Kamis, 30 Oktober 2025 11:26 WIB

Peranan Vitamin D untuk Kesehatan Tulang

Responsive image
3
Promosi Kesehatan Tim Kerja Hukum dan Humas - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

Vitamin D merupakan vitamin yang larut dalam lemak dan memiliki struktur yang hampir sama dengan kolesterol. Salah satu peran utamanya adalah menjaga kekuatan serta massa tulang. Vitamin ini berfungsi layaknya hormon steroid yang memengaruhi pembentukan tulang, mengatur aktivitasnya, dan berinteraksi dengan berbagai hormon lain. Selain itu, vitamin D juga berperan dalam sistem kekebalan tubuh, serta proses diferensiasi dan proliferasi sel.

Dalam metabolisme kalsium dan fosfor, vitamin D bekerja melalui pengaruhnya terhadap usus, tulang, dan ginjal. Terdapat 2 (dua) jenis utama vitamin D, yaitu kolekalsiferol yang berasal dari sumber hewani, dan ergokalsiferol yang berasal dari tumbuhan. Keduanya memiliki jalur metabolisme yang serupa, di mana dehidrokolesterol menjadi prekursor vitamin D pada hewan, sedangkan ergosterol berperan sebagai prekursor pada tumbuhan dan jamur. Dehidrokolesterol akan membentuk kolekalsiferol, sedangkan ergosterol akan menghasilkan ergokalsiferol.

Vitamin D dan Kesehatan Tulang

Massa tulang maksimum biasanya tercapai pada usia sekitar tiga puluh tahun, dengan faktor genetik, aktivitas fisik, pola makan, serta gaya hidup berperan penting dalam pembentukan dan pemeliharaan kekuatan tulang. Setelah memasuki usia empat puluhan, proses kehilangan massa tulang secara bertahap mulai terjadi. Pada wanita, penurunan ini berlangsung lebih cepat selama masa menopause hingga sekitar sepuluh tahun setelahnya, akibat berkurangnya kadar estrogen yang memengaruhi metabolisme tulang. Risiko munculnya penyakit tulang di kemudian hari sangat dipengaruhi oleh seberapa optimal massa tulang puncak tercapai dan terjaga selama masa dewasa.

Kekurangan asupan vitamin D dalam jangka panjang dapat menyebabkan proses demineralisasi tulang. Defisiensi vitamin D menurunkan penyerapan kalsium di usus, sehingga tubuh mengambil kalsium dari tulang untuk menjaga kadar kalsium darah tetap stabil. Kondisi ini menyebabkan peningkatan proses pergantian dan resorpsi tulang, yang melemahkan struktur tulang dan meningkatkan risiko patah akibat hiperparatiroidisme sekunder. Dalam jangka panjang, hal ini dapat berkembang menjadi osteomalasia dan osteoporosis.

Penurunan kepadatan serta kekuatan tulang berhubungan langsung dengan meningkatnya kemungkinan terjadinya patah tulang, terutama pada bagian pinggul, tulang belakang, dan pergelangan tangan. Selain menimbulkan beban ekonomi yang besar, patah tulang juga dapat meningkatkan angka kematian dan menurunkan kualitas hidup penderita. Karena kejadian patah tulang cenderung meningkat seiring bertambahnya usia, penting untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan sejak dini. Mengingat peran penting vitamin D dalam proses mineralisasi tulang, menjaga kadar vitamin D yang optimal merupakan kunci dalam menurunkan risiko terjadinya patah tulang.

Vitamin D memiliki peran sentral dalam menjaga integritas struktur dan fungsi tulang yaitu sebagai berikut :

1.         Meningkatkan Penyerapan Kalsium dan Fosfor di Usus

Vitamin D dalam bentuk aktifnya, yaitu 1,25-dihidroksikolekalsiferol (kalsitriol), bekerja pada sel epitel usus halus untuk meningkatkan sintesis protein pengikat kalsium (calbindin) yang berfungsi membawa ion kalsium melintasi dinding usus menuju aliran darah. Selain kalsium, vitamin D juga meningkatkan penyerapan fosfat di usus. Dengan meningkatnya kadar kalsium dan fosfat dalam darah, proses mineralisasi tulang berjalan optimal, sehingga tulang menjadi kuat dan padat.

