Selasa, 27 Mei 2025 10:33 WIB

Perluas Jangkauan Layanan Kesehatan, RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Luncurkan Program ECHO Telementoring 2025

Responsive image
Humas - RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
27

Makassar (23/05) - RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar terus berupaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan memperluas jangkauan pelayanan dengan meluncurkan program ECHO (Extension for Community Health Outcomes) Telementoring 2025 pada Jumat, 23 Mei 2025 di Makassar.

Direktur Utama RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, Prof. Dr. dr. Syafri Kamsul Arif, Sp.An-KIC, KAKV mengatakan bahwa dengan adanya program ini jarak bukan lagi menjadi masalah. Melalui pendekatan pembelajaran jarak jauh yang memanfaatkan teknologi dalam memberikan pelatihan, bimbingan dan mentoring bagi individu maupun kelompok menjadi hal yang sangat positif bagi semua.

“Dengan keberadaan ECHO ini, jarak tidak ada lagi, tidak menjadi masalah lagi dan tentunya ECHO ini merupakan satu pendekatan pembelajaran jarak jauh yang memanfaatkan teknologi, memberikan pelatihan, bimbingan, mentoring kepada individu maupun kelompok,” ujar Syafri.

Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Lanjutan, dr. Andi Saguni, MA, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Project ECHO merupakan model telementoring inovatif yang menghubungkan tenaga kesehatan di daerah (disebut dengan "spoke") dengan spesialis/ahli di pusat rujukan (disebut dengan "hub") sehingga pasien bisa ditangani di daerah tanpa harus selalu dirujuk.

“ECHO merupakan program pendekatan inovatif dalam peningkatan kapasitas tenaga kesehatan melalui metode telementoring yang menghubungkan rumah sakit pengampu atau hub dengan fasyankes di daerah atau spoke, jadi nanti kita berharap rumah sakit Wahidin ini merupakan hub dan tentunya rumah sakit daerah atau fasyankes lainnnya termasuk puskesmas merupakan spoke guna memperluas akses terhadap pembelajaran berbasis kasus dan pengetahuan klinis terkini melalui telementoring,” ungkapnya.

Direktorat Jenderal Kesehatan Lanjutan memandang bahwa penguatan jejaring pengampuan berbasis ECHO merupakan elemen penting dalam mendukung transformasi sistem layanan rujukan, khususnya dalam menjawab tantangan penyakit prioritas yang berdampak besar terhadap beban kesehatan masyarakat.

Ia menambahkan bahwa launching program ECHO yang dilakukan hari ini akan mempercepat pemerataan kualitas layanan, memperkuat jejaring klinis serta menjadi model replikasi bagi rumah sakit lainnya.

“Apa yang dilakukan hari ini merupakan komitmen nyata dan bentuk inisiatif yang mencerminkan contoh ideal rumah sakit pengampu regional yang adaptif berbasis data dan beriorientasi dampak nyata dilapangan, kami percaya langkah ini akan mempercepat pemerataan kualitas layanan, memperkuat jejaring klinis serta menjadi model replikasi bagi rumah sakit lainnya,” tambahnya. 

 

dr. Andi Saguni berharap program ini tidak berhenti di peluncuran, perlu pemantauan penguatan peran fasilitator serta pengembangan konten berbasis kebutuhan layanan lokal dan mendorong agar rumah sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar menjadi role model dalam menerapkan sistem ECHO secara berkelanjutan, inklusif dan berdampak khususnya bagi Kawasan Timur Indonesia.

“Kehadiran rumah sakit Wahidin Sudirohusodo dalam ekosistem ini, akan memperbesar jumlah peserta sesi pembelajaran dan juga cakupan melalui jejaring ECHO ini sampai kab/kota, kami harapkan bahwa nantinya bisa menjangkau kab/kota diseluruh Indonesia Timur,” harapnya.

RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo merupakan pengampu regional layanan prioritas untuk 10 layanan penyakit diantaranya: Kanker, Jantung, Stroke, Uronefrologi, Kesehatan Ibu dan Anak, Respirasi dan Tuberkulosis, Kesehatan Jiwa, Diabetes Mellitus, Penyakit Infeksi Emerging (PIE), dan Gastroenterohepatologi (GEH).