Rabu, 03 April 2024 11:33 WIB

Apakah Vaping Lebih Aman daripada Merokok?

Responsive image
465
dr. Putri Pratama - RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta

Saat ini lebih sedikit orang yang merokok atau baru memulai merokok dibandingkan sebelumnya, banyak orang yang menggunakan bentuk lain dari tembakau dan sistem penghantaran nikotin elektronik. Peningkatan penggunaan rokok elektrik (juga disebut vaping) oleh anak-anak dan remaja dalam beberapa tahun terakhir merupakan ancaman kesehatan masyarakat yang serius. Perangkat yang dioperasikan dengan menggunakan baterai ini tersedia dalam berbagai bentuk dan dapat terlihat seperti rokok konvensional, pena, atau bahkan gadget berteknologi canggih.

Pengguna rokok elektrik menghirup dan menghembuskan aerosol yang berbentuk amun uap nmetode menghirup nikotin seperti ini menimbulkan risiko kesehatan baik  pengguna dan bukan pengguna. Oleh karena itu, peningkatan penggunaan rokok elektrik, terutama di kalangan anak muda, adalah tren berbahaya dengan risiko kesehatan yang nyata. Karena berbagai alasan, rokok elektrik tidak boleh dipromosikan sebagai alternatif yang aman untuk merokok.

Penggunaan rokok elektrik membawa banyak kerugian dengan sedikit potensi keuntungan dimana para promotor rokok elektrik mengklaim bahwa perangkat ini dapat membantu orang berhenti merokok. Namun, lebih banyak bukti diperlukan untuk menentukan apakah beralih ke rokok elektrik merupakan cara yang efektif untuk berhenti merokok. Bahkan penelitian menunjukkan bahwa pengguna lebih cenderung untuk terus merokok bersama dengan vaping, yang disebut sebagai "penggunaan ganda". Meskipun aerosol rokok elektrik tidak mengandung semua kontaminan dalam asap tembakau, namun tetap saja tidak memberikan jaminan keamanan penggunaannya terhadap kesehatan. Berikut adalah beberapa alasannya:

  • Sebagian besar rokok elektrik menghantarkan nikotin yang sangat adiktif dan dapat membahayakan perkembangan otak remaja, anak-anak, dan janin pada wanita yang menggunakan vape saat hamil. Beberapa jenis rokok elektrik  bahkan membuat pengguna terpapar nikotin lebih banyak daripada rokok tradisional.
  • Selain nikotin, uap rokok elektrik juga mengandung zat-zat yang berpotensi berbahaya seperti diacetyl (bahan kimia yang terkait dengan penyakit paru-paru yang serius), bahan kimia penyebab kanker, senyawa organik yang mudah menguap (volatile organic compounds), dan logam berat seperti nikel dan timah. Pengguna menghirup kontaminan beracun ini, dan orang yang tidak menggunakan rokok elektrik di dekatnya juga berisiko terpapar.
  • Cairan yang digunakan dalam rokok elektrik bisa berbahaya, bahkan terlepas dari tujuan penggunaannya. Efek toksik cairan tersebut dapat mengkontaminasi anak dan orang dewasa dapat  karena proses menelan, menghirup, atau menyerap cairan tersebut melalui kulit atau mata.
  • Rokok elektrik telah dikaitkan dengan ribuan kasus cedera paru-paru yang serius, yang beberapa di antaranya bahkan mengakibatkan kematian. Meskipun penyebab pastinya masih belum diketahui, CDC merekomendasikan agar masyarakat tidak menggunakan rokok elektrik.

Meningkatnya popularitas vaping dapat "menormalkan kembali" kebiasaan merokok, yang telah menurun selama bertahun-tahun. Inilah ancaman terbesar rokok elektrik terhadap kesehatan masyarakat yaitu menyia-nyiakan hasil yang diperoleh dengan susah payah dalam upaya global untuk menekan kebiasaan merokok yang  akan menjadi bencana besar di kemudian hari. Merokok masih menjadi penyebab utama kematian yang dapat dicegah dan bertanggung jawab atas 480.000 nyawa orang Amerika yang hilang setiap tahun.

Rokok elektrik merupakan ancaman bagi anak-anak dan remaja. Perusahaan tembakau terus ingin memikat generasi baru pada nikotin dan merokok dan rela menghabiskan lebih dari $8,6 miliar untuk pemasaran agresif pada tahun 2017 yang sebanding dengan lebih dari $23 juta setiap hari dan hampir $1 juta setiap jam.  Pada tahun 2016, hampir 80% siswa sekolah menengah- yaitu 4 dari 5 anak - terpapar iklan rokok elektrik. Dan saat ini, rokok elektrik sekarang menjadi bentuk penggunaan tembakau yang paling umum digunakan oleh anak-anak dan remaja. Pada tahun 2018, penggunaan oleh siswa sekolah menengah di AS meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Banyak anak muda mengatakan bahwa mereka telah mencoba rokok elektrik sebagian karena rasanya yang menarik. Lebih dari 80% pengguna remaja mengatakan bahwa produk rokok elektrik pertama mereka adalah yang beraroma.

