Selasa, 23 Desember 2025 14:21 WIB

Advanced Technology pada Spinal Orthosis

Responsive image
11
Ardian Fatkur Rohman - RS Ortopedi Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta

Spinal Ortosis adalah Alat khusus yang digunakan dalam upaya untuk memperbaiki dan sebagai support bagi tulang belakang.

Spinal Ortosis memiliki fungsi antara lain:

  • Menstabilkan tulang belakang setelah terjadinya fraktur (pada kasus dengan atau tanpa defisit neurologis)
  • Membatasi pergerakan tulang belakang saat muncul rasa nyeri atau saat terjadi sprain.
  • Sebagai support postur tubuh dan mencegah terjadinya kelainan bentuk setelah terjadinya paralysis.
  • Sebagai stabilisasi postsurgical (pada kasus dengan atau tanpa fraktur tulang belakang)

Spinal orthosis atau Ortosis tulang belakang di resepkan oleh dokter karena adanya berbagai alasan. Ortosis tulang belakang itu memiliki desain yang dirancang untuk melindungi tulang belakang dan struktur pendukungnya (ligament dan otot) dari beban dan tekanan yang dapat menyebabkan rasa sakit atau perkembangan kelainan bentuk berupa sudut dan translasi. Mekanisme secara fisiologis dari rancangan ortosis adalah mengontrol gerakan tulang belakang, support trunk, dan mengontrol alignment tulang belakang. (Devlin, 2012).

Di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta, memiliki berbagai layanan unggulan yang salah satunya sub spesialis spine (tulang belakang). Dalam layanan tersebut salah satu yang memiliki peran penting adalah Ortotik Prostetik. Karena dalam berbagai tatalaksana kasus tulang belakang yang ditangani di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta memerlukan intervensi ortosis.

Jenis spinal orthosis sering diklasifkasikan berdasarkan segmen tulang belakang yang ditopang. Klasifikasi yang paling sering digunakan di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta antara lain:

  1. Cervical Orthosis dengan contoh alatnya Soft Collar dan Philadelphia Collar.
  2. Cervical Thorakal Orthosis (CTO) dengan contoh alatnya Sterno-Occipital Mandibular Immobilization (SOMI), Hallp Vest, dan Minerva.
  3. Thorako Lumbosakral Orthosis (TLSO) dengan contoh alatnya Knight-Taylor Brace, Jewwet, Taylor Brace, dan Custom Molded TLSO.
  4. Lumbosakral Orthosis (LSO) dengan contoh alatnya Lumbosacral Corset dan Chairback Brace.
  5. Scoliosis Orthosis dengan jenis alat yang paling sering digunakan adalah Boston Brace dan Milwaukee Brace.

Seiring kemajuan teknologi, spinal orthosis tidak lagi terbatas pada desain konvensional yang kaku dan seragam. Dengan semakin berkembangnya teknologi memungkinkan pengembangan spinal orthosis menjadi lebih ergonomis, personal, dan interaktif.

Di era digital seperti ini, kebutuhan akan perangkat medis yang adaptif dan terintegrasi dengan sistem monitoring jarak jauh semakin meningkat. Hal ini juga mendorong inovasi dalam desain, material, dan fungsi spinal orthosis. Perkembangan teknologi terkini pasti akan berdampak juga pada bidang spinal orthosis dan memiliki dampak terhadap pelayanan kesehatan dan rehabilitasi.

Teknologi Terkini dalam Spinal Orthosis

1.       3D Printing dan Personalisasi Desain

Penggunaan Teknologi 3D memungkinkan pembuatan orthosis yang disesuaikan dengan anatomi pasien dapat membuat proses produksi menjadi lebih cepat untuk menggantikan metode konvensional dengan plaster casting. Di RSO Soeharso, pendekatan ini telah dikembangkan untuk meningkatkan mutu layanan dan kepuasan pasien.

2.       Sensor dan Internet of Things (IoT)

Beberapa spinal orthosis modern telah mengintegrasikan sensor IMU (Inertial Measurement Unit) dan flex sensor untuk memantau postur tubuh secara real-time. Data dikirim melalui sistem IoT ke perangkat tenaga medis, memungkinkan evaluasi terapi yang lebih akurat dan responsif.

3.       Finite Element Analysis (FEA)

FEA digunakan untuk mensimulasikan distribusi tekanan dan beban pada orthosis sebelum diproduksi. Ini membantu mengoptimalkan desain dan mengurangi risiko ketidaknyamanan atau cedera tambahan. Di RSO Soeharso, penggunaan FEA mulai dikembangkan untuk meningkatkan mutu layanan dan kepuasan pasien.

