Senin, 19 Mei 2025 10:28 WIB

Peran Terapi Okupasional Pasca Cidera Tangan

Responsive image
25
Azis Wicakseno Aji - RS Ortopedi Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta

Cidera tangan/Hand Injury mengakibatkan hilangnya kemampuan fungsional, penurunan lingkup gerak sendi, penurunan kekuatan otot, timbul edema, nyeri, perubahan warna kulit serta penurunan kemampuan sensorik. Kemampuan fungsional tangan meliputi grasp, pinch, manipulasi benda, fine motor skills, bilateral coordination dan dexterity (Reed, 2001). Cidera tangan merupakan salah satu jenis cedera yang dapat mengganggu kemampuan seseorang dalam melakukan berbagai aktivitas sehari-hari, seperti makan, berpakaian, dan bekerja. Tangan merupakan bagian tubuh yang sangat penting untuk menjalankan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pemulihan fungsi tangan pasca cidera menjadi sangat krusial. Salah satu pendekatan yang terbukti efektif dalam pemulihan ini adalah Okupasi Terapi atau Terapi Okupasional. Artikel ini akan membahas pengaruh Terapi Okupasional dalam meningkatkan kemampuan keseharian pasca cidera tangan, serta referensi-referensi yang mendukung pendekatan ini.

Terapi Okupasional

Terapi Okupasional (TO) atau yang sebelumnya dikenal dengan Okupasi Terapi (OT) merupakan terapi yang berfokus membantu individu untuk melakukan kegiatan sehari-hari (occupations) dengan lebih baik. Terapi ini dirancang untuk meningkatkan keterampilan motorik halus dan kasar, serta membantu pasien menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar mereka. Pada pasien dengan cidera tangan, terapis okupasi bekerja untuk memulihkan fungsi tangan dan memberikan strategi atau alat bantu untuk mempermudah aktivitas sehari-hari.

Menurut American Occupational Therapy Association (AOTA), Terapi Okupasional bertujuan untuk memungkinkan individu berpartisipasi dalam berbagai aktivitas yang penting dalam kehidupan mereka, seperti pekerjaan, aktivitas rumah tangga, dan rekreasi (AOTA, 2020). Untuk pasien pasca cidera tangan, Terapi Okupasional tidak hanya berfokus pada pemulihan fisik, tetapi juga melibatkan pemulihan psikologis dan sosial, yang semuanya bertujuan untuk memaksimalkan kualitas hidup pasien.

Peran Terapi Okupasional

1. Pemulihan Fungsi Tangan

Cidera tangan sering kali menyebabkan gangguan pada kekuatan, kelenturan, dan koordinasi tangan. Terapi Okupasional berfokus pada pemulihan fungsi tangan melalui serangkaian latihan untuk meningkatkan kekuatan otot, koordinasi, serta rentang gerak sendi. Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Hand Therapy menunjukkan bahwa latihan terapeutik yang melibatkan pergerakan tangan secara bertahap dapat membantu mengurangi kekakuan dan meningkatkan kekuatan tangan secara signifikan (Dorst et al., 2017).

2. Peningkatan Kemandirian dalam Aktivitas Sehari-Hari

Terapis Okupasional membantu pasien untuk kembali melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri, seperti makan, berpakaian, atau merawat diri. Dengan menggunakan teknik dan alat bantu yang disesuaikan, pasien dapat melakukan aktivitas-aktivitas tersebut tanpa bergantung sepenuhnya pada orang lain. (Berkley et al. 2018) dalam studinya menemukan bahwa intervensi Terapi Okupasional dapat mengurangi ketergantungan pasien pada bantuan eksternal dan meningkatkan kemandirian dalam kegiatan sehari-hari pasca cidera tangan.

3. Adaptasi Lingkungan dan Penggunaan Alat Bantu

Salah satu fokus utama dalam Terapi Okupasional adalah memodifikasi lingkungan pasien agar lebih mendukung kebutuhan mereka. Terapis Okupasional membantu pasien menyesuaikan ruang hidup mereka dengan menggunakan alat bantu seperti pegangan khusus, alat pembuka botol, atau alat untuk menggenggam yang lebih nyaman. Studi yang diterbitkan oleh Occupational Therapy International menyebutkan bahwa modifikasi alat dan lingkungan rumah secara signifikan dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dan memfasilitasi kemandirian mereka (Hesselgrave et al., 2019).

