Kamis, 15 Agustus 2024 12:23 WIB

Fenomena Insomnia Merajalela, RS Fatmawati Adakan Health Talk Bagi Masyarakat Indonesia!

Responsive image
Unit Promosi Kesehatan - RSUP Fatmawati Jakarta
120

Rabu (14/08) - Unit Promosi Kesehatan (UPK) RS Fatmawati bekerja sama dengan PT Mondelez International menyelenggarakan Health Talk melalui Microsoft Teams dengan tema “Sleep Well, Work Well”. Kegiatan ini berlangsung pada hari Rabu tanggal 14 Agustus 2024 dengan menghadirkan dr. Ika Sri Nurtantri, SpKJ sebagai narasumber. 

Health Talk ini dihadiri kurang lebih 130 peserta yang bergabung melalui MS Teams yang sudah disediakan oleh panitia. Kegiatan tersebut dipandu oleh moderator dari PT. Mondelez yang dibuka dengan pembahasan studi kasus yang banyak dirasakan oleh masyarakat. Dokter Ika menjelaskan bahwa terdapat dampak bila kurang tidur diantaranya yaitu pada kesehatan mental seperti depresi, cemas, sistem imun yang akan menurun, risiko gangguan jantung, obesitas, keganasan, stroke, hipertensi, diabetes hingga berdampak pada kemampuan pengambilan keputusan.

Setelah Health Talk berlangsung, peserta diberikan kesempatan untuk melakukan tanya jawab kepada narasumber. Beberapa pertanyaan yang diajukan sebagai berikut: 

Q : “Terkadang waktu tidur sudah cukup (7-8 jam), tapi kenapa ketika bangun tidur, enggak merasa rested/fresh ya dok, kaya masih capek gitu?”
A : “Itu kualitas tidurnya yang bermasalah, kualitas tidurnya tidak masuk ke delta sleep atau deep sleep, biasanya ditandai dengan sering mimpi”
Q : “Nah gimana cara untuk bisa masuk ke delta sleep ya dok?”

A : “Mulai sleep hygiene tadi, siapkan tempat yang nyaman untuk beristirahat, mendengar lagu yang bikin relax, bisa mulai dengan meditasi dan relaksasi, dengan teknik pernapasan, itu dilakukan sesering mungkin, agar kita bisa mengontrol diri sehingga nanti tidurnya berkualitas”

Q : “Gimana kalau kasusnya tidur bangun tidur bangun, itu gimana ya dok?”
A : “Itu istilahnya broken insomnia, dasarnya itu karena cemas, dan sedikit overthinking, kalau broken insomnia tidak diobati, akan menjadi gangguan kecemasan”