4.       Evaluasi Ergonomis dan Usability

Penggunaan metode System Usability Scale (SUS) dalam pengujian orthosis membantu memastikan kenyamanan dan penerimaan pengguna. Orthosis yang ergonomis meningkatkan kepatuhan pasien terhadap terapi dan mempercepat proses rehabilitasi.

Prediksi Teknologi Masa Depan

1. Orthosis Pintar Berbasis AI

Di masa depan, spinal orthosis diperkirakan akan dilengkapi dengan kecerdasan buatan (AI) yang mampu belajar dari pola gerak pasien dan menyesuaikan dukungan secara otomatis. Teknologi ini akan meningkatkan efektivitas terapi dan kenyamanan pengguna.

2. Integrasi Augmented Reality (AR)

AR dapat digunakan untuk membimbing pasien dalam latihan korektif secara visual. Orthosis yang terhubung dengan aplikasi AR akan memberikan instruksi interaktif dan meningkatkan keterlibatan pasien dalam proses rehabilitasi.

3. Material Regeneratif dan Modular

Penelitian biomaterial regeneratif membuka peluang penggunaan orthosis yang tidak hanya menopang, tetapi juga merangsang regenerasi jaringan. Desain modular memungkinkan penyesuaian komponen sesuai dengan progres terapi pasien.

4. Tele-rehabilitation dan Monitoring Jarak Jauh

Orthosis masa depan akan terhubung dengan platform telemedicine, memungkinkan pemantauan dan penyesuaian terapi tanpa kunjungan langsung. Ini sangat relevan untuk wilayah dengan akses terbatas terhadap fasilitas rehabilitasi seperti Indonesia.

Kesimpulan

Perkembangan teknologi telah merevolusi desain dan fungsi spinal orthosis. Dari penggunaan sensor hingga 3D printing, inovasi ini meningkatkan kenyamanan, efektivitas, dan personalisasi terapi. Di masa depan, integrasi AI, AR, dan biomaterial regeneratif akan membawa spinal orthosis ke tingkat yang lebih tinggi, menjadikannya alat rehabilitasi yang adaptif dan terhubung secara digital. RSO Soeharso sebagai penyedia layanan rehabilitasi perlu mengadopsi perkembangan teknologi demi meningkatkan kualitas dan efisiensi pelayanan.

 

Referensi :

Devlin, V. J. (2012). Spinal orthoses. In Spine Secrets Plus. https://doi.org/10.1016/B978-0-323-06952-6.00027-0

Weppner, J. L., & Alfano, A. P. (2018). Principles and Components of Spinal Orthoses. In Atlas of Orthoses and Assistive Devices, Fifth Edition (pp. 69-89.e2). Elsevier. https://doi.org/10.1016/B978-0-323-48323-0.00006-8

Agabegi, Steven S. MD; Asghar, Ferhan A. MD; Herkowitz, Harry N. MD. Spinal Orthoses. American Academy of Orthopaedic Surgeon 18(11):p 657-667, November 2010.

Sumber gambar:

https://flexfreeclinic.com/uploads/artikel/OR37P_Flexfree_Clinic_Penggunaan-Orthosis-pada-Masalah-Otot-Tulang-Sendi.jpg

https://harakameds.com/wp-content/uploads/2023/05/Tynor_Cervical_Orthosis_Philadelphia_Plastazote_Tynor_Australia_B_10_5_1200x.webp

https://m.media-amazon.com/images/I/512pbIAuMoL.jpg & https://m.media-amazon.com/images/I/51OjBigq7nL._AC_UF894,1000_QL80_.jpg

https://www.rehabmart.com/imagesfromrd/RC-460TLS-SX-S_Thoracic_Lumbar_Sacral_Orthosis.jpg&https://lh3.googleusercontent.com/proxy/ywmc047zk0u315vc_pobPu_3qHVZnh9Yo1CR5e7xDCDCIB2IyQQYkEzodeQzV9VVEn9aJgt9hVYXH8Fdqrm9o6tb_iCAeR6U-kf3y-ZLMla9IdAaP0StK9rbE1Cxzo1S_uiZ4SpsOnP-HJtPY6TvIA

https://lh5.googleusercontent.com/proxy/6SSVLX_3xxmMtQTXqkKMx7gtvpVEDAkW_WqxYSu18o5cokU9KRBsgVu__ed-RqGWY8CJ0BNJD-tWCfCCLstST7012fmgLt_YZKVpEeG1w4p9QsvrR0-cf9_DPCvVO3yGS82rQOebnJTT

https://severnspine.nhs.uk/wp-content/uploads/2021/10/Bracing-Adobe-scaled.jpeg & https://www.orthopedicandlaserspinesurgery.com/wp-content/uploads/teenage-girl-patient-in-a-corset-Chenault-isolated-on-white-backgroun.jpg

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQUnjo-UJQAlw8dHZ_MCECwvBKvMls-1IzXAQ&s