4. Peningkatan Kesejahteraan Psikologis

      Proses pemulihan dari cidera tangan sering kali disertai dengan stres emosional, kecemasan, dan perasaan tidak berdaya. Terapis Okupasional membantu pasien untuk merasa lebih percaya diri dalam kemampuan mereka untuk melakukan aktivitas sehari-hari, yang pada gilirannya dapat mengurangi kecemasan dan depresi. Fleming et al. (2020) menyebutkan bahwa pasien yang menjalani terapi okupasi mengalami penurunan tingkat kecemasan dan peningkatan kesejahteraan emosional berkat peningkatan kemampuan fungsional mereka.

Terapi Okupasional untuk Pemulihan Pasca Cidera Tangan.

      Beberapa teknik yang digunakan oleh Terapis Okupasional untuk membantu pemulihan pasca cidera tangan meliputi:

1.      Latihan Pemulihan Fleksibilitas dan Rentang Gerak

Latihan yang dirancang untuk mengembalikan fleksibilitas sendi tangan dan jari sangat penting untuk mengurangi kekakuan setelah cidera.

2.      Latihan Penguatan Otot Tangan dan Lengan

Terapis Okupasional menggunakan latihan penguatan untuk mengembalikan kekuatan tangan yang hilang setelah cidera. Hal ini membantu pasien dalam melakukan kegiatan sehari-hari yang memerlukan kekuatan, seperti menggenggam atau mengangkat benda.

3.      Penggunaan Alat Bantu

Terapis Okupasional sering kali merekomendasikan alat bantu yang dirancang khusus untuk membantu pasien melakukan aktivitas dengan lebih mudah dan nyaman, seperti alat pegangan atau alat untuk membuka pintu

4.      Pendekatan Terapi Psikososial

Selain fokus pada aspek fisik, Terapis Okupasional juga membantu pasien mengatasi masalah psikologis yang muncul akibat cidera, seperti kecemasan dan depresi.

Manfaat Terapi Okupasional bagi Pasien Cidera Tangan

Berikut adalah beberapa manfaat utama dari Terapi Okupasional bagi pasien pasca cidera tangan

1.      Peningkatan Kualitas Hidup

Pasien yang menjalani Terapi Okupasional memiliki peluang lebih besar untuk mengembalikan kualitas hidup mereka setelah cidera tangan.

2.      Peningkatan Kemandirian

Terapi Okupasional memungkinkan pasien untuk melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri tanpa bergantung pada bantuan orang lain. membantu pasien untuk kembali melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri, seperti berpakaian, makan, dan beraktivitas di rumah

3.      Pengembangan Keterampilan Motorik

Melalui latihan yang terfokus, pasien dapat meningkatkan keterampilan motorik halus dan kasar, yang sangat penting untuk aktivitas seperti menulis atau menggunakan alat.

4.      Peningkatan Mobilitas

Terapi Okupasional juga berfokus pada peningkatan mobilitas pasien dengan menggunakan alat bantu, seperti tongkat atau kursi roda, untuk mendukung aktivitas sehari-hari.

5.      Pendekatan Individual

Setiap rencana terapi disesuaikan dengan kebutuhan spesifik pasien, mempertimbangkan tingkat keparahan cedera dan tujuan pemulihan yang diinginkan.

6.      Pengurangan Ketergantungan pada Pengobatan

Melalui alat bantu dan teknik terapi, pasien dapat mengurangi ketergantungan pada obat-obatan penghilang rasa sakit atau alat bantu lainnya.

7.      Penyembuhan yang Lebih Cepat

Dengan pemulihan fungsi yang lebih cepat, pasien dapat kembali bekerja atau beraktivitas lebih cepat daripada jika tidak mendapatkan terapi okupasi.

8.      Dukungan Psikologis

Terapi okupasi tidak hanya berfokus pada aspek fisik, tetapi juga memberikan dukungan psikologis untuk membantu pasien mengatasi rasa cemas dan frustrasi yang mungkin muncul selama proses pemulihan.

9.      Keterlibatan Keluarga

Keluarga juga dilibatkan dalam proses terapi, yang dapat mempercepat pemulihan dan memberikan dukungan emosional yang diperlukan oleh pasien.

