruh pada besaran tarif yang dihasilkan. Oleh sebab itu, tenaga koder yang ada di rumah sakit Wahidin Sudirohusodo diharapkan dapat memiliki pemahaman dan kemampuan yang sama dalam melakukan pengkodean terhadap diagnosa dan prosedur yang dilakukan oleh tenaga medik dengan baik dan benar.
Dalam sambutannya dr. Marsella menyampaikan bahwa salah satu target RS Wahidin Sudirohusodo adalah meningkatkan kualitas klaim JKN. “Salah satu target kita adalah peningkatan kualitas klaim, serta kegiatan ini dapat memberikan daya ungkit terkait pemahaman teman-teman mengenai kodefikasi berdasarkan ICD” ungkap Marsella.
Saat ini masih terdapat permasalahan dalam pelaksanaan Program JKN khususnya permasalahan koding yang mengakibatkan adanya dispute dan pending klaim sehingga terjadi penundaan pembayaran dari BPJS Kesehatan kepada rumah sakit.
Kepala Instalasi Rekam Medis, Aras Rasyid, A.Md. PK, menjelaskan bahwa Workshop yang diselenggarakan selama dua hari ini menghadirkan narasumber dari Tim Coding Pusat Kebijakan Pembiayaan dan Desentralisasi Kesehatan (Pusjak PDK) Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Bapak Kayun Kasmidi, Amd,PK,SKM dan Bapak Gandi Agusniadi, BBA, SE, C.DCAP. “ Pak Kayun dan Pak Gandi akan menjawab pertanyaan teman-teman, beliau akan membawakan materi Ketepatan kodefikasi ICD 10 dan ICD 9 sesuai regulasi yang berlaku pada kasus jantung dan materi solusi permasalahan pending klaim kasus jantung. Materi berikutnya adalah ketepatan kodefikasi ICD 10 dan ICD 9 sesuai regulasi yang berlaku pada kasus respiratori”, jelas Aras.
Dengan adanya Workshop ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan memberikan pengetahuan kepada koder dan tim casemix di rumah sakit Wahidin Sudirohusodo tentang penerapan sistem INA CBG secara keseluruhan dan diharapkan dapat mengoptimalkan klaim dengan melakukan audit koding secara internal.