Kamis, 10 April 2025 14:58 WIB

RSUP Dr. M. Djamil Adakan Pertemuan dengan BRIN

Responsive image
Humas RSUP M Djamil - RSUP dr. Djamil Padang
22

Padang - RSUP Dr. M. Djamil mengadakan pertemuan dengan Deputi Fasilitasi Riset dan Inovasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof. Dr. Eng. Agus Haryono, M.Sc di Ruang Rapat Direksi, Kamis (10/4). Pertemuan tersebut membahas tentang potensi kolaborasi BRIN dengan RSUP Dr. M. Djamil dalam mendorong penelitian kesehatan.

"Pertemuan ini sangat penting dan sebuah kesempatan bagi kami bagaimana RSUP Dr. M. Djamil sebagai rumah sakit pendidikan utama. Selain memberikan layanan terbaik, tentu rumah sakit perlu mengembangkan riset-riset. Makanya antara pendidikan dan penelitian ini berkolaborasi," kata Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil Dr. dr. Dovy Djanas, Sp.OG, KFM, MARS, FISQua.

Turut dihadiri Dewan Direksi, Konsultan Penelitian Dr. dr. Andani Eka Putra, MSc, Tim Litbang, Tim Diklat dan Ketua KSM. Pada kesempatan itu juga tim Litbang memaparkan riset yang telah dikembangkan RSUP Dr. M. Djamil dan pemaparan riset Tranlasional oleh Dr. dr. Andani Eka Putra, MSc.

Ia mengatakan sebagai rumah sakit pendidikan utama pihaknya juga melakukan kolaborasi bersama dengan institusi pendidikan. Di antaranya Fakultas Kedokteran Unand. "Tentu ini menjadi visi kami ke depan, bagaimana salah satu tujuan rumah sakit pendidikan harus menghasilkan selain layanan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat," ucapnya.

Penelitian inilah, sebutnya, yang akan dikembangkan akan menjadi riset-riset tranlasional. "Alhamdulillah di rumah sakit ini memiliki Konsultan Penelitian Dr. dr. Andani Eka Putra, MSc. Dan dalam dua tahun terakhir ini kami sudah mengembangkan beberapa riset. Termasuk dalam riset yang dapat diimplementasikan dan bermanfaat pada layanan di rumah sakit. Terutama teknik biomolekuler yang berkembang saat pandemi Covid-19," sebut Dovy.

Ia juga berharap pada Ketua KSM untuk melihat peluang-peluang apa saja yang perlu dukungan, salah satunya dari BRIN. "Termasuk apa-apa saja yang bisa kita kembangkan bersama. Sehingga akan menjadi kekuatan kita bersama ke depannya," harapnya.

Sementara itu, Deputi Fasilitasi Riset dan Inovasi BRIN Prof. Dr. Eng. Agus Haryono, M.Sc mengatakan BRIN baru berdiri empat tahun lalu dan mempunyai tiga fungsi utama. Yakni pertama mensupport kebijakan pemerintah, kedua lembaga riset dan ketiga memberikan bantuan pendanaan riset.

"Nah kami berfungsi memberikan dukungan pendanaan untuk riset dan inovasi. Jangan khawatir meski efisiensi anggaran, target dari Presiden RI tidak boleh turun sehingga anggaran riset tidak mengalami efisiensi," sebutnya.

Ia menekankan BRIN membuka peluang dan memperluas kolaborasi riset khususnya dengan institusi kesehatan. "Dengan harapannya nanti dapat dirasakan oleh masyarakat," tukas Prof. Agus. (*)