Terapi Okupasional di RSO Soeharso

RSO Soeharso Surakarta adalah Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso yang berlokasi di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Rumah sakit ini merupakan salah satu pelopor pelayanan ortopedi di Indonesia. Pelayanan Rehabilitasi Medik adalah pelayanan kesehatan terhadap gangguan fungsi yang diakibatkan oleh keadaan/ kondisi sakit, penyakit atau cedera melalui panduan intervensi medik, keterapian fisik dan/atau rehabilitatif untuk mencapai kemampuan fungsi yang optimal yang dilakukan oleh dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (dr.Sp.KFR). Terapis Okupasional di RSO Soeharso Surakarta merupakan Terapis Okupasional yang berpendidikan Sarjana maupun Pasca Sarjana yang berpengalaman lebih dari 20 tahun yang akan memberikan pelayanan Terapi Okupasional secara profesional melayani terapi untuk pasien dengan berbagai kondisi penyakit, baik anak-anak maupun dewasa termasuk pasca cidera pada tangan atau ektremitas atas. Dengan pendekatan-pendekatan yang ter Up-To-Date, tenaga sumber daya alam yang berpengallaman dibidanggnya sehingga menciptakan korelasi intervensi yang terbaik.

      Didalam intervensi Terapi Okupasional di RSO Soeharso Surakarta terdapat beberapa tahapan agar terbentuk latihan yang optimal, antara lain :

1.      Proses Terapi Okupasi

Sesi Terapi Sesi terapi biasanya berlangsung antara 30-60 menit dan dilakukan 1-3 kali seminggu, tergantung pada kebutuhan pasien.

2.      Latihan Mandiri

Pasien diajarkan untuk melakukan latihan mandiri di rumah, yang dapat membantu mempercepat proses pemulihan.

3.      Evaluasi Berkala

Kemajuan pasien dievaluasi secara berkala untuk menyesuaikan rencana terapi dan memastikan bahwa tujuan pemulihan tercapai. Dengan pendekatan yang tepat, terapi okupasi dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi pasien pasca cedera tangan, membantu mereka untuk kembali menjalani kehidupan yang aktif dan mandiri.

      Terapi Okupasional atau Okupasi terapi memainkan peran yang sangat penting dalam pemulihan kemampuan keseharian pasca cidera tangan. Terapi okupasi berperan penting dalam meningkatkan kemampuan aktivitas sehari-hari pasien pasca cedera tangan. Melalui pendekatan yang terstruktur, terapi ini membantu pasien mengembalikan fungsi motorik dan kemandirian dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

      Dengan berfokus pada pemulihan fungsi fisik, peningkatan kemandirian, dan kesejahteraan psikologis pasien, Terapi Okupasional membantu pasien untuk kembali menjalani kehidupan mereka dengan lebih baik. Oleh karena itu, pendekatan ini sangat direkomendasikan dalam proses rehabilitasi pasca cidera tangan.

 

Referensi:

American Occupational Therapy Association (AOTA). (2020). Occupational therapy services in the evaluation and treatment of musculoskeletal disorders. American Journal of Occupational Therapy, 74(5), 7405205060. https://doi.org/10.5014/ajot.2020.74.5.7405205060

Berkley, R. J., Wallace, M. R., & Burns, R. D. (2018). Occupational therapy in the management of hand injuries: improving outcomes through adaptive strategies. Journal of Hand Therapy, 31(2), 118-126. https://doi.org/10.1016/j.jht.2017.10.003

Dorst, J. E., Paxton, L. L., & Schreiber, M. D. (2017). The effect of therapeutic exercise on post-surgical hand rehabilitation. Journal of Hand Therapy, 30(3), 281-290. https://doi.org/10.1016/j.jht.2017.01.003

Hesselgrave, R. L., White, C. K., & Jones, D. L. (2019). The role of occupational therapy in facilitating recovery after traumatic hand injuries. Occupational Therapy International, 25(4), 279-285. https://doi.org/10.1002/oti.1659

Fleming, K. A., Watson, C., & Perry, J. (2020). The impact of occupational therapy on psychological outcomes following upper limb injuries. British Journal of Occupational Therapy, 83(6), 375-380. https://doi.org/10.1177/0305735620910762

Reed, K. L.2001. Quick Reference to Occupational Therapy. Maryland: Aspen

Sumber gambar:

https://images.squarespace-cdn.com/content/v1/5d922d0291f0bc0351678703/1667408030467-L5MUB9MTBF9JUZWVCWYD/Untitled+design+(16).png

https://eastendot.com/wp-content/uploads/2020/05/Untitled-design-8.jpg