Antioksidan adalah senyawa yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dihasilkan secara alami dalam tubuh saat melakukan proses metabolisme atau sebagai respon terhadap paparan polusi, sinar matahari rokok dan bahan kimia berbahaya lainnya. Jika jumlah radikal bebas dalam tubuh terlalu tinggi, bisa terjadi kondisi yang disebut stres oksidatif, yang dapat merusak sel dan DNA. Hal ini merupakan salah satu pemicu berbagai penyakit degeneratif seperti kanker, penyakit jantung, diabetes dan penuaan dini.
Jenis Antioksidan
Jenis antioksidan ada 2 (dua) yaitu :
1. Antioksidan alami
Secara alami beberapa jenis tumbuhan merupakan sumber antioksidan, hal ini dapat ditemukan pada beberapa jenis sayuran, buah-buahan segar, beberapa jenis tumbuhan dan rempah-rempah. Semua antioksidan alami mudah diserap oleh usus dan didistribusikan ke seluruh tubuh. Antioksidan alami digolongkan menjadi enzim dan vitamin.
2. Antioksidan sintetik
Senyawa antioksidan sintetik memiliki fungsi menangkap radikal bebas dan menghentikan reaksi berantai. Contoh antioksidan sintetik antara lain Butylated Hydroxyl Anisole (BHA), Butylated Hydroxyrotoluene (BHT), Propyl Gallate (PG) dan Metal Chelating Agent (EDTA), Tertiary Butyl Hydroquinone (TBHQ), Nordihydro Guaretic Acid (NDGA). Ditambahkan di produk makanan untuk menstabilkan makanan agar tidak cepat rusak oleh radikal bebas. Ada standar penambahan sesuai dengan aturan berlaku.
Peran Antioksidan Dalam Tubuh
Antioksidan bekerja dengan cara menetralkan radikal bebas sebelum bisa merusak sel-sel tubuh. Peran penting antioksidan yaitu :
1. Melindungi sel dan jaringan tubuh, antioksidan mencegah kerusakan oksidatif pada sel dan jaringan.
2. Mencegah penuaan dini, antioksidan seperti vitamin C dan E membantu menjaga elastisitas kulit dan memperlambat tanda-tanda penuaan.
3. Menurunkan risiko penyakit kronis, konsumsi makanan kaya antioksidan dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung, kanker dan gangguan neuro-degeneratif seperti Alzheimer.
4. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh, antioksidan membantu memperkuat pertahanan tubuh terhadap infeksi dan peradangan.
Sumber Alami Antioksidan
Tubuh manusia memproduksi sebagian kecil antioksidan secara alami namun sebagian besar diperoleh dari makanan yaitu :
1. Buah dan sayur berwarna terang seperti blueberry, stroberi, anggur merah, wortel, bayam dan brokoli.
2. Makanan tinggi vitamin C dan E antara lain jeruk, kiwi, kacang-kacangan dan minyak sayur.
3. Teh hijau dan cokelat hitam yang mengandung flavonoid.
4. Rempah-rempah alami seperti kunyit dan jahe.
Apakah Suplemen Antioksidan Diperlukan?
Meskipun suplemen antioksidan tersedia, sebaiknya tetap mengutamakan asupan dari makanan alami. Suplemen dosis tinggi justru bisa berdampak negatif jika dikonsumsi berlebihan. Misalnya kelebihan vitamin E atau beta-karoten dalam bentuk suplemen dikaitkan dengan peningkatan risiko beberapa penyakit tertentu.
Antioksidan memiliki manfaat dalam tubuh yaitu mencegah kerusakan berlebih dari radikal bebas. Sumber bahan makanan kaya antioksidan dapat ditemui pada makanan sehari-hari. Agar tercukupi dengan baik, sebaiknya menjaga pola makan gizi seimbang. Tidak ada makanan yang memiliki nutrisi yang lengkap, adanya berbagai makanan yang dapat saling melengkapi kebutuhan nutrisi kita sehari-hari.
Referensi :
Soedarini dan R. Probo Y.N. 2019. Antioksidan Bahan Pangan dan Pengukuran Aktivitasnya. Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
Rahmi, Hayatul. 2017. Review : Aktivitas Antioksidan dari Berbagai Sumber Buah-buahan di Indonesia. Jurnal Agrotek Indonesia Fakultas Pertanian Universitas Muslim Indonesia Makassar.