Rabu, 24 Januari 2024 16:47 WIB

Yuk Kenalan dengan Wolbachia Si Nyamuk Anti Demam Berdarah

Responsive image
1
dr Beta Krisnanovita - RSUP dr. Sardjito Yogyakarta

Belakangan ini, marak perbincangan di masyarakat mengenai  Wolbachia. Hal ini diikuti juga dengan publikasi terbaru dari penelitian tentang hubungan Wolbachia dengan nyamuk penyebab demam berdarah. Sebenarnya, apa itu Wolbachia? Sebelum berkenalan lebih jauh, mari kita ulas sedikit mengenai demam berdarah. Demam berdarah adalah virus yang ditularkan oleh nyamuk. Gejala yang muncul bisa berupa nyeri sendi, nyeri daerah mata, dan demam dengan durasi hingga tujuh hari dengan didapatkan suhu tubuh yang normal di beberapa waktu sehingga dikenal dengan demam tapal kuda karena bentuk grafik suhunya menyerupai tapal kuda. Penyakit ini banyak dijumpai di daerah tropis dan subtropis, seperti Indonesia. Beberapa kasus demam berdarah memang tidak menunjukan gejala yang signifikan namun pada kasus lain juga bisa didapatkan permeabilitas kapiler darah yang berat sehingga menyebabkan terjadinya perdarahan hingga kematian. Vektor dari penyakit ini adalah nyamuk dari keluarga Aedes yang terdiri dari Aedes aegypti dan Aedes albopictus.  Dalam penularan luas terhadap wabah demam berdarah, dilaporkan bahwa Aedes Aegypti memegang peranan lebih penting. Langkah penyebaran demam berdarah ini dari manusia yang terkena virus demam berdarah ke manusia lain. Penularan virus ini tergantung dari jumlah virus yang ada di darah nyamuk.

Lalu, apa hubungan demam berdarah dengan Wolbachia? Wolbachia, atau nama lengkapnya Wolbachia pipientis  adalah bakteri yang banyak terdapat pada serangga namun tidak terdapat pada nyamuk terutama Aedes aegypti. Wolbachia dari sejenis serangga bersayap yang dikenal dengan nama ilmiah Drosophila meanogester (w mel) telah berhasil diperkenalkan ke nyamuk Ae aegypti  dan telah dilakukan uji coba di beberapa negara. Pada sebuah studi menyatakan Wolbachia ini memberikan resistensi nyamuk terhadap infeksi virus dengue. Dengan demikian, virus yang ada di tubuh vektor nyamuk akan terblokir sehingga dapat menurunkan penyebaran virus dengue dari nyamuk ke manusia. Nyamuk ber wolbachia ini secara teratur dilepaskan ke populasi nyamuk liar selama beberapa bulan. Hasil analisis empiris terhadap pelepasan nyamuk ini, menunjukan bahwa nyamuk berwolbachia dapat dengan mudah berkembang biak di populasi nyamuk lokal. Dari analisis data yang dilakukan di kota Cairns Australia, didapatkan kasus demam berdarah menunjukan pengurangan hingga 96% penularan lokal selama lima tahun di lokasi Wolbachia ditemukan. Penelitian juga telah dilakukan di Yogyakarta melalui studi bernama AWED atau Aplikasi Wolbachia untuk Eliminasi Dengue, dengan hasil insiden kasus demam berdarah secara signifikan lebih rendah pada kelompok yang didapakan nyamuk Wolbachia dengan perlindungan sebesar 77%.

Penurunan Angka Kejadian Demam Berdarah di Yogyakarta setelah dilakukan uji coba dengan Wolbacha ini menjadi satu pintu terbukanya upaya Indonesia dalam mengurangi kasus demam berdarah. Semoga kedepannya, studi terhadap hal ini dapat terus dikembangkan hingga dapat menekan insiden kasus demam berdarah secara nasional.

Pustaka :

Pinto, dkk. 2021. Effectiveness od Wolbachia-infected mosquito deployments in reducing the incidence of dengue and other Aedes-borne disease in Niteoi, Brazil: A quasi-experimental study. Diakses melalui https://journals.plos.org/plosntds/article?id=10.1371/journal.pntd.0009556 pada tanggal 1 Desember 2023.

Schaefer, T, dkk. 2022. Dengue Fever. Diakses melalui https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430732/ pada tanggal 1 Desember 2023.

Utarini, A. dkk., 2021. Efficacy od Wolbachia- infected mosquito deployments for control of dengue. Diakses melalui https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8103655/ pada tanggal 1 Desember 2023.