Kamis, 10 November 2022 15:57 WIB

Ground Breaking RS UPT Vertikal Surabaya

Responsive image
RFS - Sekretariat Direktorat Jenderal Kesehatan Lanjutan
12355

Surabaya (09/11) – Menteri Kesehatan Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU meresmikan langsung Ground Breaking Pembangunan Rumah Sakit Unit Pelaksana Teknis (RS UPT)  Vertikal Kementerian Kesehatan RI di Surabaya. Lokasi pembangunan RS UPT Vertikal Kementerian Surabaya berada di Jalan Indrapura Nomor 17, Kelurahan Kemayoran, Kecamatan Krembangan Kota Surabaya, dengan Total Luas lahan 5,24 hektar, yang Rencananya akan dikembangkan bangunan Rumah Sakit dengan 3 Gedung, yang masing-masing gedung/tower diperuntukkan sesuai kekhususan pelayanannya, yaitu Gedung Jantung, Otak dan Kanker. Selain itu, untuk menunjang pelayanan diagnostic dan penelitian dilengkapi 1 Gedung Podium. 

Pembangunan RS UPT Vertikal Kementerian Kesehatan di Surabaya merupakan Program Prioritas Nasional (ProPN) Bidang Kesehatan yang sesuai dengan Rencana Kerja Kementerian Kesehatan Tahun Anggaran 2022 s.d 2024. Pembangunan RS UPT Vertikal di Surabaya didesain untuk dapat memberikan layanan komprehensif utamanya penyakit katastrofik secara paripurna (diagnostik, terapetik dan rehabilitatif) sekaligus diciptakan untuk bersaing dengan rumah sakit lain di Kawasan Asia. 

Pembangunan RS UPT Vertikal di wilayah Jawa Timur khususnya di Surabaya, merupakan wujud tanggungjawab Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Kesehatan, untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan rujukan tersier yang bermutu dan terjangkau untuk melayani masyarakat di Provinsi Jawa Timur dan seluruh masyarakat Indonesia. 

Dasar ditetapkan lokasi RS UPT Vertikal dibangun di Jawa timur Kota Surabaya karena memiliki aksesibilitas yang baik dari berbagai daerah di Indonesia. Selain memiliki rute direct penerbangan udara yang cukup banyak, termasuk jalur-jalur internasional ke dan dari Asia, Eropa, Amerika, Australia. Dengan kemudahan aksesibilitas ini maka nantinya dapat mengurangi beban antrian layanan jantung, kanker dan stroke di wilayah Jawa sekaligus memperluas jangkauan layanan dalam skala nusantara.

Pembangunan RS UPT Vertikal Surabaya diperkirakan akan menelan biaya Rp 1,4 triliun. Dengan jumlah anggarang tersebut RS UPT Vertikal Surabaya disiapkan untuk memberikan layanan spesialistik dan sub-spesialistik dengan startifikasi paripurna terhadap penyakit Jantung, Stroke dan Kanker, Disamping itu, pembangunan RS ini telah mengakomodir konsep Smart Hospital, dengan mengedepankan penggunaan teknologi digitalisasi sistem pelayanan kesehatan, hemat energi dan ramah lingkungan, serta patient-centeredness concept.

Menteri Kesehatan dalam sambutannya menyampaikan harapannya “Dengan adanya RS UPT Vertikal di Surabaya, akan memperkuat sistem pelayanan kesehatan rujukan yang sudah ada, serta Rumah sakit UPT Vertikal ini juga akan dikembangkan menjadi RS Pendidikan yang melaksanakan fungsi edukasi, pusat penelitian dan pengembangan kesehatan bagi peningkatan mutu pelayanan dan kompetensi Sumber Daya Manusia Kesehatan, sebagai pengampu rumah sakit dibawahnya, serta benchmarking pengelolaan RS yang baik, yang nantinya hal ini akan meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat, sehingga masyarakat lebih sehat, mandiri dan produktif.”

Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan dr. Azhar Jaya, SKM, MARS dalam laporannya menyampaikan “RS UPT Vertikal Surabaya merupakan RS yang didesain secara ultimate sebagai Pusat Rujukan dengan Layanan Unggulan Jantung, Otak dan Kanker Stratifikasi Paripurna. Sehingga di harapkan RS yang akan dibangun ini menjadi jawaban akan permasalahan Kesehatan dan kebutuhan masyarakat di Jawa Timur dan masyarakat Kawasan Timur Indonesia”

Selain Menteri Kesehatan Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU, acara Ground Breaking RS UPT Vertikal Surabaya tersebut turut dihadiri Sejumlah Pejabat dan Tamu Undangan, antara lain Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur Dr. H. Emil Elestianto Dardak, B.Bus., M.Sc, Walikota Surabaya Eri Cahyadi, S.T., M.T, Plt Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan drg. Murti Utami, MPH,QGIA,CGCAE,  Deputi Kemenko PMK, Rektor Universitas Airlangga, Direktur Beasiswa LPDP Ir. Dwi Larso, M.S.I.E., Ph.D, Mantan Menteri Pendidikan Prof. Dr. Ir. K.H. Mohammad Nuh, DEA, Mantan Menteri BUMN Prof. Dr. (HC). Dahlan Iskan, serta Ketua Dewan Pengawas BPJS, Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D., Sp.THT-KL(K), M.A.R.S.