Rabu, 10 September 2025 14:50 WIB

Kenali Gout Penyakit Akibat Asam Urat yang Bisa Mengganggu Aktivitas

Responsive image
49
Promosi Kesehatan Tim Kerja Hukum dan Humas - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Gout adalah sekelompok penyakit heterogen yang disebabkan oleh pengendapan kristal Na-urat dalam jaringan, akibat kadar asam urat dalam cairan ekstra-seluler yang lewat jenuh. Manifestasi klinis dapat berupa artritis gout akut, deposit kristal Na-urat dalam jaringan (tofus), batu asam urat pada traktus urinarius dan nefropati interstitialis atau nefropati gout. Dalam praktek sehari-hari, yang dimaksud dengan gout ialah artritis gout baik akut maupun kronik. Kelainan metabolik yang mendasari gout ialah hiperurisemia. Hiperurisemia terjadi akibat peningkatan produksi asam urat dalam tubuh (overpoducers) atau berkurangnya ekskresi asam urat melalui ginjal (underexcreters). Lama dan beratnya hiperurisemia berkorelasi secara langsung dengan kemungkinan timbulnya artritis gout dan batu asam urat traktus urinarius, dan dengan umur awitan manifestasi klinis gout. Pada gout sering ditemukan komorbiditas misalnya obesitas, hipertensi, penyakit ginjal dan dislipidemia. Diagnosis pasti gout dapat ditegakkan jika ditemukan kristal urat dalam cairan sendi atau tofus. Tujuan pengobatan adalah mengobati serangan akut, meredakan nyeri dan inflamasi dengan cepat dan aman, mencegah serangan dikemudian hari dan mencegah komplikasi seperti pembentukan tofus, batu ginjal dan artropati destruktif. Diet dan perubahan cara hidup merupakan komponen yang penting dalam penatalaksanaan gout karena menurunkan kadar asam urat serum. Dengan pengobatan dini, pemantauan yang ketat disertai pendidikan terhadap penderita, prognosis umumnya baik. Sejumlah faktor risiko untuk pengembangan asam urat telah ditetapkan, termasuk hiperurisemiaemia, faktor genetik, faktor makanan, konsumsi alkohol, sindrom metabolik, hipertensi, obesitas, penggunaan diuretik dan penyakit ginjal kronis.

Mekanisme Terjadinya Gout

  • Gout terjadi ketika proses pengeluaran asam urat terganggu dan kadar asam urat meningkat secara berlebihan.
  • Kristal-kristal asam urat yang terbentuk akan menumpuk di sekitar sendi dan menyebabkan peradangan hebat.
  • Jaringan tubuh yang terkena menjadi meradang, menyebabkan rasa nyeri yang amat sangat.
  • Faktor genetik juga bisa mempengaruhi kemampuan tubuh dalam mengatasi asam urat, sehingga beberapa orang lebih rentan terhadap serangan gout daripada yang lainnya.

Penyebab Gout

  • Beberapa faktor yang dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat dalam tubuh antara lain adalah pola makan yang tidak sehat, kelebihan berat badan, konsumsi alkohol berlebihan, serta riwayat keluarga dengan riwayat gout.
  • Purin yang terdapat dalam makanan seperti daging merah, hati, dan makanan laut juga menjadi penyebab utama peningkatan kadar asam urat.
  • Selain itu, kondisi medis tertentu seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan gagal ginjal juga dapat meningkatkan risiko terkena gout.

Faktor Risiko

Kondisi yang berpotensi menimbulkan gout arthritis, antara lain :

  • Jenis kelamin pria.
  • Obesitas
  • Gagal jantung kongestif.
  • Hipertensi (tekanan darah tinggi).
  • Resistensi insulin (ketika pankreas memproduksi banyak insulin karena sel-sel di tubuh kurang bisa merespon dengan baik terhadap insulin) dan diabetes.
  • Gangguan metabolik
  • Penurunan fungsi ginjal.
  • Pemakaian obat-obatan tertentu, seperti obat yang meningkatkan produksi urine (diuretik) dan beberapa obat anti-hipertensi.
  • Meminum alkohol bisa meningkatkan risiko gout sebanding dengan jumlah konsumsinya.
  • Konsumsi makanan dan minuman yang tinggi fruktosa (salah satu jenis gula).
  • Konsumsi makanan tinggi purin, seperti daging merah, daging organ dalam, beberapa jenis makanan laut seperti ikan teri, sarden, kerang, scallop, trout, dan tuna.

Gejala Gout

Serangan gout biasanya datang tiba-tiba dan disertai dengan rasa nyeri yang sangat intens. Sendi yang paling sering terkena adalah sendi kaki, terutama ibu jari kaki.

  • Meliputi bengkak, kemerahan, dan rasa panas di sekitar sendi yang terkena.
  • Serangan ini bisa berlangsung selama beberapa hari atau bahkan minggu sebelum reda dengan sendirinya.
  • Serangan berulang gout bisa menjadi masalah kronis yang berdampak pada kualitas hidup sehari-hari.

Pengobatan Gout

Meskipun gout tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, ada banyak langkah pengobatan yang dapat membantu mengelola gejala dan mencegah serangan berulang.

  • Obat-obatan : dokter biasanya akan meresepkan obat anti-inflamasi non-steroid (OAINS) untuk mengurangi peradangan dan nyeri selama serangan gout. Selain itu, obat-obatan yang dapat mengurangi kadar asam urat dalam tubuh, seperti alopurinol dan probenesid, juga bisa direkomendasikan untuk mengurangi risiko serangan gout berulang.
  • Perubahan pola makan : menghindari makanan tinggi purin, seperti daging merah, hati, dan makanan laut, dapat membantu mengurangi kadar asam urat dalam tubuh. Sebaliknya, mengonsumsi makanan yang rendah purin, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, dapat membantu mencegah serangan gout.
  • Menjaga berat badan : kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko terkena gout. Dengan menjaga berat badan ideal, kita dapat mengurangi beban pada sendi dan mengurangi risiko serangan gout.
  • Menghindari alkohol berlebihan : konsumsi alkohol berlebihan dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat dalam tubuh. Menghindari minuman beralkohol atau mengonsumsinya dengan bijaksana dapat membantu mencegah serangan gout.

 

Referensi :

Irmawati RJ, dkk. 2022. Analisis Faktor Risiko Gout Arthritis. Jurnal Kesehatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tamalatea Makassar.

Zuljasri Albar. 2016. Gout : Diagnosis and Management. Jurnal Kesehatan Universitas Indonesia Jakarta.

Becker MA, Jolly M. 2005. Clinical Gout and the Pathogenesis of Hyperuricemia. In : Koopman WJ. ed. Arthritis and Allied Conditions. 15th ed. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins.

Wortmann RL, Kelley WN. 2005. Gout and Hyperuricemia. In : Kelley’s Textbook of Rheumatology 7th  ed., Harris Jr.ED et al (Eds.) Elsevier Saunders, Phil.

N. Fatimah. 2017. Efektifitas Senam Ergonomik Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Pada Lanjut Usia Dengan Arthritis Gout. Jurnal Kesehatan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

R. Fitriani, L. M. dkk. 2018. Hubungan Pola Makan dengan Kadar Asam Urat (Gout Artritis) pada Usia Dewasa 35-49 Tahun. Jurnal Keperawatan, Universitas Pahlawan Surabaya.

Sueni, Haniarti, dkk. 2018. Analisis Penyebab Faktor Risiko Terhadap Peningkatan Penderita Gout (Asam Urat) di Wilayah Kerja Puskesmas Suppa Kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang. Jurnal Kesehatan Universitas Samratulangi Menado.