2.         Mengatur Keseimbangan Kalsium dalam Darah

Tubuh mempertahankan kadar kalsium darah dalam kisaran sempit (8,5 -  10,5 mg/dL). Saat kadar kalsium turun, hormon paratiroid (PTH) meningkat dan merangsang ginjal untuk mengubah vitamin D menjadi bentuk aktifnya (kalsitriol).

3.         Mencegah Demineralisasi dan Menjaga Kepadatan Tulang

Kekurangan vitamin D menyebabkan penurunan kadar kalsium serum : mengaktivasi PTH berlebih (hiperparatiroidisme sekunder). Sebaliknya, dengan kadar vitamin D cukup, proses mineralisasi matriks kolagen tulang berlangsung normal, sehingga tulang menjadi keras dan kuat.

4.         Berperan dalam Remodeling Tulang

Merangsang diferensiasi osteoblas untuk membentuk matriks tulang baru. Mengatur aktivitas osteoklas secara tidak langsung melalui ekspresi RANKL pada osteoblas. Keseimbangan kedua proses tersebut menghasilkan tulang yang kuat dan adaptif terhadap beban mekanik.

5.         Efek terhadap Risiko Osteoporosis dan Fraktur

Vitamin D juga memperbaiki fungsi otot, sehingga mengurangi risiko jatuh, faktor utama penyebab patah tulang pada orang tua. Kekurangan vitamin D kronis menyebabkan penurunan kepadatan mineral tulang (BMD).

Memahami cara menjaga kadar vitamin D tetap optimal penting untuk menjaga kesehatan tulang. Vitamin D dapat diperoleh dari tiga sumber utama : paparan sinar matahari, asupan makanan, dan suplemen.

1.         Paparan Sinar Matahari

Saat kulit terpapar sinar ultraviolet B (UVB) dari matahari, energi UVB mengubah dehidrokolesterol pada kulit menjadi vitamin D3 (kolekalsiferol). Vitamin D3 ini kemudian diangkut ke hati dan ginjal untuk diubah menjadi bentuk aktifnya, kalsitriol. Umumnya, sekitar 15-20 menit paparan sinar matahari sudah cukup.

2.         Asupan Makanan

Vitamin D juga terdapat secara alami dalam beberapa jenis makanan, terutama : ikan (salmon, makarel, sarden), hati sapi, telur (kuning telur), produk susu dan makanan yang difortifikasi (diperkaya vitamin D). Asupan makanan ini membantu meningkatkan kadar vitamin D, terutama bagi mereka yang kurang terpapar sinar matahari.

3.         Suplemen Vitamin D

Suplemen tersedia dalam bentuk vitamin D2 (ergokalsiferol) dan D3 (kolekalsiferol), dengan D3 dianggap lebih efektif menaikkan kadar vitamin D darah. Suplemen sering direkomendasikan bagi individu dengan risiko defisiensi atau kondisi khusus, contohnya :

-  Lansia yang kulitnya kurang efisien memproduksi vitamin D.

-  Orang yang jarang terpapar sinar matahari.

-  Kondisi medis yang mengganggu penyerapan vitamin.

 

Referensi :

Gyuton, & Hall. 2016. Vitamin D dan PTH Bekerja Sinergis Menjaga Keseimbangan Kalsium Darah Sekaligus Mempertahankan Kekuatan Tulang Dalam Jangka Panjang. In Medical Physiology.

Laird E, W. M. 2010. Vitamin D dan Kesehatan Tulang; Mekanisme Potensial. Nutrient.

Lubis, M. Y. 2025. Peranan Vitamin D untuk Kesehatan Tulang dan Pencegahan Osteoporosis. Lokus Jurnal, Jil.4 No.4.