Senin, 05 Mei 2025 15:57 WIB

Donor Darah Saat Puasa: Tinjauan Ilmiah dan Kesehatan

Responsive image
7
Reni Novitasari, Listya Noor Seta dan Ari Setiawan - RSUP dr. Sardjito Yogyakarta

Tahukah Anda bahwa selama bulan puasa, stok darah di Rumah Sakit seringkali menipis? Banyak pendonor yang menunda donor karena takut merasa lemas saat berpuasa. Padahal, kebutuhan darah tidak pernah berhenti, baik untuk pasien kecelakaan, ibu melahirkan, penderita kanker, hingga pasien thalassemia yang harus transfusi rutin. Donor darah selama bulan puasa Ramadan sering kali menjadi perdebatan, terutama terkait dampaknya terhadap tubuh dan status ibadah puasa. Sebagian orang khawatir bahwa mendonorkan darah saat berpuasa dapat menyebabkan tubuh lemas atau bahkan membatalkan puasa. Namun, sejumlah penelitian ilmiah dari dalam dan luar negeri menunjukkan bahwa donor darah saat puasa tetap aman dilakukan, bahkan memiliki sejumlah manfaat kesehatan.

1. Donor Darah Tidak Membatalkan Puasa

Secara syariat Islam, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menegaskan bahwa donor darah tidak membatalkan puasa. MUI menyatakan bahwa donor darah termasuk kategori “mengeluarkan sesuatu dari tubuh,” yang tidak membatalkan puasa sebagaimana injeksi, pengambilan darah untuk tes laboratorium, atau vaksinasi.

2. Penelitian Internasional: Studi di Aljazair tentang Donor Darah Selama Ramadan

Penelitian yang dilakukan oleh Zerdoumi et al. (2022) di Aljazair menyatakan bahwa puasa Ramadan tidak mempengaruhi secara signifikan kondisi kesehatan pendonor darah. Dalam studi observasional terhadap 10.145 donasi darah, ditemukan bahwa donor darah tetap dapat dilakukan tanpa risiko serius asalkan dilakukan pada waktu yang tepat dan pendonor dalam kondisi sehat.

3. Efek Kesehatan Puasa Ramadan secara Umum

Penelitian lain yang diterbitkan di jurnal Frontiers in Nutrition (2014)menyatakan bahwa puasa Ramadan memiliki efek positif terhadap kadar gula darah, lipid, dan tekanan darah. Kondisi ini secara tidak langsung juga mendukung bahwa tubuh dalam keadaan puasa tetap mampu menjalani proses donor darah dengan aman.

4. Manfaat Kesehatan Donor Darah

Donor darah diketahui dapat mengurangi kelebihan zat besi dalam tubuh, menurunkan tekanan darah, serta merangsang regenerasi sel darah merah baru. Studi oleh Salvin et al. (2019) menunjukkan bahwa donor darah rutin dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.

Donor darah saat berpuasa adalah praktik yang aman secara medis dan tidak membatalkan puasa menurut hukum Islam. Berbagai studi dari Indonesia maupun internasional menunjukkan bahwa dengan pemilihan waktu yang tepat dan kondisi tubuh yang sehat, donor darahsaat puasa tidak hanya aman tetapi juga membawa manfaat kesehatan.

 

Referensi :

Majelis Ulama Indonesia. (2021). Fatwa MUI Nomor 23 Tahun 2021 tentang Vaksinasi COVID-19 saat Puasa.

Zerdoumi, Y., et al. (2022). "Impact of Ramadan fasting on blood donation: A population-based study in Algeria." African Journal of Laboratory Medicine, 11(1), a1547.

Kul, S., Sava?, E., Öztürk, Z. A., & Karada?, G. (2014). "Does Ramadan fasting alter body weight and blood lipids and fasting blood glucose in a healthy population? A meta-analysis." Frontiers in Nutrition, 1, 1.
Salvin, H. E., et al. (2019). "Iron stores and blood donation: a review." Transfusion Medicine Reviews, 33(3), 154–161.