Jakarta (21/05) - Suasana berbeda tampak di lingkungan RS Soeharto Heerdjan pagi ini. Dalam rangka memperingati Hari Kartini, para pegawai—mulai dari tenaga medis, staf administrasi, hingga manajemen—tampil anggun dan gagah mengenakan berbagai pakaian adat dari seluruh penjuru Nusantara.
Peringatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan menjadi bentuk penghormatan terhadap perjuangan R.A. Kartini, sosok pahlawan emansipasi wanita yang telah membuka jalan bagi perempuan Indonesia untuk sejajar dalam pendidikan, pekerjaan, dan peran sosial.
Pakaian adat yang dikenakan mencerminkan keberagaman budaya Indonesia, dari kebaya klasik khas Jawa, ulos Batak, baju bodo Sulawesi, hingga songket Palembang. Tak hanya perempuan, para pegawai laki-laki pun ikut serta mengenakan beskap, batik, dan busana adat lainnya.
“Momentum Hari Kartini ini adalah sebagai pengingat bahwa semangat perjuangan RA Kartini masih relevan hingga kini, terutama di dunia kesehatan. Perempuan kini tak hanya menjadi perawat atau staf administrasi, tapi juga dokter, manajer, bahkan pemimpin rumah sakit
Hari Kartini di rumah sakit bukan hanya menjadi ajang bergaya, tetapi juga momen untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air, menghargai jasa pahlawan, serta menguatkan solidaritas dan semangat kesetaraan di tempat kerja.
Semangat Kartini, semangat kita semua—untuk Indonesia yang lebih sehat dan berdaya.