Rabu, 28 Mei 2025 16:02 WIB

Mengenal Diare pada Anak

Responsive image
85
Rina Kristiani, S.Kep.,Ns - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering dari biasanya, tiga kali atau lebih dalam satu hari. Diare merupakan penyakit ditandai dengan meningkatnya frekuensi buang air besar >3 kali sehari disertai perubahan konsistensi tinja (menjadi lebih cair atau setengah padat) dengan atau tanpa lendir atau darah. Penyebabnya terutama karena bakteri, virus, dan parasit yang biasa menyerang pada bayi dan anak.

Penyebab

Penyebab Diare pada anak bermacam-macam, tetapi secara umum Diare pada anak disebabkan oleh :

1.  Infeksi, baik virus maupun bakteri maupun parasit.

2.  Alergi makanan, intoleransi laktosa (kondisi di mana tubuh tidak mampu mencerna gula alami yang terdapat dalam susu dan produk susu), peradangan pada usus, efek samping obat hingga konsumsi makanan yang terkontaminasi.

3.  Diare pada anak yang sering terjadi disebabkan oleh infeksi virus. Untuk kondisi diare yang disebabkan oleh infeksi virus, biasanya dapat membaik seiring dengan meningkatnya daya tahan tubuh untuk melawan virus.

Gejala

Gejala Diare pada anak umumnya meliputi :

1.  Perut kembung

2.  Mual dan muntah

3.  Demam

4.  Nafsu makan menurun

5.  Tubuh lemas

6.  Nyeri perut dan kram

Penularan

Penularan Diare pada anak umumnya ditularkan melalui :

1.  Penularan Diare terjadi melalui infeksi (kuman penyakit) seperti bakteri, virus dan parasit. Biasanya menyebar melalui makanan / minuman yang tercemar atau kontak langsung dengan tinja penderita

2.  Penularan bisa juga terjadi karena menurunnya daya tahan tubuh yang disebabkan kurangnya asupan ASI kepada bayi sampai 2 tahun atau lebih. Di dalam ASI terdapat antibodi yang dapat melindungi bayi dari kuman penyakit. Kurang gizi / malnutrisi terutama anak yang gizi buruk akan mudah terkena Diare

3.  Hal yang penting soal penyebaran Diare adalah tergantung pada perilaku dan faktor lingkungan. Penyakit Diare adalah penyakit yang berbasis lingkungan yang faktor utamanya dari kontaminasi air atau tinja yang berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat.

Penanganan Diare pada Anak

Penanganan diare pada anak fokus pada pencegahan dehidrasi yakni :

1.  Memberikan ASI lebih sering dan lebih lama dari biasanya.

2.  Pemberian oralit untuk mencegah dehidrasi sampai diare berhenti.

3.  Memberikan obat Zinc yang tersedia di apotek, Puskesmas, dan rumah sakit. Diberikan sekali sehari selama 10 hari berturut-turut meskipun Diare sudah berhenti. Zinc dapat mengurangi parahnya Diare, mengurangi durasi dan mencegah berulangnya Diare 2 sampai 3 bulan ke depan.

4.  Memberikan cairan rumah tangga, seperti sayur, kuah sup, dan air mineral.

5.  Segera membawa balita Diare ke sarana kesehatan.

6.  Pemberian makanan sesuai umur :

a.   Bayi berusia 0-6 bulan : hanya diberikan ASI sesuai keinginan anak, paling sedikit 8 kali sehari (pagi, siang, maupun malam hari). Jangan berikan makanan atau minuman lain selain ASI.

b.   Bayi berusia 6-24 bulan : teruskan pemberian ASI, mulai memberikan Makanan Pendamping ASI (MP ASI) yang teksturnya lembut seperti bubur, susu, dan pisang.

c.   Balita umur 9 sampai 12 bulan : teruskan pemberian ASI, berikan MP ASI lebih padat dan kasar seperti nasi tim, bubur nasi, tambahkan telur / ayam / ikan / tempe / wortel / kacang hijau.

d.   Balita umur 12 sampai 24 bulan : teruskan pemberian ASI, berikan makanan keluarga secara bertahap sesuai dengan kemampuan anak.

e.   Balita umur 2 tahun lebih : berikan makanan keluarga 3x sehari, sebanyak 1/3-1/2 porsi makan orang dewasa. Berikan pula makanan selingan kaya gizi 2x sehari di antara waktu makan.

 

Referensi :

Anggraini Debie, dkk. 2022. Diare pada Anak. Department of Clinical Pathology Faculty of Medicine Baiturrahmah University Padang. Sciena, Vol I Nomor 4.

Iqbal Fikry Ahmad, dkk. 2022. Pengaruh Perilaku Hidup Bersih dan Sehat terhadap Kejadian Diare pada Anak Sekolah. Departemen Infeksi Tropis dan Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako Palu. Jurnal Medical Profession (MedPro). Volume 4 Nomor 3.