American Heart Association (AHA) memiliki pandangan  bahwa penggunaan e-rokok di kalangan anak muda sebagai "masalah kesehatan masyarakat" dan dibutuhkan lebih banyak upaya dan penelitian. Oleh karena itu pentingnya advokasi kebijakan yang kuat yang memuat kandungan sebagai berikut:

-       Memasukkan rokok elektrik ke dalam undang-undang bebas asap rokok.

-       Mengatur dan mengenakan pajak pada rokok elektrik dengan cara yang sama seperti produk              tembakau lainnya.

-       Menghilangkan semua perasa, termasuk mentol, yang membuat produk ini lebih menarik bagi            anak-anak dan remaja.

-       Menegakkan peraturan yang menaikkan usia minimum untuk penjualan produk tembakau dari           18 menjadi 21 tahun.

-       Otoritasi regulasi Badan Pengawas Obat dan Makanan atas rokok elektrik bersama dengan produk tembakau lainnya.

Efek kesehatan jangka panjang dari rokok elektrik belum dipahami dengan baik. Namun, ilmu pengetahuan dengan jelas menunjukkan bahwa vaping bukanlah alternatif yang aman atau sehat untuk merokok. Oleh karena itu, dapat dirumuskan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

  • Anak-anak, remaja, dan wanita hamil tidak boleh menggunakan atau terpapar rokok elektrik.
  • Orang – orang yang mencoba berhenti merokok atau menggunakan produk tembakau harus mencoba terapi berhenti merokok yang sudah terbukti efektif sebelum mempertimbangkan untuk menggunakan rokok elektrik, yang belum terbukti efektif.
  • Orang yang saat ini tidak merokok atau menggunakan produk tembakau sebaiknya tidak menggunakan rokok elektrik.

Berbagai penelitain tentang konsekuensi kesehatan dari rokok elektrik dan tren produk tembakau lainnya yang bertujuan untuk menarik generasi pengguna baru masih sangat diperlukan. Di satu sisi American Heart Association telah merekomendasikan metode yang telah terbukti berhasil berhenti merokok yang dapat diaplikasikan dalam lima langkah sederhana yaitu:

1.    Tetapkan hari berhenti. Pilih tanggal dalam tujuh hari ke depan saat akan berhenti merokok atau vaping dan beri tahu keluarga, anggota keluarga, dan teman yang kemungkinan besar akan mendukung upaya pemberhentian

2.    Pilih metode untuk berhenti. Ada beberapa cara untuk melakukannya:

-       Berhenti sekaligus pada Hari Berhenti Anda.

-       Mengurangi jumlah rokok per hari atau berapa kali Anda menggunakan vape sampai Anda                  berhenti sepenuhnya.

-       Merokok hanya sebagian dari setiap batang rokok. Jika Anda menggunakan ini metode ini,                  Anda  perlu menghitung berapa banyak isapan yang Anda ambil dari setiap batang rokok dan              kurangi jumlahnya setiap dua hingga tiga hari.

3.    Putuskan apakah diperlukan obat-obatan atau bantuan lainnya untuk berhenti dengan berbicara kepada tenaga kesehatan profesional untuk menentukan obat mana yang tdapat digunakan serta bagaimana instruksi instruksi untuk menggunakannya termasuk terapi pengganti nikotin (permen karet, pelega tenggorokan, semprotan, koyo atau inhaler) atau obat resep, seperti bupropion hidroklorida atau varenicline.

4.    Rencanakan hari berhenti dengan menyingkirkan semua rokok, korek api, asbak, dan produk rokok di rumah, kantor, dan mobil. Temukan aktivitas pengganti yang sehat seperti berjalan-jalan dan membawa permen karet atau permen mint tanpa gula kemanapun bepergian atau dengan mengunyah wortel atau batang seledri.

5.    Berhentilah merokok pada Hari Berhenti Merokok

Merokok merusak hampir semua jaringan dan organ tubuh, termasuk jantung dan pembuluh darah. Nikotin, salah satu bahan kimia utama dalam rokok, menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dan tekanan darah meningkat. Karbon monoksida dari merokok juga dapat mengkontaminasi darah dan menggantikan oksigen. Bukan hanya perokok namun juga yang terpapar asap rokok yang akan  dirugikan, oleh karena itu selayaknya orang yang  merokok atau menggunakan vape, mengkhawatirkan pengaruhnya terhadap kesehatan diri sendiri dan juga kesehatan orang yang dicintai, maupun orang lain di sekitarnya.  Memutuskan untuk berhenti merokok  suatu langkah yang sanagt besar.

 

Referensi:

https://www.heart.org/en/healthy-living/healthy-lifestyle/quit-smoking-tobacco/is-vaping-safer-than-smoking

https://www.heart.org/-/media/files/health-topics/answers-by-heart/how-can-i-quit-smoking.pdf

Sumber gambar:  canva.com