Sabtu, 31 Agustus 2024 08:59 WIB

Jokowi Didampingi Menkes, Resmikan Gedung Pelayanan Ibu dan Anak RSHS

Responsive image
DNI - Sekretariat Direktorat Jenderal Kesehatan Lanjutan
287

BANDUNG (29/08) – Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meresmikan Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. 

Turut hadir menyaksikan acara tersebut Dirjen Pelayanan Kesehatan Azhar Jaya, Sesditjen Pelayanan Kesehatan Andi Saguni, PJ Gubernur Jawa Barat, dan PJ Walikota Bandung.

Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak RSHS ini merupakan Gedung kedua dari sepuluh RS setelah sebelumnya RSUP Sardjito, yang diresmikan Presiden. Gedung ini merupakan wujud kemitraan Kementerian Kesehatan dengan Islamic Development Bank (IsDB). Dibangun sejak Ground Breaking 17 November 2022 lalu, gedung ini menghabiskan biaya 383 Milyar.

Gedung dengan luas bangunan 32.955 meter persegi ini terdiri dari delapan (8) lantai dan satu (1) basement. Jumlah total tempat tidur (TT) yang disediakan di gedung ini adalah 494 TT, terdiri dari  53 TT rawat intensif (neonatal intensive care unit, pediatric intensive care unit, maternal intensive care unit, dan regional neonatal intensive care unit),  81 TT High Care Unit, 48 TT Kelas 1, 72 TT Kelas 2,  216 TT Kelas 3, dan 24 TT  Kamar Isolasi. Diharapkan, dengan adanya gedung ini, Angka Kematian Ibu dan Anak di Indonesia dapat menurun, khususnya di wilayah Jawa Barat.

Dalam mewujudkan  salah satu tematik desain gedung, yaitu anticipation on pandemic crisis, di gedung ini disediakan juga kamar-kamar rawat inap yang bisa segera diubah fungsinya menjadi ruang rawat inap untuk merawat pasien dengan kasus pandemik ketika terjadi pandemik. Kamar-kamar ini dilengkapi dengan anteroom dan  alternating pressure (tekanan negatif dan positif). 

Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak RSHS ini memiliki pelayanan unggulan In Vitro Fertilization (IVF) atau teknologi reproduksi berbantu atau yang lebih kita kenal dengan sebutan bayi tabung. Disamping itu terdapat pelayanan lain seperti stem cell, fetal therapy, regional neonatal intensive care unit, dan hybrid operating theater. Salah satu tujuan disediakan pelayanan hybrid operating theater ini adalah untuk menurunkan  waktu tanggap operasi seksio sesarea emergensi sebagai salah satu indikator nasional mutu (INM) yang wajib dilaksanakan oleh rumah sakit untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu.

Untuk mewujudkan peningkatan ketersediaan, aksesibilitas, dan kualitas pemberian layanan kesehatan ibu dan anak, gedung ini dilengkapi dengan peralatan yang canggih seperti flow cytometer, fetoscopy set, laser ablation, microplate multimode reader, microscope micromanipulator for intracytoplasmic sperm injection, tower basic laparoscopic unit and photocoagulation for neonatal and pediatric, dan tower laparoscopy.

“Setelah berkeliling, rasanya gedung ini tidak seperti bangunan RS melainkan seperti hotel bintang 5. Hal ini semoga ke depan bisa dijadikan contoh bagi RS lain di Indonesia,”ungkap Jokowi.

Jokowi menyampaikan bahwa kita harus mampu mengusung semangat kompetensi dengan negara lain.

"Dengan adanya Gedung Ibu dan Anak semegah ini di RSHS, apalagi didukung dokter dan peralatan medis yang canggih, kalau mau bayi tabung gausah bawa ke Singapore, cukup ke RSHS saja,” pungkas Jokowi.