Rabu, 24 Januari 2024 16:43 WIB

Manajemen Nyeri Non Farmakologi

Responsive image
2
Sri Mardilah Wuryani - RSUP dr. Sardjito Yogyakarta

Dalam dunia keperawatan pasti sering  ada permasalahan nyeri yang dialami pasien. Hampir setiap hari ada pasien dengan keluhan nyeri baik ringan maupun berat. Nyeri merupakan pengalaman individu yang kompleks dan merupakan fenomena yang dipengaruhi oleh interaksi emosi, perilaku, kognitif dan faktor sensori fisiologi. Nyeri merupakan pengalaman tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual dan potensial atau yang dirasakan dalam kejadian yang di gambarkan dengan istilah kerusakan. Secara umum nyeri diklasifikasikan menjadi nyeri akut dan nyeri kronik

Nyeri yang dialami pasien dapat mengganggu kualitas hidup, mengganggu istirahat dan bahkan mengganggu tingkat emosi pasien. Tidak semua keluhan nyeri harus di berikan obat - obatan. Seperti kita tahu resiko atau efek samping pemberian obat-obatan yang dikonsumsi terlalu sering atau melebihi batas dosis yang di anjurkan dokter. Obat yang diberikan di atur supaya pasien aman dari efek buruk yang ditimbulkan.

Dalam mengatasi nyeri dikenal dua macam cara pengelolaan yaitu tehnik farmakologi dan non farmakologi. Tehnik farmakologi berarti cara mengatasi nyeri dengan obat dokter, sedangkan non farmakologi adalah dengan tanpa obat-obatan pereda nyeri (analgetik). Ada beberapa jenis tehnik yang bisa diterapkan. Nyeri kategori sedang sampai berat membutuhkan obat segera, sehingga memberikan efek lebih cepat dan mampu mengatasi ketidaknyamanan pasien. Teknik non-farmakologi diberikan pada pasien dengan keluhan nyeri ringan.

Ada skala yang bisa kita pakai untuk mengetahui tingkat nyeri pasien masuk kategori nyeri ringan, sedang atau berat. Instrumen yang dipakai dalam menetukan atau mengkaji tingka nyeri berbeda antara pasien dewasa dan anak- anak.  Begitu pula pada pasien sadar dan tidak sadar. Cara yang paling gampang dalam mengkaji nyeri pada orang dewasa sadar adalah dengan skala NPRS atau Numeric Pain Rating Scale. Pasien ditanya tentang persepsinya terhadap nyeri yang dirasakan dengan memilih antara angka 0 -10. Angka nol adalah tidak nyeri sedangkan angka 10 adalah rasa nyeri yang sangat hebat.

 

Tehnik manajemen nyeri non-farmakologi :

Berikut cara untuk mengelola nyeri yang bisa dilakukan oleh ahli medis maupun pasien sendiri tanpa obat-obatan:

1.        Stimulasi dan pijatan pada kulit

Pijatan pada tubuh, terutama punggung, dapat membantu mengurangi nyeri dengan membuat otot lebih rileks, sehingga pasien akan merasa lebih nyaman

2.        Kompres dingin dan hangat

Kompres dingin mampu mengurangi produksi prostaglandin yang bisa meningkatkan rasa nyeri. Pada kompres hangat meningkatkan aliran darah dan mempercepat penyembuhan. Tehnik ini dilakukan berhati hati agar tidak mengalami cidera.

3.        Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS)

Alat TENS dipasang di kulit dan menghasilkan sensasi kesemutan atau getaran pada area yang terasa nyeri. TENS bisa digunakan pada nyeri akut maupun kronis

4.        Distraksi

Mengalihkan fokus perhatian dari rasa nyeri dengan cara tertentu bisa membantu mengurangi gangguan akibat nyeri. Individu yang tidak menghiraukan nyeri akan lebih tidak terganggu dengan rasa nyerinya. Pada Penelitian Fadli (2017) memaparkan bahwa ada pengaruh distraksi pendengaran terhadap intensitas nyeri pada klien fraktur. Terdapat penurunan skor nyeri setelah diberikan terapi distraksi pendengaran

5.        Teknik relaksasi:

Melakukan teknik nafas dalam dengan menarik nafas dan menghembuskan  secara teratur bisa menurunkan ketegangan otot dan meredakan nyeri. Penelitian Aini (2018) menunjukkan ada pengaruh teknik relaksasi napas dalam terhadap penurunan nyeri pada pasien fraktur.

6.        Imajinasi terbimbing

Dengan bimbingan, pasien menggunakan imajinasi positif untuk mengalihkan perhatian dari rasa nyeri.

7.        Terapi musik

Mendengarkan musik instrumental dapat memberikan ketenangan dan mengalihkan perhatian dari nyeri. Musik instrumental dapat memberikan ketenangan pada pasien. Pemberian musik dapat mengalihkan perhatian pasien dan menurunkan tingkat nyeri yang dialami.

 

 

Referensi :

Abdulkareem Salman Khudhair.2020. Study on Nurses Knowledge Corresponding Pain Management. Scholars Journal of Arts, Humanities and Social Sciences   . DOI: 10.36347/sjahss.2020.v08i04.007

American Society for Pain Management Nursing. 2021. Engaging Pain Management Nurses in Research and Evidence-Based Practice. https://doi.org/10.1016/j.pmn.2021.03.005

Sadeem Munawar et all. 2019. Predicting The Effect of Nurse?Patient Ratio on Nurse Workload and Care Quality using Discrete Event Simulation. Journal of Nursing Management. DOI:10.1111/jonm.12757

Yvette I-Pei TsaiGraeme BrowneKerry Jill Inde. 2022. Documented Nursing Practices of Pain Assessment and Management when Communicating about Pain in Dementia Dare. Journal of Advanced Nursing. https://doi.org/10.1111/jan.15251